Generasi Neo Millennials adalah “Para Kita”

Beberapa waktu lalu Arrbey Consulting dan Arrbey Indonesia Startup School menyelenggarakan Arrbey Competitiveness Forum dengan tema “Empowering Neo Millennials”.

Acara tersebut menghadirkan narasumber dari kalangan yang terkait dengan pengembangan baik dari pemerintah, BUMN, perusahaan Go Public dan juga akademisi.

Arrbey Competitiveness Forum hadir dalam rangka menyambut tampilnya generasi baru millennial dan pasca millennial yang oleh Arrbey dinamakan generasi Neo Millennial. Demi Naik Jabatan, Generasi Millennial Rela Korbankan Rekannya

Sebab, pemimpin perusahaan dan SDM (sumber daya manusia) serta pendorong pengembangan startup perlu menemukan cara yang jitu untuk memberdayakan generasi Neo Millennials.

Di banyak perusahaan yang tumbuh dan melakukan regenerasi secara berkelanjutan, sebagian besar karyawan tetapnya terlahir pada tahun 1982-2000, yang sedang populer disebut generasi millennial.

Generasi Neo Millennials adalah “Para Kita”

Ada yang mendefinisikan generasi millennial adalah mereka yang lahir pada 1982-2000, 1981-1999, 1980-1996 dan banyak lagi.

Kita tidak perlu risau dengan batasan umur yang tepat untuk generasi yang diberi nama “millennials” atau Gen Y tersebut. Karena, tergantung siapa dan pemikir mana yang mendefinisikan.

Yang terpenting adalah mereka yang ada di kategori millennial merupakan mereka yang baru akan masuk atau baru masuk di perusahaan-perusahaan kita.

Menurut CEO dan Chief Strategy Consultant Arrbey Handito Joewono, generasi millennial terdiri dari “para kita” yang terlahir tahun 1982-2000 dan sebelumnya.

Penggunaan kata “kita” bukan “mereka” dimaksudkan untuk membangun pemahaman bahwa generasi millennial atau Gen Y dan Gen X, Baby Boomers atau veteran sesungguhnya merupakan kelompok manusia yang terlahir dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda.

Generasi millennial sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital yang biasa disebut dengan era digital age.

Manajemen SDM yang lintas generasi merupakan fenomena yang selalu terjadi dimanapun dan kapanpun, baik itu di era digital age yang diwarnai oleh banyaknya Neo Millennials maupun jaman pembangunan pasca perang dunia yang melahirkan generasi baby boomers.

Pada saat baru mulai kerja di tahun 50-an, generasi baby boomers merupakan ‘anak baru’ yang sebagian ‘belum jadi’ karena masih berkutat dengan belajar kerja tetapi ada juga sebagian kecil yang tampil sebagai pemimpin pada jamannya karena ‘dikarbit’ atau keistimewaan yang bersangkutan sehingga secara alami tampil sebagai pemimpin. Ada pemimpin yang “diciptakan” dan ada juga pemimpin yang “tercipta” sesuai kondisi jamannya.

Dalam Competitiveness Forum, Handito menyampaikan beberapa inovasi strategis Arrbey melalui peluncuran Indonesia Directorship School, National Startup Centre, Digital Marketing Startup Competition, dan peluncuran buku The 5 Arrow of Neo Startup.

 

Cecep Supriyadi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.