Brick Raih Pendanaan $8.5m untuk Kembangkan Open Finance

Marketing.co.id – Berita Digital & Techno| Brick meraih pendanaan sebesar $8.5 juta pada putaran seed funding yang dipimpin oleh modal ventura Flourish Ventures dan Antler. Brick adalah perusahaan yang menawarkan solusi Application Programming Interfaces (APIs) untuk fintech dan perusahaan teknologi. API Brick memudahkan platform fintech untuk menawarkan jasa pembayaran, kredit, investasi dan asuransi kepada konsumen dengan menghubungkan platform mereka dengan sumber data yang bersifat hyper-local.
Contohnya, ketika konsumen ingin mengajukan pinjaman, teknologi Brick dapat menghubungkan platform dengan akun keuangan pengguna, atau mengumpulkan data dompet digital dan data ketenagakerjaan untuk membantu mempercepat proses pengajuan pinjaman.
Brick didirikan pada tahun 2020 oleh Gavin Tan dan Deepak Malhotra (CTO). Gavin merupakan salah satu karyawan terawal Aspire. Deepak sebelumnya membangun neobank unicorn pertama untuk milenial di India sebagai co-founder dan CTO di Slice.
Beberapa investor lainnya yang turut serta dalam putaran ini adalah Trihill Capital, investor sebelumnya – Better Tomorrow Venture dan Rally Cap Ventures, serta beberapa figur terkemuka di dunia fintech; Sima Gandhi (Plaid, Creative Juice), Yan Wu (Bond), Brian Ma (Zero Down), Ooi Hsu Ken (Iterative), Amrish Rau (Pine Labs) dan Andrea Baronchelli (Aspire). Pendanaan ini mendukung visi Brick untuk memberdayakan generasi fintech masa depan dengan infrastruktur yang mudah digunakan dan hemat biaya.
Baca juga: Danamas Sebagai Perusahaan Fintech Lending Pertama Berkomitmen Mendukung Pelaku UMKM di Tanah Air
“Brick sedang membangun rel fintech untuk perusahaan teknologi di Asia Tenggara, Pendanaan ini membantu kami untuk tumbuh dengan cepat, mengembangkan platform teknologi kami untuk menawarkan beragam produk baru, serta mendukung lebih banyak developer di Asia Tenggara untuk membangun layanan keuangan yang inklusif. Kami senang menyambut Flourish dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan Antler,” tutur Gavin.
Brick sudah bekerjasama dengan ribuan developer di Indonesia dan memiliki lebih dari 50 klien termasuk beberapa perusahaan fintech konglomerat seperti Sinarmas Group dan Astra Financial. Brick mendukung lebih dari 13 juta panggilan API dan 1 juta konsumen setiap bulannya.
Sejak enam bulan terakhir, Brick sudah memperluas produk API yang ditawarkan untuk melayani perusahaan teknologi di Indonesia dengan lebih baik lagi. Selain produk Brick Data API, kini Brick juga menawarkan Brick Verification dan Brick Payments.

CEO Brick - Gavin Tan
CEO Brick – Gavin Tan

Pengembangan produk API ini dapat melayani penggunaan yang lebih beragam dan mempermudah developer untuk membangun produk kelas-dunia hanya dengan 1 integrasi API. Contohnya, keseluruhan user journey dalam pengajuan pinjaman; mulai dari onboarding, underwriting sampai dengan pengiriman uang dapat di otomatisasikan dengan Brick Verification, Brick Data dan Brick Payments.
Meski saat ini masih fokus pada Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Brick berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke seluruh Asia Tenggara, dimulai dengan Singapura dan Filipina.
Fintech dan Open Banking
Brick melayani ekosistem teknologi yang dinamis dan berkembang pesat di Indonesia. Terdapat lebih dari 5.000 perusahaan teknologi yang memanfaatkan fintech dalam penawaran produk mereka. Fintech Indonesia menarik lebih dari $1 miliar modal ventura pada tahun 2021, naik dari $282 juta pada tahun 2020.
Baca juga: Strategi dan Teknik Modal Ventura Menilai Kelayakan Startup
Tingginya permintaan pasar ini dibarengi dengan dukungan regulasi yang kuat. Penetrasi rekening bank di Indonesia kini masih di bawah 50%. Untuk memenuhi target pemerintah sebesar 90% inklusi keuangan pada tahun 2024, bank sentral menerbitkan standar API perbankan terbuka yang komprehensif pada tahun 2020. Brick bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia ( OJK).
Penelitian menunjukkan bahwa Open Banking dapat memiliki dampak ekonomi yang kuat di negara berkembang, di mana hal itu dapat meningkatkan inklusi keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Flourish Ventures dan McKinsey & Company menunjukkan bahwa adopsi luas ekosistem Open-Data di India dapat menghasilkan peningkatan PDB sebesar empat hingga lima persen pada tahun 2030.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.