CottonInk Gabungkan Strategi Online dan Offline

Sukses membangun brand melalui strategi word of mouth di ranah digital, perlahan namun pasti, CottonInk mulai merangsek pusat perbelanjaan sebagai upaya mendekatkan diri dengan konsumen.

cottonink
Carline Darjanto, Creative Director CottonInk bersama Ria Sarwono, Brand & Marketing Director CottonInk (Foto: Lia)

Fashion sudah menjadi bagian dari kebutuhan dan gaya hidup wanita masa kini. Ini bisa dilihat dari hasil survei khusus ekonomi kreatif dari BPS di tahun 2016, bahwa 56% dari keseluruhan ekspor industri kreatif berasal dari industri fashion. Tak hanya itu, sebagai salah satu dari 16 kelompok industri kreatif, industri fashion Tanah Air telah menyumbang 3,76% PDB nasional pada tahun 2017.

Untuk mendukung peningkatan produktivitas di industri fashion, CottonInk—fashion brand lokal di kalangan wanita Indonesia, pun merancang inovasi dan strategi khusus untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya di industri yang berkembang pesat. Carline Darjanto, Creative Director CottonInk, menjelaskan tren di industri fashion saat ini memunculkan standar-standar baru dalam berpakaian. Sejatinya, setiap wanita pun ingin tampil menarik sekaligus mengikuti tren.

CottonInk yang mengusung konsep ‘casual with a twist’, sejak pertama kali didirikan menawarkan pilihan mood dalam setiap desainnya. Tiap desain tersebut dapat digunakan oleh jutaan karakter unik wanita Indonesia. “Pada dasarnya, semua koleksi produk kami terinspirasi dari wanita, terutama wanita Indonesia dengan jutaan karakter yang unik. Sepuluh tahun berkreasi, CottonInk telah menemani wanita Indonesia. Kami pun bangga sebagai brand lokal bisa bersaing dengan brand ternama lainnya,” imbuh Ria Sarwono, Brand & Marketing Director CottonInk.

cottoninkTentunya, CottonInk pun menyadari bahwa bergerak di bisnis fashion bukanlah pekerjaan mudah, terlebih bisa terus eksis dan bertumbuh. Untuk itu, dua sosok sahabat ini—Carline dan Ria—pun terus membuat strategi khusus dan menciptakan inovasi guna mempertahankan sekaligus mengembangkan bisnis. Carline menjelaskan, ada tiga kunci utama yang selalu dipegang. Pertama, peka terhadap kebutuhan wanita Indonesia akan sebuah produk fashion yang nyaman digunakan. Kedua, dukungan kualitas tim desain dan produksi. Ketiga, berkolaborasi dengan pegiat industri kreatif lainnya.

Hingga saat ini, CottonInk telah berkolaborasi dengan 13 rekan penjahit lokal yang tersebar di beberapa titik di Pulau Jawa, antara lain Jakarta, Tangerang, Bandung, Bogor, dan Solo. Melibatkan 350 orang, dan 75% di antaranya merupakan wanita. Sejumlah rekanan ini mampu menghasilkan lebih dari 1.000 potong pakaian per minggu.

Dengan semakin menjamurnya merek fashion wanita, CottonInk ingin menawarkan inovasi berbeda yang memungkinkan wanita Indonesia menggunakan pakaian elegan dalam berbagai kesempatan namun tetap nyaman dipakai. Selain itu, inovasi dalam desain juga dimunculkan melalui kolaborasi CottonInk dengan sederet desainer ternama, antara lain Rama Dauhan, Mel Ahyar, serta CouCou by Jowe dari Tatjana Saphira dan Karina Salim.

Dalam setiap produk fashion yang dibuat, Carline menambahkan, CottonInk selalu memerhatikan setiap detail proses mulai dari proses pemilihan material produk, desain bentuk, warna, hingga proses penjahitan. Semua dilakukan oleh tangan-tangan terampil desainer lokal. “Kami juga memastikan pengguna setia CottonInk dapat merasakan kualitas dan kenyamanan dari setiap helai balutan, baik dalam segala suasana maupun kesempatan yang sesuai dengan karakter mereka,” tandasnya.

Kampanye #CottonInk10thAnniversary

Untuk merayakan perbedaan dan keunikan karakter wanita Indonesia, tahun ini CottonInk meluncurkan kampanye #CottonInk10thAnniversary dan mengajak seluruh wanita Indonesia berani menggapai sukses dengan percaya pada potensi dan karakter unik yang ada dalam diri masing-masing. Kampanye ini juga melibatkan influencer muda Indonesia, Isyana Sarasvati, Vanesha Prescilla, Raisa, dan Dian Sastrowardoyo untuk membuat desain pakaian yang mewakili karakter yang sukses membesarkan nama mereka di industri kreatif.

Adapun koleksi CottonInk bersama keempat ikon besar Indonesia tersebut telah dirilis secara bertahap mulai September hingga November—yang dapat dilihat secara online di situs cottonink.co.id dan marketplace partner CottonInk. Tak hanya itu, koleksi pun hadir di toko offline yang tersedia di empat lokasi di Jakarta, yakni Plaza Senayan, Pondok Indah Mall 2, AEON Mall, dan Mall Kota Kasablanka.

“Setelah sukses membangun brand dan melakukan strategi word of mouth, khususnya di ranah digital, kini kami melengkapi pengalaman berbelanja bagi konsumen dengan hadir di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta. Mendatang, secara bertahap akan ada di kota-kota besar lainnya di Indonesia,” kata Ria.

Fisamawati

MM.11.2018/W

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.