Bisa 4 Kali Klaim, Ini Keuntungan Great Multiple Critical Illness

Great Multiple Critical Illness adalah solusi perlindungan finansial untuk risiko penyakit kritis yang menjadi silent killer terbesar dengan lebih dari 60% kematian di Indonesia

Marketing.co.id – Berita Financial | Penyakit kritis dapat mengintai siapa saja, tidak hanya lansia, namun generasi muda, hingga seorang atlet sekalipun yang memiliki gaya hidup sehat.

Penyakit kritis juga merupakan silent killer terbesar dengan angka kematian hingga 60% di Indonesia, dengan peringkat pertama diduduki oleh stroke dan penyakit jantung di urutan kedua. Banyak faktor pendorong timbulnya penyakit kritis ini, bukan hanya pola makan yang kurang sehat namun juga tuntutan gaya hidup serta lingkungan modern saat ini.

Di sisi lain, berdasarkan hasil 2021 Global Medical Trends Survey yang dikeluarkan oleh Willis Tower Watson, biaya kesehatan di Indonesia diperkirakan meningkat 12% di tahun 2021, dimana biaya untuk penyakit kanker yang tergolong dalam penyakit kritis menempati urutan pertama disusul dengan penyakit kardiovaskular di urutan kedua yang memengaruhi biaya kesehatan di Asia Pasifik.

Clement Lien, Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia mengungkapkan, banyak orang membeli perlindungan penyakit kritis ketika masih sehat. Namun, ketika terjadi penyakit kritis, dan klaim dibayarkan maka pertanggungan mereka akan berhenti. Dengan kemajuan ilmu kedokteran saat ini, semakin banyak yang dapat bertahan hidup setelah mengalami penyakit kritis. Karena itu kita sering mendengar istilah “penyintas serangan jantung” atau “penyintas kanker”. Hal ini meningkatkan permintaan untuk perlindungan penyakit kritis yang berkelanjutan”

Melihat hal tersebut,didukung oleh mitra strategisnya, Bank OCBC NISP, Great Eastern Life Indonesia meluncurkan Great Multiple Critical Illness sebagai wujud dari komitmen untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan perlindungan nasabah dari risiko penyakit kritis yang tidak terduga, tetapi juga untuk memperluas perlindungan tersebut kepada “Penyintas Penyakit Kritis” untuk menghadapi penyakit kritis lainnya. Dengan produk Great Multiple Critical Illness ini, nasabah akan terus memiliki perlindungan terhadap penyakit kritis lainnya di masa depan.

“Saat ini literasi masyarakat terhadap kesehatan sudah meningkat sehingga informasi mengenai biaya perawatan medis untuk penyakit kritis yang cukup tinggi juga telah  diketahui masyarakat. Karena itu, kami menghadirkan Great Multiple Critical Illnesssebagai perlindungan finansial untuk diri sendiri dan keluarga ketika terjadi risiko penyakit kritis. Dengan premi yang kompetitif dan perlindungan terhadap penyakit kritis yang lebih luas, Great Multiple Critical Illness melindungi mimpi dan harapan besar setiap keluarga Indonesia agar dapat terwujud di kemudian hari, juga memberikan perlindungan finansial yang maksimal kepada keluarga.” jelas Nina Ong, Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia.

Lebih lanjut Nina Ong menjelaskan bahwa Great Multiple Critical Illness memiliki beberapa keunggulan di antaranya:

  1. Proteksi Maksimal, memberikan manfaat 4x klaim untuk Penyakit Kritis Major dengan group yang berbeda serta pengembalian Premi 100% dengan atau tanpa klaim.
  2. Perlindungan Komprehensif sampai usia 80 tahun terhadap 59 penyakit kritis major, manfaat Pembebasan Premi ketika Nasabah terdiagnosa penyakit kritis major serta dapat dilengkapi dengan asuransi tambahan (rider) Great Early CI yang memberikan perlindungan terhadap 63 jenis penyakit kritis minor / tahap awal.
  3. Premi yang kompetitif sesuai dengan usia nasabah dan tersedia pilihan pembayaran yang fleksibel sesuai kebutuhan dan kemampuan Nasabah.

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, Nina optimis produk ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia dan membantu mereka agar lebih siap jalani hidup. Diharapkan produk Great Multiple Critical Illness ini dapat membantu masyarakat dalam melindungi finansial keluarga ketika terjadi risiko penyakit kritis, mengingat terdapat 2,5 juta kasus angka penanganan kanker di tanah air yang menghabiskan biaya pengobatan hingga Rp3,5 triliun berdasarkan data dari BPJS Kesehatan seperti diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan pada peringatan hari Kanker Sedunia.

Juky Mariska, Wealth Management HeadBank OCBC NISP mengatakan bahwa situasi pandemi semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan. Data dari Nielsen menunjukan kesadaran untuk memiliki produk asuransi jiwa di berbagai kota besar Indonesia sebesar 24% hampir sejajar dengan Singapura yang tercatat sebesar 26%.

“Sejalan dengan visi kami menjadi mitra tepercaya untuk meningkatkan kualitas hidup, hal ini menuntut komitmen kami untuk dapat menghadirkan beragam solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kami berharap Great Multiple Critical Illness dapat menjadi solusi nyata perlindungan finansial untuk risiko penyakit kritis yang menjadi silent killer terbesar di Indonesia,” ujar Juky.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.