Blue Bird Group baru saja mengenalkan armada eksklusif Big Bird Premium. Bekerja sama dengan Microsoft Indonesia, armada baru ini dilengkapi dengan koneksi internet, ruang meeting, fasilitas dan layanan kelas atas bagi pebisnis dan penikmat perjalanan wisata.
“Kami terus melakukan pembenahan dan inovasi di berbagai layanan guna memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan korporat, untuk menjawab kebutuhan mereka berbisnis secara efektif dan efisien saat berada di perjalanan, atau bagi para pelancong yang ingin menikmati perjalanan dengan cara baru yang modern dan menyenangkan,” terang Noni Purnomo, Presiden Direktur Blue Bird Group Holding.
Menurutnya, armada bus baru Big Bird Premium ini menjawab kebutuhan pebisnis karena tetap terkoneksi ke semua dokumen dan data dengan aman, atau menyediakan hiburan bagi seluruh keluarga dan penikmat perjalanan wisata lainnya.
“Layanan inovatif ini menghadirkan pengalaman baru yang menyenangkan bagi siapapun untuk tetap produktif sekaligus terhibur di perjalanan,” lanjutnya.
Sementara itu, Lucky Gani, Business Group Head Window Division Microsoft Indonesia menambahkan, armada Big Bird Premium terkoneksi ke cloud, sehingga memudahkan semua pengguna perangkat tablet, notebook, ultrabook, hybrid, bahkan desktop all-in-one dengan sistem operasi Windows 8 yang dioperasikan menggunakan sentuhan atau isyarat gerak, menghadirkan pengalaman modern dan intuitif saat berinteraksi dengan teknologi, bagi siapapun tanpa membutuhkan pengalaman atau keterampilan teknis tertentu.”
Big Bird Premium menggunakan sistem operasi modern Windows 8 yang terkoneksi ke cloud di armada Big Bird Premium, cukup dengan satu kali login menggunakan akun Microsoft, semua orang dapat seketika merasakan pengalaman dan citarasa yang biasa mereka dapatkan dari perangkat yang biasa mereka gunakan, dan akses ke setiap dokumen yang tersimpan di One Drive.
“Dengan begitu mereka juga dapat melanjutkan bekerja dengan dokumen Office 365, melakukan panggilan telepon atau video conference menggunakan Lync atau Skype, atau memainkan koleksi musik dan film langsung dari cloud,” jelas Lucky.
“Agar tetap produktif, konsumen umum dan pelanggan bisnis perlu berfokus pada hal-hal yang penting bagi mereka, sementara lainnya dapat diotomatisasi oleh teknologi,” pungkasnya.
Editor: Wahid FZ
