Fintech Berpotensi Jadi The Next Unicorn di Indonesia

Marketing – Setelah sektor transportasi dan e-commerce, fintech (teknologi finsial) digadang-gadang akan menjadi Unicorn Indonesia berikutnya. Pertimbangannya, potensi pasar fintech terbesar kedua setelah e-commerce.

“Saya pikir sangar besar, jadi harusnya seperti dikatakan beberapa pengamat startup fintech yang akan menjadi the next unicorn Indonesia, mungkin dari payment atau lending karena ini yang paling besar penetrasinya,” tutur Adjie Wicaksana Co-founder dan CEO Halofina yang diwawancarai usai pembukaan perdagangan saham bersama tokoh di bidang ekonomi dan bisnis, di gedung BEI, Jakarta (2/4/19).

Beberapa waktu lalu, Lembaga riset pasar IDC Indonesia memprediksi 13 perusahaan teknologi keuangan ( fintech) berpotensi menjadi Unicorn. Senior Research Manager IDC Indonesia, Handojo Triyanto menyebutkan perusahaan-perusahaan tersebut adalah Go-pay, Midtrans, Xendit, Doku, serta T-Cash dari kategori Payment; Modalku, Akseleran, Investree, serta Uangteman dari kategoti Lending; AturDuit dari kategori Marketplace; Finansialku dari kategori Wealth Management; Jojonomic dari kategori Company Solutions; serta Jurnal dari kategori Cloud-based Accounting.

Adjie menegaskan, di tengah booming fintech perlu ada aturan yang tegas dari regulator agar industri ini terus berkembang secara sehat sekaligus untuk melindungi konsumen. “Masyarakat juga perlu dilindungi dari fintech-fintech yang illegal dan menjerumuskan,” imbuhnya.

Halofina sendiri merupakan fintech baru di Indonesia. Diluncurkan pada Desember 2018 lalu, Halofina yang berbasis AI Artificial intelligence) memberikan rekomendasi perencanaan keuangan dan investasi kepada masyarakat. Lewat platform ini, masyarakat juga bisa berinvestasi di reksadana.

Adjie Wicaksana, Co-founder dan CEO Halofina. foto: Tony Burhanudin

Sampai saat ini Halofina sudah berhasil menggaet sekitar 4 ribu pengguna terdaftar (registered user). Dalam memasarkan reksadana, Halofina menggandeng salah satu agen penjual reksadana, yang mana agen tersebut sudah bekerja sama dengan 14 perusahaan manager investasi

“Produk yang sekarang ada baru reksadana, mulai dari reksadana campuran, pasar uang dan saham, reksadana pendapatan tetap. Dalam waktu dekat kita akan meluncurkan produk emas Antam yang bisa dibeli secara online. Ke depan juga akan menawarkan sukuk, obligasi, dan peer to peer lending,” papar Adjie.

Halofina membidik segmen milenial, dengan karakteristik digital savvy dan tinggal di kota-kota besar. Dalam melakukan penetrasi pasar, Halofina gencar berpromosi di media sosial dan roadshow ke berbagai perusahaan.  “Kita ingin menyasar profesional muda yang pendapatannya sebenarnya cukup untuk berinvestasi reksadana,” pungkasnya.

Acara pembukaan perdagangan saham dihadiri Direktur Utama BEI, Agustinus Prasetyantoko, Aviliani, Mohammad Baedowy, Adjie Wicaksana, Steve Karnadi, Irenius Dwinanto Bimo, dan Michell Suharli.

Optimisme terhadap ekonomi Indonesia

Ketua IKAFEB Unika Atma Jaya, Michell Suharli menyatakan  seremonial pembukaan perdagangan saham sebagai bentuk dukungan penuh alumni, pimpinan fakultas dan pimpinan universitas terhadap optimisme kemajuan perekonomian, bisnis, dan investasi di Indonesia.

Dia menambahkan, kekuatan perekonomian negara akan terbentuk dari penyelenggaraan bursa efek yang sehat, tata kelola perusahaan yang baik, dan bertambahnya jumlah emiten dari tahun ke tahun.

“Hadirnya entrepreneur daur ulang plastik yang menghasilkan devisa dan entrepreneur digital keuangan menjadi pesan dari IKAFEB bahwa bursa efek akan lebih kuat lagi apabila bisnis yang tidak umum seperti eksportir daur ulang plastik dan bisnis digital  seperti Halofina banyak menjadi emiten,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.