Dana Haji Dipredisi Capai Rp160 Triliun pada Akhir Tahun 2022.

Marketing.co.id  –  Berita Financial Services | Per Juni 2022 dana haji yang dikelola oleh Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencapai sekitar Rp158 triliun. Sekitar 73% dari dana kelolaan tersebut dialokasikan dalam bentuk investasi dan sebesar 27% ditempatkan di bank syariah. Dana haji yang dikelola oleh BPKH diproyeksikan dapat mencapai pada kisaran Rp160 triliun pada akhir tahun 2022.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, pada acara Bank Muamalat Indonesia Market Outlook 2023, Kamis, 10 November 2022, Jakarta.

BPKH turut berkontribusi terhadap perekonomian syariah. Tercatat pada akhir tahun 2021 penempatan BPKH pada perbankan syariah mencapai 7% dari total aset seluruh perbankan syariah di Indonesia. Dari sisi investasi pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), investasi BPKH mencapai kurang lebih 9% dari total outstanding SBSN di Indonesia. Hal ini menunjukkan besarnya peluang kerja sama yang dapat dilakukan bersama BPKH ataupun melalui Bank Muamalat untuk memberikan dampak positif atas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga: Tugu Insurance Hadirkan Asuransi Umroh dan Haji, Ini Manfaatnya

“Potensi dana kelolaan BPKH sangat besar dalam mengembangkan ekosistem institusi keuangan khususnya keuangan syariah. Tentu saja proses digitalisasi atas beberapa bisnis proses yang ada akan lebih mengoptimalkan dan mengefisiensikan pengelolaan keuangan haji yang telah ada saat ini,” ujarnya.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana, menambahkan implementasi digital merupakan keniscayaan bagi sebuah bank dan menjadi kunci dalam menghadapi persaingan di industri. Oleh karena itu, sebagai pionir perbankan syariah di Tanah Air pihaknya sangat serius dalam mengembangkan infrastruktur digital banking. Menurutnya, era digital membuat semua bank kini berada di ‘playing field’ yang sama sehingga ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan oleh bank syariah.

Dana Haji
foto : Haji Kemenag

“Transformasi digital merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam strategi bisnis Bank Muamalat yang mana implementasinya hingga saat ini sudah sangat memuaskan. Oleh karena itu menurut saya tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak beralih ke bank syariah karena infrastruktur digital yang diperlukan oleh nasabah sudah terakomodir,” katanya.

Baca juga: Bank Muamalat Salurkan Pembiayaan Rp500 Miliar ke PNM

Pada kesempatan yang sama Aviliani menjelaskan, “Ancaman resesi bukan untuk dihindari, tapi justru dijadikan peluang karena masih banyak sektor-sektor yang mampu tumbuh positif apalagi didukung oleh konsumsi masyarakat yang masih cukup tinggi,” pungkasnya.

Market Outlook 2023 ini diharapkan dapat membantu nasabah dan calon nasabah Bank Muamalat dalam menyiapkan strategi bisnis ke depan. Selain itu, ajang ini merupakan wujud dari apresiasi Bank Muamalat kepada para nasabah loyal yang telah mendukung pertumbuhan bisnis perseroan hingga saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.