Buah Manis Transformasi Digital

Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | Sulit untuk membantah keperkasaan Telkomsel di ranah industri telekomunikasi. Sejumlah indikator menunjukkan kekuatan tersebut. Selama dua semester terakhir, pendapatan dari bisnis digital Telkomsel tumbuh double digit, dimana pada semester I-2020 bertumbuh 13,5% YoY (year on year). Pertumbuhan ini antara lain didorong oleh bisnis layanan data dan digital, yang kini sudah mengontribusi 72,4% dari total pendapatan Telkomsel.

Untuk bisnis layanan data sendiri, di semester I-2020, Telkomsel mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 14,01%. Hal ini sejalan dengan upaya Telkomsel untuk mempertahankan komitmen menjadi penyedia layanan telekomunikasi berbasis broadband terdepan di Indonesia. Jumlah pelanggan dilaporkan mencapai 160 juta, dimana sekitar 114 juta di antaranya merupakan pengguna layanan broadband berbasis teknologi 3G/4G.

Seiring dengan komitmen perusahaan dalam pengembangan lini bisnis dan menjadi penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, selama dua tahun terakhir bisnis layanan digital Telkomsel konsisten bertumbuh, dengan pertumbuhan sekitar 10% YoY di semester I-2020.

Pencapaian Telkomsel tidak diraih dengan mudah, karena persaingan di industri telekomunikasi sebagaimana dituturkan Setyanto Hantoro, Direktur Utama Telkomsel, semakin ketat dan kompetitif dalam dua tahun terakhir.

“Kami selalu melihat setiap tantangan industri ini, baik itu faktor perkembangan teknologi, perubahan perilaku konsumen, penerapan regulasi, hingga pertumbuhan ekosistem pemanfaatan layanan berbasis digital, sebagai peluang yang harus kami sikapi dengan positif dalam upaya untuk terus bergerak maju memberikan ragam produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” papar Setyanto.

Sebagai perusahaan, Telkomsel beruntung karena memiliki modal pengalaman dan dukungan aset yang cukup kuat, baik infrastruktur maupun sumber daya manusia (SDM). “Kami sudah membuktikan mampu melewati berbagai momen krisis yang sempat kita hadapi bersama, termasuk salah satunya dalam merespons momen krisis di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini,” tegas dia.

Baca juga: “Indonesia Membutuhkan SDM Digital yang Terampil dan Berdaya Saing Global”

Telkomsel
Setyanto Hantoro, Direktur Utama Telkomsel. Foto: Istimewa.

Kesuksesan Telkomsel juga karena adaptif terhadap tuntutan zaman. Dalam beberapa tahun terakhir, Telkomsel melakukan transformasi di segala bidang. Tidak hanya transformasi pada pengembangan sistem bisnis dan operasional, namun juga pengelolaan SDM dengan penekanan untuk menciptakan aset perusahaan yang tangguh, agile, kreatif, dan inovatif.

Transformasi Telkomsel juga diwujudkan dengan menghadirkan ragam produk dan layanan yang customer-centric. Karena itu, kebutuhan pelanggan dan produk unggulan yang berkualitas menjadi prioritas. “Kami juga sudah mulai menerapkan strategi pengelolaan data scientific serta penggunaan big data sebagai acuan untuk menghadirkan ragam inovasi, baik dalam mendukung sistem operasional pekerjaan, maupun menciptakan lini produk dan layanan yang terkini,” imbuh mantan CEO Telkom Metra dan Plt CEO MDI Ventures ini.

Kesejahteraan Karyawan

Saat ini Telkomsel mempekerjakan sekitar 5.300 karyawan, yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Telkomsel menempatkan SDM sebagai aset terdepan paling berharga untuk tercapainya visi dan misi perusahaan. “Untuk itu, kami selalu memastikan terpenuhinya standar fasilitas yang terus diupayakan berada di atas rata-rata industri, baik komponen gaji, insentif, hingga bonus yang juga disesuaikan dengan pencapaian performansi tiap karyawan dan unit bisnis,” tutur Setyanto melalui surat elektronik.

Bukan hanya soal fasilitas dan remunerasi, peningkatan kapasitas SDM juga sangat diperhatikan. Setiap karyawan harus mendapatkan pelatihan khusus untuk meningkatkan soft skill maupun hard skill mereka. Bahkan, Telkomsel juga tidak segan-segan mengirim karyawannya belajar di kampus luar negeri terbaik. “Saat ini program pengembangan karyawan difokuskan pada peningkatan new capability dan future skills yang dibutuhkan Telkomsel melalui in class, sharing session, maupun e-learning,” jelasnya.

