Combiphar Ajak Masyarakat Maksimalkan Kesehatan Selama Puasa

Marketing – Sebagian orang berpikir bahwa olahraga selama puasa akan menguras energi dan membuat tubuh menjadi semakin lemas. Padahal olahraga dapat membantu tubuh tetap fit. Combiphar sebagai perusahaan lokal consumer healthcare di Indonesia, mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap menjalankan gaya hidup aktif agar dapat bugar saat menjalankan puasa di bulan Ramadan.

Di Indonesia, umat Muslim berpuasa selama 13 – 14 jam. Meski relatif lebih singkat dibanding sejumlah negara lain, perubahan pola makan selama bulan Ramadan seringkali membuat tubuh terasa lemas untuk menjalankan aktivitas keseharian. Jika sudah merasa lemas, aktivitas fisik seperti olahraga seringkali tak lagi masuk dalam daftar prioritas dalam kegiatan harian.

“Untuk itu, inisiatif ini sesuai dengan komitmen perusahaan, Championing a Healthy Tomorrow untuk membantu menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat,” ujar Lim Soeyantho, Chief Operating Officer & Member of Board of Director Combiphar.

Ya, berdasarkan sebuah penelitian menyatakan menjalankan puasa selama bulan Ramadan, akan meningkatkan kemampuan adaptasi tubuh untuk proses pembakaran lemak dan penyimpanan karbohidrat di dalam otot dan hati. Dengan demikian tubuh tidak mudah lemas saat asupan glukosa rendah, karena tubuh mempunyai cadangan makanan untuk diolah. Proses adaptasi tersebut akan lebih dirasakan manfaatnya apabila kita tetap aktif berolahraga meski sedang berpuasa.

Pada umumnya tubuh akan merasa lapar sekitar 4 – 8 jam setelah makan terakhir. Dipaparkan dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert Combiphar, perasaan lemas saat berpuasa dapat disebabkan beberapa kondisi, salah satunya adalah turunnya jumlah hemoglobin. Selain berkurangnya sel darah merah, perasaan lemas juga dapat diakibatkan oleh kesalahan memilih menu makanan saat sahur dan berbuka, kekurangan cairan serta kurang olahraga.

Ketika berolahraga, jantung akan memompa darah lebih cepat ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa jantung mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh dan membuat tubuh terasa lebih bugar. Saat jantung tidak memompa darah lebih cepat, tubuh akan terasa lebih lemas karena kurang oksigen. “Oleh karenanya, meski sedang berpuasa, olahraga secara konsisten perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan masing-masing individu,” imbuh dr. Sandi.

Olahraga dapat dilakukan setelah sahur atau menjelang berbuka. Rutinitas berolahraga dapat tetap dilanjutkan dengan beberapa penyesuaian seperti durasi dan intensitas olahraga. Selain aktif berolahraga, mengonsumsi makanan tepat saat sahur dan berbuka serta menjaga asupan cairan juga menjadi kunci memaksimalkan kesehatan untuk mendukung ibadah puasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.