Format Flashmob Semakin Diminati

www.marketing.co.id – Dibutuhkan kejelian dalam menciptakan inovasi bagi merek yang membidik segmen anak muda. Tak hanya dari produk, kampanye yang inspiratif pun kian digandrungi.

Mungkin di antara Anda sudah banyak yang mendengar istilah “flashmob”. Ya, flashmob merupakan sebuah gerakan yang dilaksanakan serentak oleh banyak orang di tempat umum secara singkat. Bahkan di YouTube pun sudah banyak video flashmob. Di Indonesia sendiri, ada beberapa merek yang pernah menggunakan format tersebut sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi dan melakukan kampanye marketing.

Memang, format flashmob memiliki keunikan tersendiri untuk menarik perhatian dan minat seseorang terhadap “keberadaan” sebuah merek tertentu. Tengok saja ketika peluncuran Cornetto Disc. Sebagai merek yang dekat dengan remaja, Cornetto menyadari bahwa hari kasih sayang merupakan momen yang berkesan dalam gebet-menggebet. Sebab itu Cornetto ingin mengajak para remaja merayakan momen berkesan tersebut melalui “1.000 Serangan Cinta Cornetto Disc” dalam format flashmob serentak di enam kota di Indonesia pada malam Valentine.

Masih berkisar produk yang membidik segmen anak muda, Daihatsu Sirion pun melakukan hal serupa. Pada tahun 2011 lalu, bertepatan dengan peluncuran produk tersebut, digelar flashmob. Menariknya lagi, gerakan-gerakan flashmob yang diperagakan karakter Jo the Plan—maskot Daihatsu Sirion—mengandung beberapa pesan, seperti ajakan untuk menggunakan sabuk pengaman ketika mengemudi dan sebagainya.

Dari itulah tak heran jika format flashmob semakin diminati oleh beberapa merek, bahkan sampai sekarang ini. Tak ingin ketinggalan, Mizone pun ikut andil mengembangkan flashmob melalui kegiatan “Mizone City Project”. Bentuk kegiatan ini dikemas dalam bentuk street musical yang menggunakan unsur tarian dan nyanyian di dalamnya. Seperti diketahui, musik dan tari merupakan sebuah bahasa yang universal sehingga dapat diterima dan dinikmati oleh siapa saja.

“Kegiatan ini bertujuan menginspirasi para generasi muda, serta dapat dijadikan langkah awal untuk menyebarkan semangat positif untuk bersama-sama menciptakan suasana kota yang lebih menyenangkan. Apalagi kami percaya bahwa good mood sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu,” papar Danur Tejawati, Junior Brand Manager Mizone.

Mizone City Project diluncurkan pada Februari 2012 lalu karena adanya fenomena bad mood yang diekspresikan melalui jejaring sosial, yakni Twitter. Diungkapkan Danur, Mizone berinisiatif melakukan survei melalui jejaring sosial untuk mengetahui fenomena tersebut. Dari hasil survei ditemukan sebanyak 2 juta percakapan mengenai bad mood yang diindikasikan melalui sejumlah keyword.

“Kampanye ini merupakan kelanjutan dari aktivitas yang telah dilakukan oleh Mizone tahun lalu. Respons dari masyarakat ternyata sangat positif. Antusiasme dari mereka inilah yang membuat Mizone memutuskan untuk membuat sebuah kampanye yang disukai generasi muda agar bisa menyalurkan bakat dan semangat positif,” jelas dia.

Mizone City Project dimulai dengan iklan “Lively Train” yang tayang pada Februari 2012. Kemudian, dilanjutkan dengan local buzz activation yang diadakan di sembilan kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Bali, Medan, dan Palembang. Sedangkan audisi berlangsung di lima kota, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.

Sebelum meluncurkan Mizone City Project, lebih lanjut Danur mengungkapkan, Mizone mengadakan riset serta memerhatikan fenomena yang ada di generasi muda. Ya, target utama Mizone adalah mereka yang memiliki keinginan untuk selalu bisa berpikir serta melakukan kegiatan positif, yang diharapkan dapat mengajak dan menggerakkan orang-orang di lingkungannya agar dapat membuat sebuah perubahan positif. Karakteristik inilah yang identik dengan kalangan generasi muda.

“Pemanfaatan marketing mix secara efektif merupakan strategi yang kami lakukan untuk menyukseskan Mizone City Project. Oleh karena itu, revenue bukanlah tujuan utama dari Mizone, tapi penitikberatan agar mampu menginspirasi para generasi muda. Tak hanya itu, kegiatan langsung tersebut pun bertujuan agar Mizone bisa dekat lagi kepada para konsumen.

Masih mengusung semangat generasi muda, Prambors pun mengadakan kegiatan serupa. Dalam rangka menyambut ulang tahun Prambors yang ke-41 tahun, digelar flashmob yang bertema “Gerakan 3.000 Anak Muda Antikekerasan #Hits Without Violence”. Kegiatan yang diklaim terbesar di Indonesia ini mengikutsertakan 3.000 anak muda dan diadakan serentak di delapan kota Prambors, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, pada hari yang sama.

“Kegiatan flashmob ini selain dapat disaksikan secara live lewat streaming di www.pramborsfm.com, juga akan disebarkan melalui YouTube. Hal ini dikarenakan potensi market Indonesia di dunia online yang telah lebih dari 41% adalah anak muda usia 15–29 tahun. Melalui ini, anak muda dapat mengomunikasikan diri bahwa mereka dapat membawa pengaruh positif di antara anak muda lainnya,” ujar Junas Miradiarsyah, Integrated Promotion Manager Prambors Group.

Junas menambahkan, Prambors tidak sekadar eksis. Dengan pertambahan usia, Prambors pun semakin hits—baik lagu-lagu maupun dengan kegiatan-kegiatan yang semakin hits. Tentunya, ini sejalan dengan misi Prambors yang ingin membawa perubahan positif dan dorongan untuk selalu maju secara positif kepada anak muda. (Fisamawati)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.