Citi Indonesia dan UNESCO Dorong Ekonomi Kreatif Berbasis Warisan Budaya

Guna mendukung upaya peningkatan kesempatan berusaha bagi anak muda di sekitar situs Warisan Dunia dan destinasi lainnya di Indonesia, yang termasuk daftar sepuluh tujuan wisata prioritas yang dideklarasikan Presiden Joko Widodo, UNESCO Jakarta berkolaborasi dengan Citi Indonesia (Citibank) melaksanakan program Youth Economy Empowerment in Indonesia’s Heritage Sites, through Capacity Building and Sustainable Tourism. Program ini diselenggarakan melalui promosi sektor ekonomikreatif dan kekayaan warisan budaya tak benda di sejumlah wilayah di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.

Youth Economy Empowerment in Indonesia’s Heritage Sites

Terkait dengan itu, program pertemuan dengan para penerima manfaat yang disebut #KitaMudaKreatif: MajuBersamaKarya — “Program PemberdayaanAnakMudaKreatif Indonesia Melalui Dukungan Kolaborasi UNESCO – Citi Indonesia”digelar Senin, 30 Oktober 2017 di Galeri Komunitas, DesaKaranganyar, Borobudur, Magelang.

Kepala Sub-DirektoratWarisanBudaya Benda Dunia, KementerianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Yunus Arbi, mengatakan, kerja kolaborasi antara Kantor UNESCO Jakarta dan Citibank Indonesia di dalam memberdayakan kelompok anak muda di dalam kerangka Warisan Budaya di sekitar Kompleks Candi Borobudur merupakan sebuah aksi nyata untuk mengeksplorasi nilai edukasi situs ini.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mendukung program capacity building ini — sebagai upaya praktis pelaksanaan tujuan strategis 5C (credibility, conservation, capacity building, communication, community) dari Konvensi Warisan Budaya Dunia.

Program semacam ini tidak hanya membangun pemahaman mengenai potensi warisan budaya mereka, baik warisan budaya benda maupun tak benda, namun juga akan mendorong kaum muda untuk memberikan suara dan perhatiannya untuk turut terlibat di dalam melindungi dan mempromosikan kekayaan Warisan Budaya mereka di masa mendatang.

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki menjelaskan, program ini digagas agar semakin banyak anak muda di wilayah Borobudur dan Prambanan yang memiliki pendapatan yang lebih baik, sehingga mereka bisa berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi lokal.

“Melalui kombinasi pelatihan keterampilan kerja dan persiapan kewirausahaan, anak-anak muda ini akan mendapatkan keterampilan teknis yang berdaya saing dan juga akses terhadap literasi dan inklusi keuangan, serta sumber-sumberdaya lain yang akan mengarahkan jalan mereka menuju keberhasilan secara ekonomi, yang artinya juga mendukung Strategi Nasional untuk Pelaksanaan Inklusi Keuangan dari Presiden Joko Widodo,” jelas Elvera.

Ada empat kabupaten yang disasar di provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah dari program tersebut, yaitu Kota Yogyakarta, Sleman, Klaten, dan Magelang. Program difokuskan industri kreatif, produk budaya, dan warisan budaya tak benda.

Setelah merampungkan survei terhadap anak muda, UNESCO kemudian meluncurkan Pelatihan Pengembangan Usaha sejak awal September 2017 bagi lebih dari 225 anak muda di Klaten, Sleman, dan Magelang. Pelatihan ini mencakup bidang pemasaran hingga pengelolaan keuangan.

Tony Burhanudin

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.