Cara UNICEF Gunakan Video untuk Tingkatkan Awareness

Siapa yang tak kenal dengan UNICEF (The United Nations Children’s Fund), lembaga nirlaba yang bergerak dibidang perawatan dan perlindungan anak dunia? Tapi tahukah Anda, bahwa ternyata UNICEF juga menggunakan video untuk tingkatkan awareness?

Membuat khalayak sadar betapa pentingnya perlindungan anak adalah tugas lembaga ini. Untuk itu, UNICEF mengaku memanfaatkan dunia digital yang semakin ramai sebagai tempat kampanye mereka. Vine dan Instagram Video, adalah platform yang mereka gunakan.

Cara UNICEF Gunakan Video untuk Tingkatkan AwarenessMeski UNICEF masih terbilang baru dalam menggunakan kedua media tersebut, namun ada beberapa hal yang bisa dishare kepada Anda.

1.       Sesuaikan dengan audiens

Berdiri sejak tahun 1946, UNICEF mengaku bahwa masih banyak generasi muda (16 – 30) yang belum mengetahui tentang visi – misinya. Media sosial adalah lahan yang banyak dikuasai oleh kisaran usia tersebut, dan kebanyakan dari mereka, lebih suka melihat gambar ketimbang harus membaca.

“Kami ingin menceritakan kisah UNICEF untuk audiens baru. Kami memahami, bahwa khalayak tidak selalu menyukai siaran pers. Mereka ingin cerita untuk diberitahu dalam bentuk nyata melalui saluran yang mereka miliki,” ucap Nicholas Ledner, UNICEF social media trends, research and outreach coordinator.

2.       Punya strategi

Bersahabat dan memberikan contoh adalah cara yang paling efektif untuk menumbukan kesadaran khalayak. Maka UNICEF menerapkan strategi dengan menampilkan video – video yang menampilkan persahabatan dan contoh. Mulai dari yang ceria (dunia yang identik dengan anak – anak) hingga ke video yang berupa pendidikan (vaksinasi polio).

UNICEF membiarkan warga dunia mengetahui tentang situasi krisis yang saat itu terjadi. Ledner mengatakan, “Harapan kami tidak hanya merekam suatu kejadian, tapi juga menceritakan sebuah cerita melalui lensa kamera dan sudut pandang orang yang berpengaruh.”

3.       Libatkan karyawan

Penting untuk membuat setiap karyawan yang berada di lokasi terlibat. Karena jika ada sebuah momen, Anda bisa langsung merekamnya tanpa harus menunggu kru kameramen. Tak harus dengan kamera profesional atau handycam, smartphone di genggaman juga bisa Anda fungsikan.

“Kami benar-benar ingin bercerita secara real time, dan kami ingin ceritanya dibuat dengan menggunakan smartphone, terutama jika situasi yang kritis atau darurat,” jelas Ledner.

Mau tingkatkan Awareness? Tak ada salahnya mengikuti saran dari UNICEF.

 

Sumber: Ragan | Foto: Pic Gifs

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.