Ebola, Virus Maut Dari Afrika!

Anda yang hobi jalan-jalan ke luar negeri, atau hendak mengadakan perjalanan dinas, untuk sementara sebaiknya tunda dulu keinginan Anda menjelajah eksotisme Afrika. Belakangan ini kita dihebohkan dengan berita-berita tentang penyakit Ebola.

Spanyol mengindikasi warganya ada yang terinfeksi. Kemudian di Amerika Serikat pun sempat geger karena ada kasus serupa. Bahkan di Indonesia, baru-baru ini di Jawa Timur terindikasi ada suspect (terduga) infeksi Ebola. Untungnya hasil pemeriksaan menunjukkan negatif, orang tersebut tidak terinfeksi.

Secara internasional, kasus yang terbanyak memang terjadi di Afrika Barat. Tak heran, karena Ebola sendiri diduga berasal dari sana. Penyakit Ebola yang menular ini berasal dari virus, pertama kali dideteksi 1976 dekat Sungai Ebola di Kongo.

Ini dia gejala-gejala terinfeksi Ebola

ebola 01

Gejala awalnya  adalah demam mendadak, nyeri otot, kelelahan, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Hal ini berlanjut dengan muntah, diare, ruam dan perdarahan – baik internal maupun eksternal – yang dapat dilihat pada gusi, mata, hidung dan di tinja.

Pasien cenderung meninggal karena dehidrasi dan kegagalan organ.

Cara penularan

Penularan virus Ebola adalah melalui darah, muntah, feses, dan cairan tubuh dari pengidap Ebola ke orang lain. Selain itu, virus ternyata ditemukan dalam urin dan cairan sperma. Terjadinya infeksi adalah ketika cairan-cairan tubuh tersebut menyentuh mulut, hidung, atau luka terbuka orang sehat.

Kontak langsung pada barang-barang yang dipakai pada penderita juga bisa menyebabkan penularan. Menyentuh kasur, pakaian, atau permukaan yang terkontaminasi bisa menyebabkan infeksi – tetapi ini hanya melalui luka terbuka orang sehat.

Ada sejumlah bukti menunjukan virus bisa bertahan hingga enam hari. Pemutih dan klorin dapat membunuh Ebola.

Penyakit ini tidak menular lewat udara, seperti flu. Setelah terinfeksi, virus membutuhkan waktu dua hingga 21 hari untuk akhirnya menunjukan gejala.

Penanganan dan perawatan

ebola 02

Orang yang sudah terinfeksi Ebola harus diisolasi. Siapapun yang kontak dengan penderita juga harus dimonitor selama 3 minggu untuk mendeteksi kemungkinan dia juga ketularan.

Pasien yang sudah terinfeksi parah, perlu disuplai cairan tubuhnya dengan cepat menggunakan infus. Mutlak harus diisolasi di bawah pengawasan ahli medis.

ebola 03

Menurut Medicine Sans Frontieres (MSF) wabah ini berasal dari strain mematikan dan paling agresif dari virus. Perawat yang bersentuhan langsung harus menggunakan pakaian khusus untuk mencegah penularan.

Tidak diketahui secara pasti faktor-faktor apa yang memungkinkan beberapa orang bisa sembuh dari Ebola, tetapi sebagian ahli beranggapan pengobatan dini adalah kuncinya.

Pencegahan

Badan kesehatan dunia WHO menyarankan agar menghindari kontak langsung dengan penderita Ebola dan cairan tubuh mereka. Jangan menyentuh barang apa pun – seperti handuk – yang bisa berpotensi terkontaminasi di tempat umum.

Perawat harus memakai sarung tangan dan alat pelindung, seperti masker, dan mencuci tangan mereka secara teratur.

ebola 04

Masih menurut WHO, konsumsi daging satwa liar mentah dan kontak dengan kelelawar yang terinfeksi atau monyet dan kera harus diwaspadai. Kelelawar buah secara khusus dianggap lezat di daerah Guinea di mana wabah dimulai.

Dengan memahami fakta-fakta dan cara pencegahannya, maka kita tak perlu panik atau paranoid terhadap penyakit tersebut, yang penting tetap waspada dan preventif.

(Wachid Fz/Dari berbagai sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.