Finku Mudahkan Milenial Atur Keuangan

Marketing.co.id – Berita Digital I Berdasarkan riset Human Development Index dari UNDP pada tahun 2019, tingkat literasi finansial Indonesia berada di skor 32, lebih rendah dari rata-rata tingkat literasi di Asia Tenggara dan dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Myanmar. Selain itu, karakter masyarakat Indonesia juga tergolong unik, dimana rata-rata individu yang sudah mengenal bank mempunyai setidaknya 4 akun berbeda. Karena inilah, masyarakat Indonesia pun lebih kesulitan dalam mengelola uang di masing-masing akun.

Finku

Menjawab kebutuhan tersebut, Finku memberikan solusi mudah untuk pengaturan keuangan pribadi yang lebih efektif dengan mengintegrasikan semua akun keuangan pengguna dalam satu aplikasi. Pengguna bisa memilih akun-akun mana saja yang hendak diintegrasikan di dalamnya, dimana Finku saat ini telah terhubung dengan 22 bank, e-wallet, dan investasi.

Reinaldo, Co-CEO & Co-Founder Finku mengatakan, aplikasi Finku juga dilengkapi dengan teknologi machine learning dengan tingkat akurasi tinggi, untuk mendeteksi kategori transaksi secara otomatis. Dengan begitu, setiap pengguna bisa memantau keluar-masuk dan alokasi dana di masing-masing akun hanya dalam satu aplikasi yang ringkas, mudah diakses, dan gratis.

“Tidak hanya melihat transaksi arus tabungan, pengguna juga bisa memanfaatkan fitur Target Keuangan (untuk membuat target keuangan dan menabung secara teratur), Tagihan & Pembayaran (untuk pengingat pembayaran tagihan setiap bulan), hingga timeline Finku yang merangkum berbagai promo, diskon, dan cashback bagi pengguna,” imbuh dia.

Dia memaparkan, dasbor Finku menunjukkan analisa data yang bermanfaat bagi pengguna dengan visualisasi yang menarik, agar pengguna bisa memahami pola gaya hidup masing-masing. Selain itu, Finku juga menerapkan skor berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengukur skor Kesehatan Finansial pengguna.

Ya, ide Reinaldo Tendean untuk melahirkan platform manajemen keuangan Finku lahir dari pengalamannya selama bertahun-tahun di bidang finansial. Ketertarikannya berkecimpung di teknologi keuangan (fintech) bermula ketika bekerja di perusahaan non-profit yang bergerak di micro-finance dan menyediakan pinjaman berbunga 0% untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah. Pada satu titik, perusahaan tersebut telah mendistribusikan lebih dari Rp21,4 triliun ($1,5 milyar) pinjaman ke 77 negara.

Bersama dengan Shylla Estee dan Shyam Kalairajah yang ia temui ketika bekerja di Boston Consulting Group, Reinaldo kemudian serius menggarap Finku, platform manajemen keuangan pribadi yang bisa mengintegrasikan semua aset finansial, mulai dari di bank hingga e-wallet. Ketiganya melihat bahwa masyarakat Indonesia masih kekurangan infrastruktur serta literasi yang memadai untuk pengelolaan uang pribadi.

Pada awalnya, ketiga co-founder memutuskan untuk menguji konsep pengelolaan keuangan pribadi Finku dengan membuat situs web sederhana, dimana masyarakat bisa mendaftarkan diri untuk mencoba langsung solusi yang telah dirancang. Mereka pun berinteraksi secara intensif dengan para pengguna awal, untuk bisa memahami kekurangan dan kelebihan dari platform.

Setelah melakukan pembaharuan dan inovasi fitur-fitur, Finku resmi dirilis ke Google Play Store dan Apple Store tiga bulan yang lalu. Hanya dalam jangka waktu singkat, Finku kini telah menjadi pemimpin pasar dari segi jumlah pengguna aktif dan terus mencatatkan pertumbuhan hingga 33% setiap minggu.

Pahami Regulasi lewat Startup Studio Indonesia

Finku merupakan salah satu startup yang terpilih dalam program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia, yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Startup Studio Indonesia menjadi wadah pembelajaran yang menghubungkan Finku dengan para mentor dari kalangan praktisi startup-startup ternama di Indonesia.

Selama mengikuti program, para co-founder Finku pun mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga, terutama tentang kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan ketika membesarkan startup untuk pertama kali.

Shylla Estee, CMO dan Co-Founder Finku menambahkan, “Kami bertiga adalah pendiri startup newbie, sehingga kami banyak belajar dari para mentor yang sudah melalui proses pembelajaran panjang, agar kami bisa menghindari kesalahan praktisi industri kami sebelumnya. Selain itu, kami juga mendapatkan banyak pengetahuan dan ide baru untuk menavigasi dunia regulasi teknologi keuangan di Indonesia, melakukan akuisisi pengguna seluas mungkin, serta merancang eksperimen untuk membentuk produk digital yang dibutuhkan oleh pengguna.”

Lebih jauh, menjelang tahun 2022, Finku berkomitmen untuk terus menjalankan visi perusahaan yaitu mendemokratisasi pengelolaan keuangan serta memberdayakan seluruh warga Indonesia untuk membuat keputusan keuangan terbaik dan menguasai kehidupan finansialnya masing-masing.

Sejak diluncurkan pertama kali pada bulan September 2020, program inkubasi Startup Studio Indonesia telah diikuti oleh total 50 startup early-stage di Indonesia. Tahun ini, melalui tahap seleksi yang ketat, Finku berhasil masuk menjadi 15 startup early-stage finalis dari total 5.723 pendaftar. Daftar startup tersebut adalah: AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, KreatifHub, Powerbrain, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.