Cosplay Unik Bergaya Kabaret

Marketing.co.id – Kesamaan minat dan hobi pada karakter animasi menjadikan para member Machipot aktif mengikuti event dan kompetisi. Bedanya, pertunjukan mereka dikemas dalam bentuk kabaret. 

cosplay-kabaret

Hampir setiap anak tumbuh dan besar ditemani oleh film kartun Jepang favorit yang di dalamnya banyak terdapat karakter animasi idola. Sebut saja Naruto, One Peace, Sailormoon. Karakter-karakter tersebut ternyata melekat dalam benak pencintanya, bahkan sampai mereka dewasa. Kecintaan tersebut tak jarang mereka wujudkan dengan berpenampilan layaknya karakter idola, atau biasa disebut dengan cosplay.

Di Indonesia, ada banyak penggemar cosplay yang membentuk sebuah komunitas. Salah satunya adalah Machipot. Machipot merupakan salah satu komunitas cosplay di Jakarta yang memiliki konsep cabaret show. Rizky Octavianus, Team Leader & Founder Machipot, ketika dijumpai di salah satu event, bertutur latar awalnya komunitas ini hanya beranggotakan empat orang di tahun 2006. Namun karena tren dan minat akan cosplay terus bertambah, member komunitas ini pun kian banyak hingga berjumlah 30 orang.

cosplay-kabaret-2

“Awalnya saya dan ketiga teman, Hamaya, Ndoy, dan Toto saat masih SMP membentuk tim cosplay untuk mengikuti perlombaan di salah satu event. Kecintaan kami dengan anime, game, dan hal yang berhubungan dengan Jepang pada waktu itulah yang melahirkan Machipot hingga terus berkreasi sampai sekarang,” ujar Rizky.

Akibat tren dan minat akan cosplay yang terus bertambah, member komunitas ini pun kian banyak hingga berjumlah 30 orang. Para member Machipot tidak terbatas kalangan pelajar saja. Beberapa di antaranya adalah mahasiswa, bahkan kaum pekerja di wilayah Jakarta, Bogor, dan Tangerang.

“Banyak alasan mengapa kami tertarik untuk ber-cosplay. Selain karena kecintaan kami pada anime/film Jepang atau Amerika, cosplay juga menjadi salah satu tempat untuk kami berkreasi dan berekspresi. Di sini kami bisa belajar seni peran, making costume, dan do trick on stage dengan cosplay. Jadi, semua hal tersebut yang membuat kami cinta dengan hobi kami,” ungkap pria berkacamata ini.

Menurut Rizky, yang membedakan Machipot dari komunitas cosplay lainnya adalah konsep kabaret. Jadi, para cosplayer tidak hanya menampilkan pakaian atau riasan wajah serta rambut semata, tapi ada alur cerita yang dimainkan di setiap show-nya.

“Tim kami fokus pada cabaret performance dan stunt act performance. Tidak hanya pada kostum yang dibuat semirip mungkin dengan karakter aslinya, tapi kita juga mengikuti gerakan-gerakan action yang ada di film atau game-nya,” papar dia.

Oleh sebab itu, Rizky menambahkan, dirinya dan tim tetap perlu berlatih rutin sebelum pementasan. Komunitas Machipot biasanya menggunakan taman atau fasilitas umum di sekitar Kelapa Gading dengan waktu latihan minimal seminggu sekali agar tidak gugup saat tampil. Sementara soal kostum, pada awalnya mereka membuat sendiri. Namun, kini sudah ada vendor resmi yang membuatkan dan sudah menjadi langganan para member Machipot.

“Banyak alasan mengapa kami tertarik untuk ber-cosplay. Selain karena kecintaan kami pada anime/film Jepang atau Amerika, cosplay juga menjadi salah satu tempat untuk kami berkreasi dan berekspresi.”

Bukan sekadar media komunitas hobi semata, Machipot juga berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan, antara lain juara I kategori tim karakter Indonesia di Jakarta Cosplay Parade tahun 2014; mewakili Indonesia dan meraih juara II di Asia Cosplay Meet 2014; mewakili Indonesia dan STGCC pada acara C2E2 di Chicago tahun 2016; dan juara Nasional Cosplay Competition Clash 2016.

“Target kami adalah bisa tetap bertahan dan terus berprestasi baik di dalam dan luar negeri mewakili Indonesia, serta terus berkreasi mengasah kreativitas kami. Kami yakin cosplay adalah salah satu hobi positif yang bisa mengembangkan bakat, kreativitas, serta membanggakan,” pungkas Rizky soal harapannya akan Machipot di masa depan.

Angelina Merlyana Ladjar

MM092016/W

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.