Salah satu prioritas transformasi Telkomsel yakni “People Transformation”, dimana seluruh karyawan harus memiliki kemampuan leadership, di antaranya menguasai digital mindset dan karakter yang tangguh (ressilent), berani bertindak (courage), cepat beradaptasi (adaptive) dalam segala bentuk perubahan dan mampu mengantisipasi (anticipatory) perubahan tersebut serta berani bertindak dan mengambil keputusan, sehingga bisa cepat (agile) dalam eksekusinya.

Bagi karyawan yang dipercaya secara struktural mengelola tim, mereka harus menjadi role model, sehingga dapat menginspirasi dan menjadi contoh (walk the talk). “Untuk itu, konsep pengembangan kemampuan leadership mencakup tiga hal yaitu visionary leadership, tranformational leadership, dan execution focused leadership,” tuturnya lagi.

Visionary leadership merupakan kemampuan seorang leader, membuat visi berdasarkan pengetahuan bisnis global serta didukung oleh data (data driven) dan kebutuhan customer (customer centric), dan juga mampu mengomunikasikan serta meng-influence visi tersebut. Transformational leadership; kemampuan seorang leader yang dapat menjalankan transformasi dengan benar dan mengelola tim agar tetap solid dan bergerak bersama ke satu tujuan. Execution focused leadership; kemampuan leader untuk fokus dan konsisten bersama dengan timnya mengeksekusi transformasi.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Telkomsel memanfaatkan kemahirannya dalam teknologi informasi dan digital untuk berkontribusi positif bagi masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR). Terdapat empat pilar program CSR Telkomsel, yaitu Pendidikan, Masyarakat Digital, Pemberdayaan Masyarakat, dan Filantropi.

Dalam pilar Pendidikan, program CSR Telkomsel ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan mempersiapkan keahlian profesi generasi muda Indonesia di berbagai bidang. Program CSR pada pilar Pendidikan antara lain IndonesiaNEXT dan T-Perpus (Perpustakaan Digital Telkomsel).

Pada program CSR Masyarakat Digital, Telkomsel berkontribusi untuk mendorong penggunaan teknologi secara positif yang berdampak pada pengembangan karakter dan kualitas SDM agar dapat memanfaatkan internet untuk kegiatan produktif. Program CSR pada pilar ini antara lain The NextDev dan Internet BAIK.

Sementara Pemberdayaan Masyarakat untuk mendukung pengembangan potensi masyarakat dan usaha lokal melalui penyediaan infrastruktur utama, memperkuat keterampilan dan sumber daya melalui pelatihan dan pendampingan komunitas, meningkatkan akses terhadap pasar dan modal serta meningkatkan nilai keberlangsungan bisnis. Program CSR pada pilar ini antara lain Baktiku Negeriku, Patriot Desa Digital, dan Creative Millennials.

Adapun pilar Filantropi, Telkomsel secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Telkomsel bahkan memiliki program khusus dalam merespons kejadian bencana alam di berbagai wilayah Indonesia. Program CSR pada pilar ini adalah TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity).

Bangun Citra Korporat

Setyanto menegaskan, strategi komunikasi perusahaan merupakan salah satu garda terdepan dalam membangun citra dan reputasi perusahaan yang baik. Telkomsel juga sudah mulai menjadikan channel digital seperti media sosial sebagai salah satu wadah untuk mengembangkan konten informasi perusahaan.

Baca juga: Sederet Keuntungan yang Didapat Perusahaan yang Memiliki Corporate Image Baik

“Komunikasi perusahaan juga memiliki peran besar untuk menguatkan upaya kami dalam mengamplifikasi visi dan misi bisnis perusahaan ini, yang juga diarahkan dapat menguatkan awareness masyarakat terhadap keberadaan perusahaan dan ragam produknya, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat mendorong minat pembelian produk dari pelanggan dan masyarakat,” beber pemegang gelar Sarjana Teknik Industri STT Telkom dan Magister Management Sekolah Tinggi Management Bandung ini.

Telkomsel telah bertransformasi menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia. Arah besar Telkomsel untuk mewujudkan hal tersebut akan fokus ke tiga digital stack yaitu digital services, digital platform, dan digital connectivity.

Di setiap stack, Telkomsel akan melakukan pendekatan berbeda. Antara lain berinvestasi pada digital connectivity sebagai enabler utama, dimana Telkomsel punya kapabilitas lebih sebagai penyedia jaringan broadband terluas dan terbaik. Sedangkan strategic partnership untuk digital services yang dikombinasikan dengan digital platform dimaksudkan guna memenuhi kebutuhan pelanggan akan gaya hidup digital.

Artikel pernah dimuat di Majalah MARKETING edisi September 2020

 Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.