Desainer Muda Lasalle College Unjuk Karya Hadirkan Gaya Unik

Lasalle Colege Jakarta menghadirkan para desainer muda yang masih mengenyam pendidikan di jurusan Fashion Design dan Fashion Business untuk mempromosikan koleksi mereka kepada publik. Karya terbaik mereka tampil dengan tema SYMB/OSIS di perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) beberapa waktu yang lalu. Jakarta Fashion Week (JFW) adalah sebuah ajang tahunan di dunia fashion yang memberi kesempatan kepada desainer muda untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka, seperti deretan desainer muda dari Lasalle College. Selama ini, Lasalle College konsisten mengirimkan bibit muda untuk memamerkan koleksi mereka di panggung JFW. Tak terkecuali tahun ini yang menampilkan sembilan desainer muda di ajang fashion bergengsi tersebut.

Deretan siswa Lasalle College yang terpilih untuk menghadirkan karyanya yang unik dan menarik di panggung catwalk, Jakarta Fashion Week. Foto: Ist.

“Kami tiap tahun selalu menyeleksi siapa yang bisa masuk JFW. Kriterianya yang paling utama harus memberikan sesuatu yang baru, sesuatu yang unik. Koleksi mereka harus unik dan inovatif. Menariknya tahun ini dari sejumlah nama desainer muda yang ambil bagian dalam pameran koleksi busana itu, ada beberapa yang sudah memiliki label yang sudah dikomersilkan secara profesional. Ajang bergengsi seperti Jakarta Fashion Week dan ajang-ajang fashion show  lain diharapkan bisa menjadi pembuka jalan bagi desainer muda serta menjadi penyemangat dalam berkreatifitas”. tutup Fashion Design Program Director of LaSalle College Jakarta, Shinta Djiwatampu kepada awak media baru-baru ini di Jakarta.

Adapun 9 (sembilan) nama desainer muda Lasalle College yang memamerkan koleksi mereka di Jakarta Fashion Week antara lain: Christi Erning (desainer 20 tahun yang membawakan tema Genesus 1:25), Putri Mudita (membawa tema Athena, yang menghadirkan 8 gaun pesta bernuansa putih dan silver), Rashesa Sabrina (Mengusung tema Dela Gosi, yang memadukan kain tenun tradisional Sulawesi Selatan dengan denim), Selphie Usagi (mengeluarkan koleksi bertajuk Euclid yaitu pencetus geometri), Prasomya Santika (Mengusung konsep fashion minimalis bertema Populux), Maria Nathania Tjuhanda (menghadirkan koleksi bertema Roaring 20s), Fidelia Inetta Lius (mengusung 4 gaya dalam koleksinya bertema Unification dengan makna bersatu), Ervina Michelle Liem (menghadirkan koleksi bordir buatan tangan. Ia juga punya startup fashion dengan label SABTUMINGGU), Bella Fransisca (Menghadirkan koleksi bertema Office Look atau pakaian kantor. Ia menggunakan map-map plastik yang biasa digunakan untuk menyimpan dokumen dalam koleksi busananya. Sehingga terlihat sepert payet yang unik).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.