Do Care: Perluas Market untuk Pertumbuhan Bisnis

Rina_Sri_MartiniMarketing.co.id – Do Care memperluas segmen market yang dibidik. Tak hanya pasien dan jemaah haji, tapi merambah consumer pada umumnya. Besarkah peluangnya?

Gaya hidup modern yang serba sibuk membuat orang mencari cara alternatif untuk membersihkan tubuh secara mudah, cepat, praktis, dan higienis.

Namun terkadang, kesibukan dan kondisi tertentu tidak memungkinkan seseorang untuk mandi sehingga bakteri dan jamur mudah bersarang di kulit—baik akibat bersentuhan langsung dengan orang lain maupun benda.

Ya, memang tidak mungkin seseorang bisa bebas sepenuhnya dari bakteri dan jamur ketika menjalani aktivitas sehari-hari. Meskipun mandi masih menjadi cara umum untuk menjaga kebersihan dan kesegaran, solusi lain yang bisa digunakan adalah menggunakan wash glove.

Kondisi inilah yang dilirik oleh Do Care—merek wash glove keluaran PT Docare Laras Indonesia. Dengan bentuk kantung yang mengandung air, sabun lembut, pelembab, dan antiseptik pembasmi bakteri, virus, dan jamur ini, Do Care pun mencoba menggarap pasar wash glove yang kian menjanjikan.

“Produk wash glove memang sangat dibutuhkan, khususnya untuk para pasien di rumah sakit. Karena dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan bisnis, Do Care pun masuk ke institusi pemerintah dan consumer. Jadi, kalau dipaparkan segmen yang dibidik Do Care adalah semua umur dengan kelas A,” papar Rina Sri Martini, Marketing & Product Development Manager PT Docare Laras Indonesia.

Karena menyasar semua umur, produk Do Care mengandung bahan-bahan yang aman dan tidak menimbulkan iritasi. Bahan yang digunakan adalah 70% rayon yang mudah didaur ulang.

Do Care sendiri dikemas secara flatpack sehingga mudah dibawa ke mana saja. Rina pun mengklaim bahwa Do Care sangat higienis karena mengandung antiseptik dan tidak mengandung alkohol.

Tak heran jika wash glove Do Care menjadi pilihan bagi para traveller karena praktis dan higienis. Dengan kandungan air, sabun, pelembab, antiseptik pembasmi bakteri, virus, dan jamur ini berhasil memperoleh sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) sehingga layak digunakan oleh umat muslim yang akan menjalankan ibadah haji dan umrah.

“Awalnya, kami memang melakukan trial di rumah sakit. Ternyata, tanggapan masyarakat sangat baik. Mulailah kami masuk ke instansi pemerintah, biasanya yang menangani jemaah haji. Untuk meningkatkan brand awareness masyarakat lebih luas lagi, Do Care pun masuk ke consumer,” ungkap dia.

Karena ada ceruk pasar di segmen tersebut, Do Care memantapkan diri untuk menggarap target tersebut dan secara agresif membangun kesadaran masyarakat.

Do_CareDengan perluasan target market yang dibidik itu, Rina mengharapkan Do Care bisa menjadi produk pilihan konsumen dalam membersihkan badan. Sejauh ini, bisa dibilang wash glove kami meraih 80% pangsa pasar yang ada.

Agar lebih efektif memasarkan wash glove Do Care, Rina menjelaskan bahwa akan ada kegiatan promo yang digelar, baik above the line maupun below the line.

Di lini atas, akan ada beberapa penayangan iklan di media-media yang sudah diseleksi berdasarkan pertimbangan khusus. Tak hanya itu, kegiatan roadshow pun digelar di mal maupun area yang dinilai potensial.

“Kami akan terus mengedukasi masyarakat mengenai kebiasaan membersihkan badan menggunakan wash glove Do Care, jika memang tidak memungkinkan untuk mandi. Menurut rencana, program edukasi tersebut akan dilakukan selama satu tahun agar hasilnya dapat terlihat,” papar dia.

Memang potensi bisnis untuk kategori wash glove di Indonesia begitu menjanjikan, namun masih terkendala dengan pola pikir masyarakat terhadap produk tersebut. Kondisi ini jauh berbeda dengan pasar luar negeri yang memang masyarakatnya sudah teredukasi dengan baik.

Dia pun mengungkapkan, beberapa pemain juga mulai merangsek masuk untuk memperebutkan “kue” di kategori produk yang sama dengan Do Care.

Untuk itu, agar konsumen memilih Do Care dibandingkan merek lain, jaringan distribusi pun menjadi faktor penting. Kini, produk yang memiliki dua varian ini tersedia di modern market, seperti Century, Watson, Guardian, Giant, Hero, dan sejumlah ritel lain.

FOTO: Asep Toni

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.