DANA Serukan Penggunanya Bijak dan Peduli Keamanan Digital

Marketing.co.id – Dompet digital DANA menyerukan kepada penggunanya tentang pentingnya gaya hidup digital yang aman.

Menurut Norman Sasono, Chief Technology Officer (CTO) DANA, meskipun telah didukung sistem keamanan yang solid, keamanan bertransaksi akan semakin terjamin jika didukung oleh perilaku pengguna yang selalu waspada.

“Bagi kami, keamanan adalah faktor yang sangat penting karena menjadi landasan paling fundamental bagi terbangunnya kepercayaan masyarakat terhadap transaksi nontunai secara digital. Untuk menjamin keamanan, kenyaman, dan kelancaran bertransaksi, kami juga menerapkan risk engine, fraud engine, dan machine learning yang mampu menganalisa setiap transaksi yang dilakukan,” ujar Norman.

Sistem di DANA dapat mengenali kebiasaan yang dilakukan oleh pengguna, serta menilai transaksi yang wajar atau tidak biasa. Ketika sistem menemukan transaksi yang tidak wajar atau di luar kebiasaan pengguna, sistem akan meminta pengguna untuk memasukkan PIN atau OTP untuk validasi transaksi.

Meski begitu, pengguna juga dapat mengaktifkan fitur Payment Authentication (otentikasi pembayaran) secara mandiri melalui Menu Setting pada dompet digitalnya. Dengan begitu, sistem akan meminta PIN setiap kali pengguna melakukan transaksi.

Norman memaparkan bahwa di masyarakat, yang sering terjadi adalah kasus penipuan terkait social engineering, yakni upaya penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi untuk mengakses akun pengguna, termasuk pengguna layanan dompet digital.

“Interaksi dalam social engineering bisa dilakukan lewat berbagai jalur komunikasi, seperti telepon, email yang menyertakan link untuk phising, direct message di media sosial, aplikasi chatting, atau tatap langsung dengan korban. Social engineering ini biasanya dilakukan dengan halus tanpa disadari oleh korban, dan agak sulit diatasi karena berkaitan juga dengan faktor manusia sebagai pengguna,” Norman menjelaskan.

Dalam kasus-kasus social engineering, biasanya pihak penipu memanfaatkan kelengahan pengguna dompet digital dan menanyakan OTP atau PIN mereka dengan iming-iming yang beragam. Pengguna yang lengah, tidak paham tentang isu keamanan, dan kurang berhati-hati umumnya akan percaya dan lantas memberikan data pribadi mereka, termasuk OTP atau PIN kepada pelaku.

“Kami mengimbau para pengguna untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan finansial, seperti PIN, OTP, serta CCV atau tiga angka yang tertera di belakang kartu debit atau kartu kredit. Jangan pernah menginformasikan data-data rahasia tersebut kepada pihak lain, apalagi orang-orang yang sama sekali tidak dikenal. Ini sangat penting untuk menghindari terjadinya kasus kejahatan digital yang bisa merugikan pengguna,” imbau Norman.

Tips bertransaksi online secara aman

Berikut ini beberapa tips dapat bertransaksi secara aman dan terhindar dari penipuan saat melakukan transaksi online:

  • Ketika bertransaksi online, pastikan Anda bertransaksi atau berbelanja di merchant atau layanan e-commerce yang aman dan tepercaya. Lakukan riset terlebih dahulu dan cek testimoni dari konsumen-konsumen sebelumnya. Jangan mudah percaya dengan sembarang website atau merchant jual-beli online.
  • Jangan mudah tergiur barang murah ketika berbelanja online. Biasanya ini merupakan modus awal yang paling banyak digunakan pihak tak bertanggung jawab untuk memancing penipuan. Ketika tertarik dengan penawaran barang yang murah, lakukan perbandingan harga di merchant atau layanan e-commerce lainnya untuk memastikan apakah harga murah yang ditawarkan masuk akal atau tidak.
  • Dengan alasan apapun, jangan pernah memberikan informasi yang bersifat rahasia, seperti PIN, OTP ataupun data pribadi atau finansial lainnya, kepada orang lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.