Genre Jadi Pemikat Utama Nonton Film

nonton film

Awal tahun 2016 pastilah saat yang ditunggu-tunggu para pencinta film di Indonesia. Bagaimana tidak? Film-film favorit dari mancanegara sebagian besar diputar perdana di awal tahun 2016, seperti film Deadpool, Batman vs Superman: Dawn of Justice, dan The Divergent Series: Allegiant. Tidak hanya itu, film dari dalam negeri sendiri pun tidak mau kalah saing. Dari Tanah Air, film Ada Apa Dengan Cinta? 2 (AADC2) juga akan bisa disaksikan di bioskop pada April tahun ini.

nonton filmMelihat pertumbuhan perfilman Indonesia beberapa tahun belakangan ini, euforia film AADC2 di antara film-film barat tentu saja merupakan hal yang menggembirakan. Hal tersebut menggambarkan bahwa film Indonesia masih mampu bersaing dengan film-film mancanegara.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang preferensi pemirsa terhadap film, SurveyOne pun mengadakan riset mengenai pendapat masyarakat terhadap film Indonesia dan film luar negeri. Dari hasil riset didapat sebanyak 83.3% responden ternyata tetap lebih menyukai film luar negeri dibandingkan film dalam negeri. Bahkan 48.6% responden mengaku terakhir kali menonton film dalam negeri di bioskop sudah lebih dari 6 bulan yang lalu. Ini adalah waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan waktu mereka terakhir kali menonton film di bioskop adalah 1–3 bulan yang lalu. Hal ini berarti sebagian besar film yang dipilih untuk ditonton di bioskop adalah film luar negeri.

nonton film

Kenapa Film Luar Negeri Lebih Menarik?

Secara umum, faktor-faktor yang dipertimbangkan penonton ketika memilih sebuah film sebenarnya sama saja, tidak peduli dari negara mana film tersebut berasal. Sebagian besar dari mereka mempertimbangkan genre film terlebih dahulu, dengan persentase 39.2% bagi penikmat film dalam negeri dan 47.2% bagi penikmat film luar negeri.

nonton film

Hal lain yang juga dipertimbangkan responden adalah pemeran di film dan alur cerita, dengan persentase yang tidak jauh berbeda antara penikmat film dalam negeri dan luar negeri. Hal-hal lain seperti produser/sutradara dan rating/referensi juga mereka pertimbangkan, namun bukanlah hal utama. Jika penikmat film di Indonesia lebih tertarik menonton film luar negeri dibandingkan film dalam negeri, berarti film dalam negeri masih kalah dalam aspek variasi genre, kualitas aktor/aktris, serta alur cerita dibandingkan film luar negeri. Oleh karena itu, peningkatan di ketiga aspek ini akan dapat membantu perkembangan perfilman Indonesia di negerinya sendiri.

Jika menilik lebih jauh mengenai alasan-alasan penonton lebih memilih film luar negeri, faktor cerita, sinematografi, dan kualitas film merupakan faktor utama yang memengaruhi ketertarikan mereka. Dari segi cerita, alur cerita yang menarik, tidak mudah ditebak, dan beragam merupakan hal yang dicari oleh responden (25.5%). Dari segi sinematografi, 23.4% responden berpendapat film luar negeri dapat menyuguhkan efek-efek CGI atau animasi yang menarik serta kualitas gambar yang bagus.

nonton film

Dari segi kualitas film, 22.3% responden menganggap film luar negeri memiliki kualitas yang lebih bagus, baik dari segi cerita, akting pemain, dan pengambilan gambar. Selain ketiga faktor tersebut, faktor-faktor lain yang juga membuat penonton lebih tertarik pada film luar negeri adalah genre film yang lebih beragam dan menarik (9.6%), serta pesan moral yang dikandung di dalam film (5.3%).

Sementara itu, di antara 16.7% responden yang lebih tertarik menonton film dalam negeri dibandingkan film luar negeri, sebagian besar beralasan ingin mendukung produk Indonesia.  Alasan lain yang mereka ungkapkan adalah jika ceritanya menarik (31.6%), kualitas yang sudah mulai bagus (15.8%), cocok untuk film ringan dan bersantai (5.3%), serta film dalam negeri lebih romantis dibandingkan film luar negeri (5.3%).

nonton film

Dari alasan-alasan yang dikemukakan, dapat dilihat bahwa alasan utama penonton memilih film dalam negeri adalah karena ingin mendukung perfilman Indonesia, terlepas dari mereka menyukai film tersebut atau tidak. Hal ini menunjukkan adanya dukungan yang luar biasa dari penikmat film di Indonesia terhadap perfilman Indonesia. Tinggal bagaimana meningkatkan kualitas film Indonesia, setidaknya dari segi cerita, agar mampu bersaing dengan film-film dari luar negeri.

Dewi Maya Pratiwi

Sumber: Hasil riset SurveyOne

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.