Gak Banyak yang Tahu, Bermain ‘Kotor-Kotoran’ Justru Punya Banyak Manfaat untuk Anak

Marketing – Di era modern ini sepertinya semakin banyak penyakit baru yang bermunculan, terutama untuk anak-anak. Meski banyak yang berpendapat bahwa hal ini terjadi justru karena anak-anak tidak dalam kondisi higienis saat bermain. Fakta yang terjadi justru sebaliknya. 

Maya Shetreat-Klein, MD, ahli saraf anak dari kota New York, Amerika Serikat justru mempunyai pendapat bahwa meningkatnya anak-anak yang lebih mudah terserang berbagai penyakit karena orang tua yang tidak membiarkan si kecil bermain ‘kotor-kotoran’. 

Menurut Maya, ada berbagai studi yang menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu bermainnya di luar rumah lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit ketimbang anak yang hanya berada di dalam rumah. Hal ini tentunya sesuai dengan kampanye salah satu produk dari Unilever yaitu Rinso yang menyuarakan ‘Berani Kotor Itu Baik’. 

Rinso senantiasa berdedikasi menunjukkan kepada para Ibu bahwa bermain ‘kotor-kotoran’ itu tidak selamanya buruk. Karena itu, Rinso mengkampanyekan ‘Berani Kotor Itu Baik’. Dengan berani bermain ‘kotor-kotoran’, anak pun dapat mengekplorasi lingkungan sekitar, belajar, serta mendapatkan pengalaman baru untuk tumbuh kembangnya. 

Rinso berkeyakinan bahwa pengalaman mampu mengembangkan cara belajar anak-anak dalam mempelajari kehidupan. Cara belajar ini bisa dilakukan anak dari hal sederhana yakni bermain dan mengeksplorasi lingkungan sekitar tanpa takut ‘kotor-kotoran’. Proses pembelajaran semacam ini punya berbagai contoh kegiatan yang patut dicoba, seperti bermain di luar ruangan, berkesenian, bermusik, mempelajari tarian, ataupun mengeksplorasi keindahan alam. 

Tidak dapat disangkal, bermain di tempat yang dapat membuat tangan, kaki, maupun kulitnya kotor menjadi kesukaan anak-anak. Namun, hal ini kerap dijauhkan oleh orang tua dari anak-anak karena bermain ‘kotor-kotoran’ dianggap dapat menimbulkan penyakit (walau yang terjadi justru sebaliknya).

Meski begitu, inilah 10 alasan kenapa bermain ‘kotor-kotoran’ sejak dini justru dianjurkan bagi anak-anak: 

  1. Mengasah Kemampuan Fisik/Motorik

Bermain ‘kotor-kotoran’ kerap terkait dengan kegiatan fisik di luar ruangan. Karena itu, saat anak melakukan messy play, secara tidak langsung ia sebenarnya sedang melatih kemampuan motoriknya, baik motorik kasar (gross motor skill) maupun motorik halus (fine motor skill). 

Kemampuan motorik kasar yang dapat dilatih oleh si kecil ketika melakukan messy play yaitu berlari, melompat, merangkak, dan menendang. Sedangkan aktivitas seperti mengukir tanah menggunakan ranting, memungut daun kering, ataupun melompati genangan air dapat melatih aspek motorik halus. 

  1. Mengembangkan Kreativitas Anak

Bermain ‘kotor-kotoran’ sejak dini cenderung membuat anak-anak menjadi lebih kreatif. Misalnya, ketika bermain pasir, anak-anak dapat berkreasi sebebas mungkin dengan hal tersebut.  Anak-anak dapat mencoba membentuk, menggali, serta mengubur batu di dalam pasir. Si kecil juga dapat mencoba menaburkan pasir seperti hujan, menulis di atas pasir, bermain masak-masakan, ataupun berkreasi ke banyak hal lainnya. 

  1. Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak

Meski sering tidak dipahami, bermain ‘kotor-kotoran’ justru mampu meningkatkan kemampuan sosial anak. Pasalnya, ketika bermain, anak anak melakukannya bersama kakak/adik/teman. 

Saat itu, si kecil belajar dengan teman bermainnya, membuat batas antara miliknya dan milik temannya, mengajak, berbagi, menunggu giliran, bergantian, maupun membantu ketika temannya mengalami kesulitan. Ketika berkonflik, anak pun akan belajar untuk mempertahankan berpendapat, negosiasi, atau mengalah.

