Film “DMDM” Targetkan 1 Juta Penonton

Marketing – Setelah proses yang panjang, “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” karya sastra yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma pun akhirnya diolah kembali oleh sutradara John DeRantau menjadi sebuah film. Perubahan ulang-alik berkali-kali ini, dari cerpen ke skenario film televisi ke prosa dan akhirnya menjadi skenario film layar lebar. Ya, film DMDM sendiri akan tayang serentak di bioskop Tanah Air mulai 18 Juli 2019.

Ya, geliat perfilman Indonesia semakin hari semakin menarik. Sineas-sineas sudah mulai terstimulasi untuk mengeksplor karya-karya mereka tanpa takut terbentur pada ramuan khas box office yang diinginkan pasar. Berbagai genre-genre baru selain film horor pun terus bermunculan, bahkan kualitas film maupun cerita terus meningkat. Artinya, penikmat film Indonesia kini ibaratnya tidak perlu khawatir dengan sajian monoton di bioskop-bioskop.

Film bertema tentang prasangka dan imajinasi ini mengangkat kisah Sophie (25 tahun), mahasiswi yang cantik, pintar, dan mencintai negerinya. Ia tengah menyelesaikan tesisnya. Bagi Sophie, Indonesia adalah negara yang telah membuatnya terpesona. Sophie kian tersihir, baginya kehidupan dalam kampung lapak (gang) adalah magnet, yang menyedot pikirannya untuk menjadikan mereka objek tesis.

Namun, tanpa disadari Sophie, kehidupan kampung lapak berubah semenjak kehadirannya. Bermula dari 1 hingga 2 orang, kemudian mewabah dan menjadi kebiasaan nakal para suami yang ada dalam kampung tersebut. Tak ayal, kampung tersebut dipenuhi dengan imajinasi dan prasangka. Komunitas istri, yang semula berprasangka dan penuh teka-teki pun mendapatkan titik terang.

Kejelian Himaya Studio untuk mengangkat kembali karya Seno ini ke dalam film di era millenial pun patut diapresiasi. Biasanya, dalam iklim digital kabar-kabar beraroma asumsi yang belum terbukti faktanya ini dikenal dengan hoax. Film ini seolah menjadi cermin akan kebiasaan masyarakat  yang terkadang menyalahkan atau mengkambinghitamkan sosok baru di dalam lingkungan atas masalah yang dialami dalam hidupnya. Komedi satir ini pun disajikan secara apik dan menggelitik oleh sang sutradara.

Selain memiliki komposisi cerita yang kuat, tokoh-tokoh di film ini pun diperankan oleh sederet artis senior seperti Mathias Muchus, Yurike Prastika, Yan Widjaya, Inggrid Widjanarko, Anna Tarigan, Ricki Malau, wan Gardiawan, Anne J.Cotto, Anisa Sheban, J. Sebastian dan masih banyak lagi. Sementara itu, sosok Sophie diperankan oleh mantan finalis putri Indonesia 2014, Elvira Devina.

John DeRantau, Sutradara “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” mengatakan, “Berdasarkan respon dari berbagai pihak sebelum film tayang, sebagian besar mengatakan bahwa DMDM merupakan film komedi yang berbeda dari film yang ada. Selain menghadirkan aktor serius, tapi dalam cerita dibawakan dalam suasana komedi dan ringan,” kata dia dalam acara press screening di XXI Epiwalk Epicentrum, Kuningan, Jakarta.

Tak heran jika John pun optimistis jika film tersebut mampu menarik minat masyarakat untuk menyaksikan film yang diproduksi oleh Himaya Studio ini. Dengan membidik segmen penonton berusia 15 tahun ke atas dan dari semua kalangan, dia mengharapkan DMDM mampu menembus 1 juta penonton lebih.

“Karena strateginya, sebelumnya kami ingin tayang pada 9 Juli. Mengingat, tanggal tersebut masih dalam suasana liburan sekolah sehingga bisa mendongkrak jumlah penonton. Tapi, dengan berbagai pertimbangan lain, jadilah diputuskan tayang 18 Juli 2019,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.