Bujet Marketing Turun, Content Creator Ditantang Lebih Kreatif

Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | Saat virtual press conference membahas Gushcloud Whitepaper, Jang Hansol dan Amel Carla yang tergabung sebagai exclusive talents di Gushcloud mengatakan, sejak  pandemi Covid-19 ini terdapat banyak perubahan yang terjadi dalam pembuatan sebuah konten.

“Dengan kondisi seperti saat ini, kami sebagai content creator harus dapat membuat ide dan kreatifitas baru supaya konten tersebut dapat dinikmati audiens kami meskipun berada di rumah” ungkap Jang Hansol.

Amel Carla juga mengakui, bahwa di masa pandemi ini harus mencari ide-ide yang lebih kreatif untuk tetap bisa menarik perhatian audiens yang saat ini semakin banyak memiliki referensi content. Hal ini berlaku juga untuk beberapa content yang berafiliasi pada sebuah merek.

Pernyataan kedua content creator tersebut diperkuat oleh beberapa insight dalam Whitepaper tersebut. “Perubahan yang dibawa oleh Covid-19 telah memicu poros utama dalam perilaku konsumen, seperti apa yang mereka habiskan, konten yang mereka konsumsi, dan prioritas mereka. Agar para digital creator dan industri pemasaran dapat beradaptasi, kita perlu merangkul perubahan ini dan sepenuhnya mengadopsinya untuk mengedepankan strategi baru terhadap merek,” ungkap Althea Lim, Group CEO Gushcloud International.

Baca juga: Bisnis Influencer Marketing Imun dari Krisis

Sementara itu, Oddie Randa Country Director Gushcloud Indonesia menjelaskan bisnis influencer marketing di tengah pandemi Covid-19 saat ini mampu bertahan, meskipun tetap merasakan dampak yang cukup besar dari pengurangan marketing budget dari beberapa big spender.

“Dengan adanya pengurangan marketing budget ini, Gushcloud melihat ini sebagai sesuatu yang wajar karena banyak bisnis yang harus melakukan penyesuaian dengan lini pendapatan mereka yang terhantam keras oleh pandemi. Dalam beberapa bulan kedepan, semua perusahaan ini akan mampu menyesuaikan diri dengan pandemi dan kembali ke posisi spending seperti semula,” ungkap Oddie.

Whitepaper juga mengeksplorasi bagaimana kondisi dunia pasca Covid-19. Audiens saat ini memiliki dengan kemampuan pembelian digital yang luas, pemegang merek dan influencer harus melihat dan memanfaatkan strategi e-commerce seperti live-commerce dan social commerce sebagai peluang pendapatan baru. Dalam hal output konten, peluang baru dari adopsi format dan platform baru seperti TikTok, Twitch, dan Instagram Live diperkirakan akan bertahan untuk jangka Panjang. Pemegang merek dan influencer harus berupaya mengoptimalkan konten pemasaran mereka untuk platform ini.

Gushcloud
virtual press conference membahas Gushcloud Whitepaper

Lani Rahayu, AVP Social Media & Community Blibli.com mengungkapkan, bahwa pelaku industri dan merek juga harus menyesuaikan diri dalam memanfaatkan influencer marketing. Blibli, yang merupakan platform e-commerce, memiliki keunggulan lebih dalam melihat karakteristik pasar terutama dari kacamata pelanggan.

“Sebagai sebuah brand, kami juga harus mengambil satu langkah di depan pasar agar dapat memanfaatkan influencer marketing dengan maksimal. Sebagai contoh, Blibli telah menerapkan hal ini saat mengadakan program live streaming Blibli 9th Anniversary: Bagi-Bagi Hepi yang terbukti sukses menarik perhatian, bahkan mereka yang belum menjadi pelanggan kami. Hal ini menunjukkan sinergi dan kolaborasi antara brand dan influencer adalah suatu keharusan di situasi New Normal,” tutur Lani.

Whitepaper tersebut juga memuat kajian dari  Dr. Crystal Abidin (Internet Studies, Curtin University), antropolog dan ahli etnografi yang meneliti budaya influencer, terutama hubungan kaum muda dengan selebriti internet, visibilitas online, dan budaya pop media sosial.

“Memang, pandemi ini terbukti menjadi periode yang sangat sulit bagi seluruh industri. Namun, dengan adanya situasi ini juga menciptakan peluang baru untuk influencer, content creator, bisnis, dan agensi merek. Jika ada industri yang mampu gesit dan cepat untuk menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan besar, itulah industri pencipta digital,” jelas Althea Lim.

Baca juga: Edward Mahendra, di Usia Muda Dirikan SNL dan Bermain TikTok

Whitepaper dari Gushcloud bertajuk “The New Normal: How Covid-19 has Changed the Fundamentals of Influencer Marketing in Southeast Asia” dapat diakses pada website Gushcloud International. Gushcloud adalah pemasaran dan talenta digital global yang berfokus pada Pemasaran dan Hiburan.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.