Generasi Muda Indonesia dan Plagiarisme

Definisi Plagiarisme

gambar: Alexis Hippler; Cut, Copy & Paste - Plagiarisme
gambar: Alexis Hippler; Cut, Copy & Paste – Plagiarisme

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cetakan tahun 1997 halaman 775, plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

Sanksi Plagiarisme

Dalam dunia akademisi, tindakan plagiarisme dapat dikategorikan sebagai tindakan terkutuk, nista, dan sangat memalukan (Baik, saya mungkin agak berlebihan di sini. Namun ngga lebay ngga asik). Karena beratnya efek negatif dari tindakan plagiarisme, pelakunya dapat terkena hukuman dikeluarkan dari sekolah/universitas karena perilaku plagiat sudah dapat dikategorikan sebagai tindak pidana.

Tindakan Plagiarisme di era manual

Kenapa saya menulis sub-judul di atas dengan kata “di era manual”? Melalui artikel ini, saya tertarik untuk membandingkan antara perilaku plagiarisme di era saya masih menjadi mahasiswa S1 dengan perilaku plagiarisme para mahasiswa dan mahasiswi S1 saat ini.

Pada zaman saya masih berstatus mahasiswa S1, perilaku plagiarisme sudah marak terjadi, namun untuk melakukan tindakan tersebut memerlukan usaha yang lebih keras dibandingkan pada masa kini. Pengertian lebih keras tersebut antara lain mengetik ulang atau menyewa jasa pembuat skripsi.

Saya masih bisa mengingat dengan jelas, saat seseorang meminta bantuan saya untuk mencarikan skripsi dari universitas negeri tempat saya kuliah. Tujuannya meminta bantuan tersebut adalah untuk menjiplak karya ilmiah tersebut dan mengakui bahwa karya tersebut adalah hasil kerjanya. Ya, orang tersebut menyatakan maksud permintaannya dengan jelas, tanpa basa-basi.

Tindakan plagiarisme menggunakan “jasa” Ctrl C dan Ctrl V yang bersumber literatur dari internet masih sangat jarang saya ketahui. Bisa jadi karena pada masa tersebut masih sangat jarang orang Indonesia yang mengunggah informasi atau karya ilmiahnya ke internet.

Lalu, bagaimana dengan masa kini? Khususnya dekade 2010-an?

Tindakan Plagiarisme di era internet

Tindakan plagiarisme di era internet menurut saya pribadi lebih tinggi secara kuantitas dan tingkat kemalasan. Khusus untuk tingkat kemalasan, saya membuat hipotesa bahwa semakin berseraknya informasi di dunia internet berbanding lurus dengan tingkat plagiarisme generasi muda Indonesia yang menggunakan “jasa” Ctrl C dan Ctrl V. Dengan kata lain, tidak ada lagi usaha untuk mengetik ulang sebagian besar karya yang dicontek. Cukup dengan salin dan rekat.

Salah satu penyebab munculnya hipotesa saya tersebut dikarenakan beberapa penemuan saya terhadap tindak plagiarisme yang terlihat secara gamblang, bahkan hingga ke kesalahan ejaan, kesalahan tata bahasa, dan letak typo dalam susunan kalimat.

Gila! Saya nyatakan. Inikah potret generasi muda Indonesia saat ini? Bukannya semakin membaik dibandingkan pendahulunya tetapi malah semakin parah tindakan kriminalnya, tindakan plagiarismenya? Jelas saja Indeks Pembangunan Manusia Indonesia angkanya cenderung stagnan, kalau bukan melorot.

Kesimpulan

Memalukan. Itulah kosakata kedua yang saya pilih setelah “gila”. Generasi muda Indonesia di era internet ada tendensi menjadi generasi pemalas. Daripada belajar dengan membaca banyak literatur atau membuat tulisan-tulisan dengan rajin, malah mengambil jalan pintas dengan salin rekat secara total saat mengerjakan tugas.

Untuk menekan tindakan ini, sudah sepatutnya generasi yang lebih dewasa memberikan contoh yang baik melalui orisinalitas dalam karya-karya mereka. Jikalau terinspirasi atau memiliki pengaruh kuat dari karya orang lain, tetap menginformasikan sumber tersebut. Kemudian, perlu juga adanya pengawasan terhadap hasil karya ilmiah yang telah dikerjakan. Pekerjaan yang tidak mudah, namun memberikan hasil yang sepadan.

Mau kualitas SDM Indonesia semakin menurun? Silahkan galakkan perilaku plagiarisme tersebut. (Andika Priyandana – Pemimpin Redaksi Marketing.co.id)

 

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.