Era Belanja Online, Paylater Bakal Naik Daun di 2021

Marketing.co.id – Berita Digital | Fenomena konsep buy now pay later (BNPL) “beli sekarang, bayar nanti” atau yang lebih dikenal sebagai Paylater di Indonesia kian menjadi primadona di tengah masyarakat.

Berdasarkan studi dari Coherent Market Insights, pasar “Paylater” global diperkirakan akan tumbuh dari USD 5 juta pada 2019, menjadi USD 33.6juta pada 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) lebih dari 21.2%.

Potensinya di Indonesia pun makin dilirik oleh investor seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan inovasi teknologi industri ini, termasuk sistem skor kredit secara cepat dan kemampuan manajemen risiko yang terjamin.

Baca Juga: Jangan Antipati! Ketahui Pentingnya Pembayaran Cashless di Era Digital

Menurut CEO Kredivo Umang Rustagi, selain penetrasi kartu kredit yang masih rendah, popularitas Paylater di Indonesia didorong oleh tren e-commerce dan transaksi digital yang terus bertumbuh secara eksponensial.  “Kredivo percaya bahwa Paylater akan terus tumbuh seiring tingginya adopsi digital  di tengah rendahnya penetrasi kartu kredit.”

Adopsi Paylater di Indonesia yang semakin digandrungi masyarakat sebagai metode pembayaran ternyata memiliki keunikan dibanding negara lainnya. Menurut Umang, penerapan maupun faktor pendorong adopsi konsep buy now pay later untuk berbelanja di negara seperti Indonesia cukup berbeda dengan yang ada di negara-negara maju.

Di sana Paylater menjadi pilihan walaupun mereka memiliki kartu kredit. Akan tetapi populernya e-commerce dan transaksi digital, serta rendahnya penetrasi kartu kredit di Indonesia menyebabkan Paylater justru menjadi pintu masyarakat ke akses kredit yang terjamin. Hal ini terlihat lewat riset internal yang menunjukkan bahwa 60% pengguna Kredivo mendapatkan kredit pertamanya lewat Kredivo.

Baca Juga: Mudahkan Masyarakat Belanja, Paylater Kredivo Hadir di Alfamart

Hal ini juga sejalan dengan studi dari DailySocial Research “Fintech Report 2020” yang menunjukkan tiga faktor utama penggunaan produk Paylater di Indonesia, di antaranya yakni cocok dengan kebutuhan masyarakat (66.7%), menghemat waktu (58.8%), hingga dapat menjadi alternatif produk keuangan (56.9%).

Meskipun memiliki peluang komersial tinggi, industri keuangan digital di Indonesia terus dibayangi literasi dan inklusi keuangan yang masih cukup rendah, terutama dikalangan underbanked. Sehingga, hadirnya Paylater dipercaya dapat turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menghadirkan berbagai inovasi produk-produk keuangan di Indonesia secara mudah, cepat, dan terjangkau.

Baca Juga: Serba Serbi Cicilan Ringan 0% dari Kartu Kredit

“Sebagai pelaku industri, kami terus menerapkan prinsip responsible lending bagi konsumen, yaitu memberikan kredit sesuai kebutuhan konsumen. Edukasi juga terus kami lakukan, salah satunya melalui inisiatif Generasi Djempolan, agar konsumen bisa menerapkan konsep smart spending. Kombinasi pengembangan bisnis dan edukasi konsumen ini diharapkan mampu memperkuat visi perusahaan untuk melayani 10 juta pelanggan pada 2025,” tutup Umang.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.