Fenomena Demam Korea di Indonesia

Produk dan budaya Korea makin menggigit di Indonesia. Bagaimana sebenarnya gaya marketing mereka?

marketing.co.id- Korea sepertinya tidak ingin ketinggalan dengan dua negara maju lainnya, Amerika dan Jepang. Dua negara itu bukan hanya sukses mengekspor produk manufaktur, tapi juga produk budaya.

Selain reputasi yang cukup baik dengan produk-produk manufaktur seperti elektronik, otomotif, dan gadget, Korea juga ingin dikenal sebagai pengekspor budaya seperti film dan musik.

Hallyu atau Korean Wive saat ini tengah melanda berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Hallyu merujuk pada budaya pop yang diciptakan bangsa Korea (Korea selatan). Dibelantika musik misalnya, anak-anak muda Indonesia sangat menggemari K-Pop (Korean Pop).

Itu baru musik. Bagaimana dengan  filmnya? Sama saja. Serial drama korea ternyata mendapat sambutan positif dari pemirsa Tv Tanah Air.

Fenomena demam Korea memang menarik untuk diulas, terutama dari sisi marketing. Bagaimana industri budaya dan industri manufaktur berkolaborasi untuk meraih sukses di pasar. Menurut Financial Times, fenomena Korean Wive ini mampu menghasilkan nilai ekspor sebsar US$4,2 miliar pada tahun 2011.

Signifikankah pengaruh demam Korea bagi kinerja produk-produk dan perusahaan Korea? Simak ulasan lengkapnya di majalah MARKETING edisi terbaru.

1 COMMENT

  1. Bahkan industri musik dan film jika didukung penuh oleh pemerintah mampu mengangkat Bangsanya. Suatu saat demam Indonesiapun akan terjadi. mulai wujudkan hal tersebut dari diri sendiri.

    Artikelnya mantappp master.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.