BYOD: Fokus Pada Aplikasi, Bukan Perangkat

byodBulan Ramadan telah tiba. Hal ini menandakan bahwa Hari Raya Idul Fitri tinggal beberapa minggu lagi. Kebanyakan orang sudah mulai bersiap untuk merayakan hari raya serta berlibur bersama keluarga.

Sayangnya, selama liburan beberapa orang masih dihantui oleh pekerjaan mereka, seperti menjawab email penting, menerima serta mengirimkan data-data milik perusahaan, atau bahkan menyelesaikan proyek.

Untungnya, berkat kebijakan BYOD (Bring Your Own Device) yang diterapkan, mereka yang harus bekerja di sela-sela waktu ini bisa mengakses dan juga mengirimkan data-data perusahaan melalui perangkat pribadinya.

Dengan kondisi seperti ini, memastikan keamanan data-data perusahaan merupakan sebuah tantangan bagi departemen IT. Pasalnya, data rahasia perusahaan berseliweran di jaringan internal serta eksternal melalui berbagai perangkat.

Memastikan keamanan data sangatlah penting, tetapi bagaimana cara terbaik untuk melindungi data tersebut? Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia F5 Networks, mengatakan jika dilihat secara menyeluruh, sebenarnya perangkat yang digunakan tidaklah begitu penting, yang paling penting adalah data itu sendiri.

Jika data dan applikasi terlindungi dengan benar, maka kedua hal tersebut akan tetap terlindungi meskipun perangkat yang digunakan hilang karena dicuri.

Menurutnya, aplikasi merupakan kunci utama dalam menyediakan pengalaman BYOD yang aman. Dengan lebih berfokus pada aplikasi dibandingkan dengan perangkat, maka data akan selalu terlindungi.

Misalnya, jika perangkat yang digunakan hilang ataupun dicuri, data-data yang tersimpan dapat dihapus secara remote/dari jarak jauh, atau setidaknya perusahaan mampu mengunci perangkat tersebut sehingga alat beserta data-data di dalamnya tidak lagi dapat digunakan.

“Sangatlah penting, bagi tim IT untuk memastikan data-data yang tersimpan di perangkat mobile mendapat pengamanan yang sama seperti halnya data tersebut diakses dari kantor,” katanya.

Karena itu, kebijakan-kebijakan keamanan yang sudah ada seharusnya juga dapat diterapkan dalam perangkat mobile, baik milik perusahaan maupun millik pribadi. Dengan menerapkan pengamanan seperti ini, lanjut Fetra, perusahaan akan memiliki kontrol secara penuh terhadap data-data mereka.

Selain itu, perusahaan dapat mengontrol siapa saja yang bisa mengakses suatu data, hingga mengontrol dari perangkat dan lokasi mana saja data tersebut dapat diakses.

Kemampuan dalam menciptakan kebijakan kontrol akses yang terperinci ini akan membatasi akses karyawan, sehingga mereka hanya dapat mengakses data-data yang dibutuhkan dan data-data rahasia perusahaan lebih terlindungi.

Dengan menggunakan aplikasi yang tepat, karyawan yang menggunakan perangkat mobile miliknya sendiri akan mampu memisahkan aktivitas bisnis dan personal, meskipun keduanya dilakukan melalui satu perangkat. Ini tentu saja menguntungkan bagi kedua belah pihak (departemen IT perusahaan dan karyawan perusahaan tersebut).

Departemen IT bisa mengelola data, aplikasi, kebijakan, serta mengontrol akses seperti halnya yang mereka lakukan pada perangkat milik perusahaan.

Di lain sisi, pemilik perangkat memiliki kebebasan untuk melakukan aktivitas personal apapun yang mereka inginkan tanpa memengaruhi data-data perusahaan yang tersimpan di dalam perangkat tersebut.

“Jangan merasa terbebani dengan berbagai tantangan keamanan yang dihadapi dalam menerapkan kebijakan BYOD. Mulailah dengan memahami data serta aplikasi apa saja yang karyawan Anda butuhkan, serta bagaimana mereka akan mengaksesnya,” jelas Fetra.

Ia mengingatkan bahwa hal ini tak cukup dari sisi perusahaan saja, sebaiknya, karyawan juga diberikan pelatihan agar memahami berbagai risiko dalam mengakses data-data perusahaan menggunakan perangkat mobile milik pribadi dan juga cara yang benar dalam melakukannya. 

Bertepatan dengan liburan, maka akan lebih banyak karyawan yang mengakses data-data perusahaan di luar jaringan perusahaan menggunakan perangkat mobile milik pribadi.

Tetapi dengan menerapkan kebijakan keamanan yang sama baiknya seperti yang diterapkan di dalam lingkungan kantor, maka keamanan data-data perusahaan akan tetap terlindungi.

Editor: Sekar Ayu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.