Buka Akses Layanan Keuangan Bagi Usaha Mikro

Amartha menawarkan cara baru mengakses layanan keuangan yang aman dan mudah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi internet dan komunikasi. 

Berkembangnya teknologi digital mendorong lahirnya model-model bisnis baru, termasuk bermunculannya penyedia layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech). Tren fintech bukan hanya digandrungi perusahaan rintisan (startup), tetapi juga merambah ke jasa layanan keuangan konvensional, seperti Amartha Mikro Fintek.

amartha

Menurut Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO PT Amartha Mikro Fintek, Amartha berawal dari Lembaga Keuangan Mikro (LKM) konvensional yang berdiri pada tahun 2010 silam. Lembaga ini kemudian bertransformasi menjadi marketplace lending Amartha.com, perusahaan fintech yang menerapkan platform pinjam-meminjam langsung atau peer to peer (P2P).

“Amartha membidik usaha mikro dan kecil, khususnya perempuan prasejahtera yang tinggal di pelosok desa dan belum terjangkau layanan keuangan. Kami membantu mereka menjadi peminjam kredit yang layak (credit-worthy borrowers) untuk memperoleh modal pembiayaan yang terjangkau dari para investor,” kata Taufan.

Saat ini lebih dari 60 juta usaha mikro di Indonesia belum terjangkau lembaga keuangan. Masuknya Amartha ke model bisnis fintech pada tahun 2015 merupakan jawaban atas masalah tersebut. Pasalnya, teknologi dapat menyederhanakan proses analisis calon peminjam, membuat skor kredit, serta menyalurkan pembiayaan lebih cepat dan murah.

“Kami mengusung konsep offline to online yang mempertemukan daftar peminjam di pedesaan yang telah terseleksi, dengan calon investor, baik individu maupun lembaga keuangan untuk mendapatkan pinjaman secara online. Aplikasi calon peminjam akan dimasukkan ke platform dan pemberi pinjaman dapat melihat profil serta data peminjam,” ungkap Taufan.

Pelaku usaha dapat melakukan pinjaman modal usaha tanpa perlu menggunakan jaminan. Caranya dengan meminjam secara kelompok dana investasi online dari para investor. Dana pinjaman yang diberikan berkisar antara Rp3 juta hingga Rp10 juta dengan tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan.

Sistem peminjaman secara berkelompok diterapkan guna meminimalisir para anggota yang mengalami gagal bayar atau pailit sehingga usaha harus gulung tikar. Bila ada anggota yang tidak bisa melakukan pembayaran, akan dilakukan tanggung renteng.

“Peminjam diharuskan membentuk kelompok yang terdiri dari 15 hingga 20 orang di area tempat tinggalnya. Selain itu, pelatihan wajib diikuti oleh calon peminjam sebelum diberikan pembiayaan,” jelas Fadilla Tourizqua Zain, Growth Manager PT Amartha Mikro Fintek.

Dari sisi investasi, Amartha memberikan alternatif investasi yang menarik dan terpercaya untuk pemberi pinjaman dengan risiko terukur dan dampak sosial yang besar. Investor dapat menanamkan modal awal mulai Rp3 juta dan imbal hasil hingga 20% per tahun.

“Kami telah menggandeng lebih dari 1.000 investor, baik individu, korporasi, maupun lembaga keuangan. Selain berinvestasi, mereka mendapatkan pengalaman kepedulian sosial karena membantu usaha mikro sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” sebut Aria Widyanto, VP – Head of Product PT Amartha Mikro Fintek.

Integrasikan Online dan Offline

Sejak awal berdiri hingga sekarang, Amartha sudah melayani lebih dari 26.000 pengusaha perempuan usaha mikro dengan total dana tersalurkan Rp49 miliar dan 0% gagal bayar selama 5 tahun berturut-turut. Keberhasilan tersebut tak terlepas dari strategi pemasaran yang mengintegrasikan 12 cabangnya yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten dengan pemasaran daring.

“Selain cabang, kami juga memanfaatkan teknologi berbasis Android (mobile apps) yang memungkinkan riset pasar dan persiapan pembukaan cabang dilakukan secara online. Dari sisi investor, dilakukan pengenalan produk via online dan social media serta pendekatan offline dengan menggelar berbagai diskusi dan event sesuai target grup yang ada,” jelasnya.

Yang tak kalah penting untuk mendapatkan kepercayaan nasabah, Amartha selalu membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan transparan. Caranya dengan memanfaatkan teknologi keuangan yang terintegrasi, seperti dashboard digital, yang memudahkan investor mendapatkan data-data keuangan teraktual dan portfolio aset yang nasabah miliki selama 24 jam.

Teknologi yang digunakan juga memberi ruang bagi nasabah untuk menentukan sendiri langkah yang ingin dilakukan dalam mengelola asetnya. Seperti saat proses pemilihan peminjam oleh investor, nasabah harus menyajikan informasi yang lengkap dalam profilnya untuk meyakinkan investor agar memilih mereka.

“Kami mengedepankan transparansi dan membuka saluran komunikasi yang baik dengan pelanggan serta melakukan UX dan usability testing secara berkala untuk memastikan produk dan layanan relevan dengan perkembangan perilaku dan kebutuhan nasabah yang dilayani,” ujar Fadilla yang akrab disapa Ika.

Bangun Ekosistem

Kendati P2P lending di ranah fintech mulai tumbuh subur di Indonesia, Taufan melihat masih tergolong lambat dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Hal ini terjadi karena masyarakat belum teredukasi dengan baik dan percaya. Apalagi para pemainnya masih berjalan sendiri-sendiri. Padahal, untuk melawan metode pembayaran kontan yang sudah dipraktikkan selama puluhan tahun, dibutuhkan kerja sama antara para pemain fintech.

Di sini dibutuhkan dukungan pemerintah, dalam hal ini OJK, sebagai regulator untuk mengatur dan mengawasi supaya dipercaya oleh masyarakat. Selain itu, ekosistem harus dibangun dengan baik supaya persaingannya sehat dan membangun kolaborasi. “OJK dan startup fintech dapat bersinergi melakukan edukasi dan sosialisasi dengan pesan yang sama,” tandasnya.

Secara internal, Amartha terus melakukan terobosan secara berkelanjutan melalui teknologi dan machine learning untuk menciptakan produk yang dapat membantu mempercepat inklusi keuangan dan menjangkau masyarakat yang selama ini tak terlayani oleh perbankan. Dengan begitu Amartha ikut berperan dalam memeratakan pembangunan, mengentaskan kemiskinan, dan menciptakan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Moh. Agus Mahribi

 MM.11.2016/W

1 COMMENT

  1. selamat siang,boleh saya minta nomor kontak pak Andi Taufan Garuda Putra, kami ingin menundang beliau sebagai narasumber,thanks sebelumnya, salam…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.