Sejalan dengan visi untuk menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan ide dan inovasi, dan terus bergerak untuk menjadi perusahaan yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal, PT. Kino Indonesia, Tbk, kembali menggelar Kino Youth Innovator 2018. Kompetisi tahunan ini bertujuan untuk memotivasi kaum muda agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas ini.
Ya, setelah melalui serangkaian acara, yaitu roadshow ke lebih dari 20 universitas di Indonesia serta babak seleksi, Kino Youth Innovator (KYIA) 2018 sampai kepada puncaknya, yaitu tahapan grand final. Tahapan seleksi yang dibuka sejak bulan Mei hingga Juni 2017, berhasil mengumpulkan 327 proposal yang berasal dari 39 universitas di seluruh Indonesia. Dari proposal yang terkumpul, diseleksi 10 proposal untuk maju ke babak Grand Final, dan hasilnya KYIA 2018 ini dimenangkan oleh Hibar Syahrul Gafur, perwakilan dari Institut Teknologi Bandung.
Budi Santoso, Product Innovation Director PT. Kino Indonesia, Tbk mengatakan, “Kino Youth Innovator Award diadakan berlatar belakang dari semangat inovasi yang telah dilakukan oleh PT. Kino Indonesia, Tbk (Kino) dalam setiap proses kerjanya. Semangat inovasi ini berhasil membuat Kino menjadi perusahaan lokal yang dikenal di Indonesia, bahkan berhasil merambah ke dunia internasional. Oleh karenanya, untuk menularkan semangat inovasi ini, diadakanlah Kino Youth Innovator Award (KYIA).”
Di tahun ketiga ini, KYIA 2018, berhasil mengumpulkan 327 proposal dari 39 universitas. “Kami sangat kagum atas ide-ide inovasi yang di-submit oleh para mahasiswa. Semuanya out of the box dan secara lugas mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia, sesuai dengan tema tahun ini yaitu Empower Life Through Nature,” cerita Budi.
Dari 307 proposal tersebut, terpilihlah 10 finalis dari 9 universitas yang masuk ke dalam babak final. Setelah berbagai penilaian yang dijalani oleh para peserta, ditetapkan 3 pemenang utama dan dua pemenang harapan, di antaranya Institut Teknologi Bandung, yang diwakili oleh Hibar Syahrul Gafur berhasil sebagai pemenang pertama KYIA 2018. Selanjutnya secara berturut-turut Universitas Indonesia, yang diwakili oleh Kenny Anderson dan Joey Irvine Julianto; Institut Pertanian Bogor, yang diwakili oleh Fatimah Azzahra dan Ayu Luthfiani Syifa; Universitas Kristen Satya Wacana, yang diwakili Yoga Andika Putra dan I Gede Kesha Aditya; dan Universitas Gajah Mada, dengan perwakilan Abdurrahman Wachid Shaffar dan Aya Shofia.
Ide inovasi dari para pemenang akan dikaji, dieksplorasi, serta dipersiapkan lebih matang, sehingga ke depannya dapat diadaptasi menjadi salah satu produk Kino. “Sesuai value glocal (global to local) yang dianut Kino, ide-ide anak bangsa yang menggunakan bahan-bahan lokal sangat kami apresiasi dan berpotensi besar untuk dikembangkan,” papar Budi.
Kino Youth Innovator Award (KYIA) pertama kali diadakan tahun 2016. Sebagai ajang kompetisi inovasi tahunan, KYIA menyasar ide- ide terbaru dari mahasiswa seluruh Indonesia. Bila di tahun 2016 mengangkat tema Build Up A Glocal Innovation, dan Advancing Indonesia Through Local Heritage di tahun 2017, tahun 2018 ini bertema Empower Life Through Nature.
Melalui kompetisi ini, Kino kembali mengajak kaum muda untuk mengedepankan sumber daya Indonesia untuk memenangkan kompetisi pasar. “Glocal atau dari lokal menuju global, memang menjadi titik berat kompetisi ini, karena kami yakin bahwa Indonesia kaya akan sumber daya lokal, dan untuk menjadi pemenang, kita harus berani mengangkat apa yang ada di dalam, untuk dibawa keluar,” cerita Budi kembali.