digibank by DBS Gelar Seri Diskusi “Driving Sustainability with Tech in New Era”

Marketing.co.id- Berita Finance I Sukses menggelar Walk the Talk series “What Business Can Do and Adapting with this new normal.”, digibank by DBS kembali menghadirkan sesi lanjutan. Kali ini tema yang diusung adalah “Driving Sustainability with Tech in New Era”. Membahas pemanfaatan teknologi untuk kehidupan berkelanjutan di era new normal serta upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya, menghadirkan CEO & Chairman Gringgo, Febriadi Pratama dan Executive Director Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie.

DBS Walk The Talk

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberikan pelajaran kepada seluruh masyarakat dari berbagai kalangan untuk beradaptasi dengan perubahan. Perubahan tersebut berdampak terhadap segala aspek termasuk di dalamnya bagaimana menjalankan bisnis. Pola pikir dan etos kerja yang mengedepankan efisiensi, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi menjadi prioritas dalam beradaptasi di era new normal ini.

Baca Juga: Dorong Kebiasaan Baru Berinvestasi, digibank by DBS Luncurkan Fitur Baru

Model bisnis dan pola investasi yang memberikan dampak positif bagi lingkungan serta mengedepankan konsep Environment, Sustainability dan Governance (ESG) dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi dari krisis. Selain itu, menciptakan kehidupan yang berkelanjutan antara bisnis dan ekonomi dengan pemanfaatan teknologi sangat mungkin untuk dilakukan. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Kolaborasi antara korporasi, startup, yayasan dan berbagai organisasi lainnya sangatlah diperlukan.

Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications, PT Bank DBS Indonesia, menjelaskan, keberlanjutan kerap dijadikan sebagai salah satu kewajiban bagi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Akan tetapi, peran keberlanjutan saat ini lebih dari sekadar kewajiban, namun telah memaksa untuk mengubah pola pikir dan perilaku terlebih dengan terjadinya pandemi ini.

“Selain itu, keberlanjutan dalam hal penciptaan ekonomi hijau yang inklusif menjadi tujuan negara dalam memulihkan ekonomi. Tidak hanya fokus terhadap penciptaan lapangan kerja dan profit yang besar tetapi juga harus memikirkan aspek lingkungan dan sosial yang dapat diciptakan dari bisnis tersebut,” ujar Mona.

Untuk itu, komitmen Bank DBS Indonesia diwujudkan dengan berbagai upaya dalam aspek bisnis hingga budaya keseharian yang dijalankan oleh Bank DBS Indonesia. Mulai dari berkolaborasi dengan berbagai pihak, budaya korporasi Bank DBS Indonesia, hingga salah satu pendekatan perbankan digital yang membuat semua menjadi bagian dari keberlanjutan tersebut.

Salah satu upaya yang menjadi fokus Bank DBS Indonesia dalam menciptakan lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan adalah bergerak bersama wirausaha sosial. Melalui DBS Foundation, Bank DBS Indonesia fokus dalam mendukung dan memajukan usaha sosial di Indonesia melalui berbagai program mulai dari edukasi, pendampingan, pelatihan bisnis, pendayagunaan hingga pemberian dana hibah.

“Kami percaya wirausaha sosial merupakan masa depan bisnis, karena selain menjalankan bisnisnya, mereka juga mampu menciptakan dampak positif sekaligus menyelesaikan isu sosial yang terjadi di masyarakat dalam berbagai aspek. Lebih lanjut lagi, kami menyadari bahwa memastikan keberlangsungan dan tumbuh kembang wirausaha sosial merupakan bagian dari tanggung jawab Bank DBS Indonesia guna memperkuat fondasi ekonomi sekaligus menyelesaikan isu sosial yang tengah dihadapi masyarakat,” tambah Mona.

Ditambahkan CEO & Chairman Gringgo, Febriadi Pratama, bahwa “Kami melihat bahwa perilaku masyarakat belum menjadikan pengolahan sampah sebagai isu penting yang harus dihadapi dan di satu sisi infrastruktur yang belum memadai untuk pengelolaan sampah yang baik. Untuk itu kami menghadirkan teknologi untuk mempertemukan apa yang dibutuhkan oleh industri dan apa yang telah dihasilkan oleh masyarakat, sehingga dapat tersalurkan dengan baik dan hanya menghasilkan sedikit sampah,” ujar Febriadi.

Sebagai startup teknologi, Gringgo memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence dalam program pengelolaan sampah kepada masyarakat. Teknologi tersebut dimanfaatkan untuk membantu masyarakat dalam memilah sampah, mengukur berapa hasil sampah yang telah dikumpulkan, dan jenis sampah yang bisa didaur ulang sebagai bahan baku.

Membicarakan kehidupan yang berkelanjutan, tidak selalu hanya terkait lingkungan, pendidikan tentu tidak kalah penting. Akses pendidikan yang mudah dan merata menjadi salah satu kunci kemajuan suatu negara. Hal itulah yang kemudian menjadi salah satu fokus dari Ancora Foundation, sebuah yayasan yang berupaya untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas, pendidikan guru, dan pemberdayaan komunitas.

Sebelum terjadinya pandemi, Ancora Foundation telah memanfaatkan teknologi dalam menyediakan akses beasiswa bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia secara virtual. Mulai dari proses pendaftaran hingga pemilihan kandidat yang akan menerima beasiswa.

“Tentu yang menjadi tantangan, jauh sebelum pandemi terjadi hingga saat ini adalah infrastruktur. Namun, kami yakin bahwa dengan berbagai upaya dan kolaborasi antar pihak hal ini dapat terselesaikan. Kami mencoba pertama kali mulai dari media sosial dan kini berkembang dengan penggunaan teknologi yang mutakhir berkolaborasi dengan berbagai startup teknologi yang lainnya,” jelas Executive Director Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie.

Tantangan dan pembelajaran yang ditemui melalui program-program sebelumnya, menjadi modal Ancora Foundation dalam menghadapi pandemi ini, di mana banyak sekolah yang ditutup. Pemanfaatan teknologi tersebut menjadi salah satu strategi tepat untuk tetap menyediakan akses pendidikan yang berkualitas untuk seluruh pelajar, mahasiswa termasuk guru di Indonesia.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.