  1. Melatih Konsentrasi Anak

Kata siapa bermain ‘kotor-kotoran’ itu tidak membutuhkan konsentrasi seperti saat anak bermain puzzle atau lego? Contohnya, bermain gelembung sabun, mulai dari mencampur sabun dan air, meniup gelembung, dan melihatnya melayang lalu pecah, semua tentu akan membuat anak-anak berkonsentrasi. Si kecil pun dapat mengeksplor berbagai objek dan semua sensasi yang diterima oleh inderanya bisa diproses hingga ia bisa menyimpulkan dan mengkomunikasikan pengalamannya. 

  1. Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak

Salah satu hal yang menonjol dari messy play adalah kegiatan yang tidak terstuktur. Anak-anak pun bebas membentuk apa saja yang ia suka. Dilansir berdasarkan situs Early Chilhood Development Associates, salah satu manfaat messy play bagi perkembangan linguistik anak, yaitu kemampuannya menjelaskan apa yang dirasakan oleh inderanya yaitu panas, dingin, kasar, halus, keras, lembut. Akan banyak kosakata baru yang akan dipelajari si kecil sambil bermain ‘kotor-kotoran’. 

  1. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu dan Keinginan Mengekplorasi Anak 

Ketika bermain‘kotor-kotoran’, otak anak-anak akan terdorong untuk mencari tahu mengapa sejumlah hal terjadi. Misalnya, mengapa daun jika ditumbuk mengeluarkan warna, mengapa pasir tidak dapat dibentuk kalau tidak dalam keadaan basah, atau bagaimana caranya membentuk playdough menjadi bulatan. Beragam keingintahuan tersebut juga akan mendorong si kecil untuk bereksplorasi, mencoba berbagai macam kemungkinan, dan merasakan kebanggaan ketika ia menemukan sendiri jawabannya.

  1. Melatih Kemampuan Matematis Anak 

Perlu diketahui, konsep matematika tidak selalu menjumlahkan benda. Ketika anak bermain air atau pasir, ia bisa mempelajari konsep berat, ringan, penuh, atau kosong. Saat memetik ranting pohon, anak-anak bisa memilih ranting mana yang panjang atau pendek. Menuang air, anak belajar memperkirakan banyak sedikitnya air agar tidak tumpah. Bentuk geometri pun bisa diperkenalkan melalui playdough.

  1. Melatih Kemampuan Matematis Anak 

Berdasarkan metode Montessori, belajar menulis tidak dimulai dari menghubungkan titik-titik hingga membentuk abjad. Melainkan, dengan cara belajar memindahkan biji-bijian dengan ujung jari, menuang air, meremas adonan, yang mana kesemuanya akan membuat anak-anak lebih mantap dalam menggunakan alat tulis kelak. 

  1. Mendorong Anak Bermain Secara Mandiri

Dilansir dari situs Schoolhouse Daycare UK, anak- anak pada generasi sekarang cenderung kehilangan kemampuan untuk menghibur dirinya sendiri. Banyaknya jenis mainan yang tersedia, termasuk hiburan dalam bentuk audio visual membuat anak menjadi penikmat saja. 

Dengan messy play, anak memiliki kesempatan untuk membuat hiburannya sendiri karena tidak ada aturan bermain. Mereka bisa membuat apa yang mereka suka. Dengan menggunakan pikiran mereka sendiri untuk merencanakan, eksplorasi, dan memecahkan masalah. messy play mampu membangun kepercayaan diri anak-anak sehingga kelak dapat membuat mereka menjadi orang yang mandiri.

  1. Mengembangkan Aspek Emosional Anak

Tidak ada yang benar salah dalam ketika anak-anak melakukan messy play. Karena itu, sebaiknya orang tua dapat memberi pujian, pertanyaan, atau komentar yang sekiranya dapat menumbuhkan semangat, kemampuan berekspresi, rasa percaya diri, maupun sisi pantang menyerah si kecil. 

Ketika si kecil takjub melihat cat warna merah berubah jadi ungu ketika dicampur cat biru, sebaiknya orang tua menunjukkan rasa takjub yang sama. Tantang juga anak-anak untuk mencampur warna lainnya. Sebaliknya, jika anak terlihat frustrasi saat pasir bentukannya selalu runtuh, sebaiknya orang tua menyemangatinya.

Berikut ini adalah beberapa aktivitas seru yang bisa dilakukan oleh orang tua bersama anaknya dalam bermain bermain ‘kotor-kotoran’:

  1. Berjalan-Jalan di Alam Terbuka

Orang tua bisa mencoba mengajak anaknya berjalan-jalan di alam terbuka seperti di taman wisata alam dengan permukaan jalanan tanah atau rumput yang tidak rata. Berjalan-jalan seperti bukan hanya menyehatkan namun juga bisa melatih motorik kasar si Kecil. Ia dapat mendaki dan menuruni bukit, berjalan dan berlari. Bahkan melompati batu-batu kecil di sungai yang dangkal.

