Piranti mobil,sistem operasi dan jaringan yang mendukung mobilitas sudah menjadi tuntutan masa kini. Terlebih bagi kalangan eksekutif dan pebisnis. Mereka dituntut untuk tetap bekerja dan terhubung dengan karyawan dan klien mereka di manapun mereka berada, termasuk saat berlibur.
Karena itu semua pebisnis berharap semua perangkat mobile bisa membantu mereka bekerja lebih baik. Dalam survei yang dilakukan Microsoft terungkap, bahwa 31% pebisnis berharap memiliki data dan pengalaman yang sama di beberapa perangkat. Namun seiring munculnya tren Bring On Your Device (BYOD), hal ini sulit dicapai oleh sebagian besar bisnis. Menurut TechAisle sebanyak 37% pemilk bisnis mengatakan integrasi dengan sistem teknologi informasi dan infratruktur komunikasi menjadi tantangan utama mereka dalam mendukung tenaga kerja mobile.
Menjawab kebutuhan tersebut Microsoft Indonesia, PT Asaba Computer Center dan PT Link Net Tbk menawarkan solusi BizReady. BizReady antara lain menawarkan 1 to 1 bandwidth International Link dan Link Net-First Media (I MB), Microsoft Office 2016 (Excel, World, Power Point, One Note), 1.000 GB Cloud Storage, dan layanan pelanggan dari PT Asaba selama 365 hari.
Lucky Gani, Marketing Business Group Head Microsoft Indonesia dalam jumpa pers di Plaza FX (13/11) mengatakan,BizReady merupakan paket solusi lengkap dengan harga terjangkau dan cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi dan back office.
Ada tiga paket harga yang ditawarkan, yakni BizReady 1, yakni BizReady 2, dan yakni BizReady 3. Biaya instalasi masing-masing Rp5 juta untuk sekali instalasi. BizReady 1 minimal pengguna 50 orang dengan biaya per pengguna Rp120.000 atau jika dirata-rata per hari hanya Rp4000 per pengguna. BizReady 2 minimal pengguna 100 orang dengan biaya per pengguna Rp87.000 atau jika dirata-rata per hari hanya Rp2900 per pengguna. Sedangkan BizReady 3 minimal pengguna 100 orang dengan biaya per pengguna Rp204.990 atau jika dirata-rata per hari hanya Rp6833 per pengguna.
Lucky Gani mengatakan, BizReady cocok untuk skala bisnis UKM dengan memiliki jumlah karyawan minimal 100 orang. “Banyak permintaan dari BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang usernya tidak terlalu banyak,” katanya.
Richard Kartawijaya, CEO PT Link Net Tbk mengatakan, dengan dukungan 1 to 1 bandwidth International Link sebesar 1MB akan memudahkan mobilitas pebisnis. Pemisahan jalur lokal dan internasional memungkinkan pebisnis untuk mengakses internet secara cepat tanpa berkuranganya kualitas jaringan,” tutur Richard.
Lucky menambahkan solusi ini bersifat lintas device, maksudnya satu pengguna bisa mengaplikasikannya pada PC desktop, Macintosh, Tablet, dan smarphone dan dihitung sebagai satu pengguna. Perihal target pengguna Richard mengatakan pihaknya mematok 100 ribu pengguna pada tahun 2015.
