Charles Oentomo: Saatnya Merek Lokal Unjuk Gigi

Di tengah persaingan ketat, Centre Park berhasil menyingkirkan para pesaingnya dan menjadi perusahaan jasa parkir lokal terbesar di Indonesia.

welcome-to-centrepark-3-1500x430Centre Park merupakan perusahaan swasta nasional yang mengkhususkan diri berkecimpung di bisnis perparkiran. Lahirnya Centre Park berawal dari keprihatinan Charles Oentomo melihat betapa berkuasanya perusahaan parkir asing terhadap bisnis dan lahan parkir di Tanah Air.

 Medio November 2009, Charles bersama beberapa kolega pun mendirikan perusahaan perparkiran di bawah bendera PT Centrepark Citra Corpora.

Meski demikian, keputusannya untuk terjun ke bisnis perpakiran bukan asal ‘nyemplung’. Lima tahun bergabung dengan Sunparkir di bawah korporat PT Surya Utama Nusaparka dengan posisi terakhir Deputy Director Business Development, membuat sarjana lulusan Teknologi Informasi Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta, tahun 2003, ini memiliki etos kerja yang kuat dan siap bersaing dengan kompetitor yang sudah dulu ada.

Belum lagi, jaringan rekan bisnisnya yang seabrek memudahkannya membangun perusahaan dari nol. “Di perusahaan terakhir itu, saya bertugas membangun tim pengembangan bisnis di 230 lokasi,” jelas Charles kepada Marketing.co.id, di Jakarta, Selasa (17/1).  

Charles Oentomo – Presiden Direktur PT Centrepark Citra Corpora
Charles Oentomo – Presiden Direktur PT Centrepark Citra Corpora

Usut punya usut, dilegonya Sunparkir ke ISS, perusahaan layanan parkir asal Denmark, juga menjadi faktor lain yang mendorong Charles membangun perusahaan sendiri.

“Semua karyawan Sunparkir waktu itu diboyong ISS, termasuk saya. Tapi saya menolak karena beberapa alasan meskipun tawaran jabatannya cukup menggiurkan,” kenangnya.

Juga dengan memiliki perusahaan sendiri, ini berarti Charles turut membantu kemajuan ekonomi mikro yang merupakan denyut nadi masyarakat akar rumpun, sekaligus ikut memberdayakan masyarakat.

“Waktu itu umur saya 27 tahun dan jiwa wirausaha saya sudah muncul. Saya pikir harus terjun langsung sebagai pengusaha. Dampaknya berbeda jika saya berperan sebagai pemilik perusahaan dibanding sama-sama jadi karyawan.” tuturnya bersemangat.

Paling Diincar

Charles cukup jeli melihat peluang bisnis di sektor otomotif dan properti yang saling berkaitan. Ia menilai bisnis jasa parkir saat ini sangat propektif karena masyarakat membutuhkan lahan parkir untuk memastikan kendaraannya aman saat ditinggal beraktifitas.

Terlebih, di kota-kota besar seperti Jakarta yang memiliki aturan tegas, tidak boleh parkir sembarangan!. Pemerintah juga terus menunjukkan sinyal positif terhadap potensi bisnis perparkiran karena sistem transportasi di Indonesia, khususnya kota-kota besar dan berkembang yang sangat massive. “Kalau nggak dikelola secara baik, dampaknya bisa kemana-mana,” tukasnya.

Tak ayal, sektor ini pun dilirik banyak pengusaha. Sedikitnya terdapat 70 operator parkir di Indonesia yang terdaftar. Tapi Centre Park tidak gentar. Charles percaya diri karena perusahaannya memegang tiga pilar, yaitu people (Sumber Daya Manusia/SDM), teknologi dan infrastruktur.

TRAINING pelayanan karyawan centre parkPeople jelas menjadi ujung tombak kesuksesan suatu perusahaan karena seluruh ide hingga eksekutor melibatkan karyawan. Karyawan yang tangguh otomatis mampu menggerakan bisnis perusahaan. Karen itu, Centre Park tak main-main dengan proses rekrutmen yang selektif dan pelatihan intensif.

Teknologi menjadi bagian terpenting lain guna fleksibilitas dan memudahkan manajemen mengontrol kondisi di lapangan. Salah satunya Centre Park melansir aplikasi yang mendukung sistem perparkiran secara mandiri yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Sedangkan infrastruktur yang baik tentu saja mampu memudahkan akses dan operasional parkir, selain menaikkan gengsi gedung atau kawasan itu sendiri. “Seluruh pelayanan Centre Park dilakukan secara mandiri tanpa pihak ketiga. Centre Park memastikan selalu memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Walhasil, Centre Park sukses menyingkirkan para pesaingnya dan diklaim sebagai perusahaan jasa parkir lokal terbesar di Indonesia dengan hampir 5.000 karyawan. Hingga saat ini, Centre Park memiliki 190 lokasi di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Madiun, Surabaya, Bali, Lombok, Ambon, Manado, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Singkawang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bengkulu, Batam, Palembang, dan Palangkaraya. Tahun ini, Charles menargetkan penambahan 70 lahan parkir baru agar dapat menguasai bisnis perparkiran di Indonesia.

Charles Oetomo – Presiden Direktur PT Centrepark Citra CorporaTantangan dan Ekspansi Centre Park

Kendati begitu, Charles percaya setiap bisnis memiliki tantangan tersendiri. Baginya, tantangan bisnis perparkiran terletak pada terbatasnya lahan parkir, sementara jumlah motor dan mobil terus bertambah seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat.

Karena itu, penentuan tarif parkir mesti dikaji ulang, jangan terlalu murah karena akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk membawa mobil di setiap aktifitasnya.  

Ia mengatakan, perlu dukungan pemerintah untuk memetakan potensi lahan-lahan kosong terpadu milik negara yang bisa dimanfaatkan sebagai area parkir. “Kalau ada gedung parkir yang nyaman dan aman, orang pasti mau parkir dan mereka tinggal jalan kaki atau disiapkan sarana lain bagi mereka untuk sampai tujuan,” ujar ayah dua putri ini.

Charles menyadari untuk menjadi nomor satu tidak mudah. Banyak hal yang harus dilakukan di antaranya adalah branding. Oleh karena itu, tahun ini pula, Charles akan mulai melakukan aktivitas branding di antaranya dengan beriklan di majalah, koran, online dan event.

“Sampai saat ini kami belum melakukan branding. Kita berbisnis yang penting jalan saja. Namun mulai akhir tahun lalu kami sudah mulai terlibat dalam brand campaign, seperti masuk majalah, sponsorship, dan bekerja sama dengan business consultant agar merek semakin eksis,” terang pecinta mancing ini.

charles oentomo dan tim central parkKesuksesan Centre Park tak membuatnya cepat puas. Charles melebarkan bisnisnya ke bidang jasa pengamanan. Dimana pada tahun 2015, Charles mendirikan perusahaan security dengan nama Topguard.

Tak sampai setahun perusahaan jasa pengamanan yang didirikannya telah memiliki 200 klien dengan hampir 1000 security. “Dalam bisnis ini (parkir dan security) yang penting itu integritas dan kepercayaan,” terang Charles.

Selain jasa parkir dan pengamanan, ia juga tengah berencana masuk ke bisnis cleaning service dan properti. Ambisinya, di 2020 bisa mengkaryakan 100 ribu orang di bawah naungannya.  “Kami butuh 5 tahun lagi untuk menjadi market leader. Dalam waktu itu kami akan membenahi semuanya,” pungkas Charles optimis. (CS/PSP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.