Cegah Perkawinan Anak, Kemitraan Australia – Indonesia Gagas Kampanye #MAMPUBeraniBersikap

Marketing.co.id – Berita Life Style|  Perkawinan anak merupakan isu yang kompleks. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya mulai dari kemiskinan, geografis, kurangnya akses terhadap pendidikan, ketidaksetaraan gender, konflik sosial dan bencana, ketiadaan akses terhadap layanan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif, serta norma sosial yang menguatkan stereotip gender tertentu. (Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak , Bappenas, 2020).

Membantu mencegah perkawinan anak di Indonesia Kemitraan Australia – Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (Program MAMPU) menggagas kampanye digital bertajuk #MAMPUBeraniBersikap. Keduanya menggandeng mitra pelaksana pencegahan perkawinan anak; Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP), Yayasan BaKTI, Konsorsium PERMAMPU, Yayasan PUPA Bengkulu, dan Yayasan Pekka yang tersebar di lebih dari 90 kabupaten/kota, 700 desa di 26 provinsi seluruh Indonesia.

Kampanye berlangsung sepanjang Agustus – September 2020, dengan tujuan mendukung penguatan bagi anak Indonesia, sehingga mampu menghadapi tekanan, berani mengambil langkah, dan sikap terhadap dorongan perkawinan anak, serta memiliki kegiatan produktif sehingga terhindar dari perkawinan anak.

Baca juga: Bertema Pernikahan Sunda, Parakrama Targetkan Transaksi 80 miliar

Perkawinan anak tidak serta merta hanya datang dari satu pihak. Peran orang tua dan lingkungan juga turut berpengaruh. Maka, gerakan #MAMPUBeraniBersikap juga mengajak orang tua untuk berempati dan turut serta menekan angka kasus dan menolak perkawinan anak. Mulai dari melakukan pencegahan, bimbingan terhadap anak, hingga memiliki kepemimpinan untuk melakukan advokasi dalam upaya menghapus perkawinan anak.

Kampanye #MAMPUBeraniBersikap menggunakan akun Instagram @MampuBeraniBersikap dan akun Facebook Mampu Berani Bersikap. Kampanye ini antara lain diisi oleh beberapa kelas seperti Kelas Instagram Live Akademi Mimpi, Kelas WhatsApp Group (khusus orang tua), Sesi Curhat Live, Lomba Menulis, workshop Kelas Berani Usaha memproduksi masker, dan Deklarasi Mimpi yang dilakukan di 9 provinsi terpilih.

Kate Shanahan, Team Leader MAMPU menjelaskan, keberlanjutan masa depan Indonesia terletak pada anak-anak Indonesia. Dengan fakta masih tingginya angka perkawinan anak di Indonesia, sudah seharusnya ini menjadi perhatian kita bersama.

Lebih jauh dia mengatakan, program MAMPU bersama mitra pelaksana telah terlibat dan mendukung upaya pencegahan perkawinan anak, termasuk mendorong perubahan pada Undang-Undang tentang Perkawinan dengan menaikkan batas minimal usia kawin pada tahun 2019 lalu. Aksi kolektif untuk pencegahan perkawinan anak Program MAMPU digaungkan lebih kuat melalui kampanye digital #MAMPUBeraniBersikap.

Baca juga: Ketidaksetaraan Gender Masih Menjadi Momok Bagi Perempuan

Grafis Perkawinan Anak
Grafis Perkawinan Anak

“Kampanye ini kami harapkan dapat menyentuh tidak hanya anak-anak perempuan—dan bahkan laki-laki, tetapi juga para orang tua dan berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan kesempatan dan lingkungan yang optimal bagi anak agar terhindar dari praktik perkawinan anak. Sehingga, kreativitas dan aspirasi anak dapat tumbuh kembang secara maksimal sebagai generasi penerus Indonesia yang berkualitas,” Kate Shanahan, Team Leader MAMPU.

Sejumlah profil grassroot champion, atau pemimpin muda yang sudah turut menyuarakan penolakan perkawinan anak di daerahnya, juga akan dilibatkan dan diangkat profilnya sepanjang gerakan ini. Sebanyak 15 grassroot champion anak berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mewakili anak dari usia 15-20 tahun ini akan berbagi pengalamannya serta berperan aktif dalam acara-acara yang akan dilaksanakan dalam gerakan #MampuBeraniBersikap.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.