Etiskah Pemasaran Agresif Untuk Sekolah?

Pertanyaan:

Ibu, saya mengikuti terus kolom konsultasi ini, langsung saja Bu. Saya adalah pengamat pendidikan. Perkembangan terakhir beberapa sekolah baik tingkat SD maupun universitas mulai gencar-gencaran tampil. Beberapa nama sekolah baru bahkan yang dahulupun tidak ada tiba-tiba muncul ke permukaan dan ternyata mampu juga menarik minat murid-murid baru. Bagaimana ini Bu, kalau dulu saya lihat sekolah cenderung tidak berpromosi, apakah etis jika sekolah melakukan promosi? Dan bagaimana semestinya mereka berpromosi agar berkesan lebih etis? Apakah perlu adanya regulasi yang membatasi gerakan agresif sekolah menjaring murid-murid? Saya mengkhawatirkan siswa-siswa baru ini hanya terkecoh saja. Orang tua mereka bayar mahal namun pendidikan yang diperoleh tidak seperti yang diiklankan. Mohon saran ibu. Terima kasih atas jawabannya.

Jawaban:

Anda benar, pertumbuhan sekolah-sekolah baru sangat menakjubkan 5 tahun terakhir. Ini dipicu oleh munculnya kursus-kursus singkat berwaralaba asing yang sukses menangguk untung. Memang sebelumnya kalau dibandingkan dengan negara tetangga jumlah kursus maupun sekolah kita dibagi populasi sasaran masih sangat rendah. Sehingga potensi pasarnya masih sangat besar dan terbuka luas. Masyarakat juga semakin sadar bahwa sekolah adalah investasi masa depan. Bahkan kalau diamati nilai-nilai bahwa pendidikan adalah hal yang utama sudah mulai ditanamkan dari satu keluarga ke keluarga lainnya.

Tidak seperti zaman satu generasi sebelumnya, di mana sekolah dianggap sesuatu yang sangat boros dan buang waktu. Kalau dari keluarga pedagang biasanya nilai yang ditanamkan “lebih kepada belajar berdagang dari orang tua, paman atau saudara yang dianggap berhasil”. Kalau dari keluarga pekerja, nilai yang ditanamkan lebih kepada “sekolah jangan lama-lama biar cepat bisa kerja dan dapat duit”. Kepada seorang anak gadis dulu nilai yang ditanamkan juga beda “capek-capek sekolah toh nanti juga jadi ibu rumah tangga”.

Nah pergeseran nilai-nilai ini dari generasi sebelumnya ke generasi baru membuka peluang yang tak terbatas bagi dunia pendidikan. Nuansa inilah yang ditangkap oleh investor-investor bidang pendidikan. Berpromosi etiskah untuk sekolah? Sebatas memperkenalkan keberadaan dan perbedaan yang ditawarkan menurut saya sah saja. Promosi adalah salah satu cara memperkenalkan keberadaan atau identitas sekolah mereka. Yang perlu dicermati caranya. Tidak semua perlu “hard sell”, bahkan hanya meningkatkan awareness lewat “memperkuat image di salah satu bidang olah raga saja juga sudah mampu mendongkrak awareness dan image”. Beberapa sekolah terkenal di negara lain misalnya, memperkuat tim sepak bola, bola volley, bola basket, dan lain-lain untuk membangun image. Demikian pula cara berkomunikasi lewat kejuaraan atau olimpiade merupakan salah satu cara manis berpromosi. Yang lain lebih memilih untuk mengadakan seminar secara rutin atau berbagai macam lomba. Nah cara-cara berpromosi tidak langsung inilah yang sebaiknya digunakan oleh praktisi pemasaran bidang pendidikan. Selamat bekerja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.