  1. Bermain Sepeda dan Otopet

Kegiatan ini memang memerlukan keahlian yang melibatkan gerak motorik kasar, juga koordinasi kaki dan tangan. Ajak si kecil belajar menggunakan sepeda atau otopet sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya.

  1. Bermain Air

Bermain air tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, namun juga bermanfaat. Biarkan si Kecil mengisi ember dan mengangkatnya, baik untuk mengisi kolam karet atau menyiram tanaman. Anak-anak biasanya juga senang berlarian ketika disiram menggunakan selang. Ajari juga ia untuk membuat ‘air mancur’ dengan menahan selang air menggunakan tangannya.

  1. Berkebun Bersama Anak

Ketika berkebun bersama, si kecil dapat melatih kemampuan motoriknya saat ia menggali, menarik rumput, atau menyiram tanaman.

Meski bermain ‘kotor-kotoran’ baik untuk tumbuh kembang anak, tidak serta merta berarti membiarkan si kecil bermain sembarangan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak-anak bermain ‘kotor-kotoran’ dengan aman: 

  • Pastikan tanah atau tempat si Kecil akan bermain terbebas dari bahan-bahan kimia.
  • Biarkan si kecil merangkak ataupun berjalan ke tempat tersebut tanpa alas kaki.
  • Pastikan ia tidak menelan benda asing dan hal kotor yang ditemukannya.
  • Selalu bersihkan tubuh si Kecil dengan menyeluruh setelah selesai bermain.

Untuk mendukung kampanye ‘Berani Kotor Itu Baik’, Rinso menghadirkan produk-produk yang dapat menghilangkan noda membandel di pakaian. Karena itu, noda di pakaian terbilang baik bagi si kecil karena 5 alasan ini: 

  1. Tanpa Noda, Si Kecil Tidak Mendapatkan Pengalaman

Noda menjadi penanda bahwa anak-anak mendapat pengalaman baru, mencoba hal baru, serta mempelajari hal baru. Noda cat di pakaian adalah indikator bahwa anak-anak telah belajar tentang campuran warna, noda tanah di celana adalah tanda kalau ia telah mencoba naik sepeda roda dua, pakaian olahraga yang kotor sebagai keberhasilan si kecil belajar mengenai kerja tim dan sportivitas ketika bermain sepakbola.

  1. Belajar Mandiri dengan Mendapatkan Noda

Noda ompol adalah bagian dari si kecil belajar menggunakan potty train. Noda makanan di pakaian si Kecil adalah tanda ia belajar makan sendiri. Yang perlu orang tua lakukan pada anaknya adalah bersabar dan mendukung untuk mampu melakukan berbagai hal sendiri.

  1. Noda Berguna Bagi Proses Tumbuh Kembang Si Kecil

Bermain di luar ruangan biasanya melibatkan berbagai aktivitas seru yaang nantinya akan meninggalkan noda di pakaian anak-anak. Namun, aktivitas ini juga bisa membuat anak-anak bergembira, menjadi lebih bahagia, mengurangi kecemasan, dan mendukung berbagai proses pembelajarannya.

  1. Noda di Pakaian Menunjukkan Kesehatan Anak

Aktivitas maupun olahraga di luar ruangan, baik beregu maupun yang dilakukan sendiri, atau sekadar berlarian dan melempar bola, tentunya sangat baik buat kesehatan anak-anak. Karena itu, noda kotor sehabis bermain sepeda atau bermain bola merupakan indikator bahwa kesehatan tubuh anak-anak menjadi semakin sehat. 

Noda getah pohon saat si kecil memanjat pohon atau noda tanah ketika merayap di rumput juga menjadi penanda bahwa ia dapat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut tadi dengan riang gembira sekaligus meningkatkan kesehatannya.

  1. Noda Menjadi Penanda Anak-Anak Menikmati Masa Kecilnya

Gampang untuk melihat kegembiraan di wajah anak-anak saat mereka bermain di luar rumah. Karena itu, sebaiknya orang tua perlu memberi kesempatan anak-anak untuk bermain hujan, membuat kue dari lumpur sisa hujan, mencampur cat dengan tangannya, bermain bola dan memanjat pohon, dan sebagainya. Singkatnya, orang tua harus membebaskan anak-anak melakukan melakukan berbagai hal yang disukai tanpa cemas dimarahi ketika pulang dengan baju penuh noda.

Noda di pakaian anak-anak ketika bermain ‘kotor-kotoran’ tentunya sebanding dengan berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh anak-anak. Apalagi, Rinso telah menghadirkan formula mutakhir dengan busa melimpah yang mampu membersihkan pakaian anak-anak dari noda dengan cepat. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.