Cegah Skill Gap, Kemenperin Bekali Upskilling Calon Tenaga Kerja Industri

Marketing.co.id – Berita Marketing | Raut wajah serius sekaligus antusias tampak dari 100 siswa Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, saat mengikuti materi Effective Teamwork yang disampaikan pakar dari Edtech Cakap.

Materi soft skill yang diberikan merupakan salah satu dari rangkaian pelatihan yang mereka dapatkan sebelum terjun ke dunia kerja. Siswa adalah calon pekerja industri pakaian jadi (garmen) yang berasal dari dua wilayah, yakni Tangerang dan Sukabumi.

“Tadi belajar komunikasi dalam tim dan gimana kalau ada konflik, karena kita di dunia kerja kan bakal banyak menemui berbagai macam orang-orang dengan latar belakang berbeda ya. Jadi saya rasa ini penting banget buat yang mau masuk dunia kerja,” Ujar Ayu, siswa pelatihan asal Sukabumi.

Sementara Wira Franzdes Simarmata, pemateri dari Edtech Cakap menyebut, pembekalan calon tenaga kerja baik hard maupun soft skills, mutlak diperlukan. “Soal komunikasi dalam tim, mereka kan tidak akan mungkin bekerja sendiri, begitu juga bagaimana cara penyelesaian konflik, ini dibutuhkan apalagi bagi SDM usia muda yang baru memasuki dunia kerja,” ujar Wira. Selama ini Cakap sebagai platform edtech, turut memberikan upskilling pada calon tenaga kerja, baik dari sisi bahasa maupun keterampilan lain termasuk soft skills seperti komunikasi.

Sektor industri menjadi salah satu andalan dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Namun tantangannya adalah dalam mempersiapkan tenaga kerja baru yang berdaya saing tinggi. Sehingga, Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di regional Asean, tidak boleh kalah dengan mempersiapkan SDM terbaik, salah satunya melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas melalui upskilling.

Pelatihan ini merupakan upaya Kementerian Perindustrian melalui balai diklat yang dimilikinya, untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang siap diserap industri namun juga memiliki daya saing yang baik.

“Pelatihan offline akan membuat calon pekerja merasa tidak canggung saat memasuki industri. Kami juga berharap pelatihan soft skills seperti ini akan memperkecil celah atau gap antara syarat yang ditetapkan industri dan keterampilan yang dimiliki calon pekerja,” ujar Arus Gunawan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian (BPSDMI Kemenperin).

Didukung Program Kartu Prakerja, pelatihan ini dilakukan secara offline di BDI Jakarta dan online oleh siswa dari enam balai daerah, yakni BDI Medan, BDI Padang, BDI Yogyakarta, BDI Surabaya, BDI Denpasar dan BDI Makassar.

Secara keseluruhan terdapat sedikitnya 200 peserta yang mengikuti pelatihan, yang bertujuan meningkatkan pekerja industri agar dapat “naik kelas” melalui berbagai pelatihan.

“Selama dua setengah tahun sudah sekitar 514 kabupaten/kota yang sudah mengikuti pelatihan prakerja. Seiring terkendalinya pandemi Covid-19, kedepannya kami akan berharap untuk memperbanyak pelatihan offline,” ujar Kurniasih Suditomo – Direktur Kemitraan, Komunikasi dan Pengembangan Ekosistem MPP Kartu Prakerja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.