Google Dikecam Gara-gara Iklan Gading Gajah

Environmental Investigation Agency (EIA) menuduh Google telah membantu mendorong secara dramatis peningkatan permintaan gading gajah. Ditengarai gading gajah yang diperdagangkan di kawasan Asia berasal dari gajah-gajah di Afrika yang dibantai secara ilegal.

Environmental Investigation Agency (EIA) bahkan menunjukkan bahwa ada sekitar 10.000 iklan di situs belanja Google Jepang yang mempromosikan penjualan gading. Mereka mengklaim iklan-iklan di Google telah mendorong peningkatan perdagangan ilegal gading gajah.

Untuk apa gading-gading tersebut diperjualbelikan ?

Sekitar 80 persen dari iklan-iklan tersebut mengatakan bahwa konsumsi gading gajah adalah untuk  pembuatan “hanko”  (stempel kayu kecil yang digunakan secara luas di Jepang untuk mengecap dokumen resmi ). Sisanya adalah untuk ukiran dan benda-benda kecil lainnya.

Di Jepang, hanko lazim digunakan dalam akad perjanjian mulai dari sewa-menyewa rumah sampai membuka rekening bank. Stempel ini legal dan biasanya dihiasi gading gajah.

EIA  mengungkapkan bahwa penjualan hanko di Jepang merupakan “pendorong permintaan besar untuk gading gajah dan telah berkontribusi terhadap munculnya kembali perburuan gajah skala besar di seluruh Afrika.”

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di Asia dan permintaan gading yang meningkat membuat pembunuhan gajah mencapai tingkat terparah dalam lebih dari dua dekade.

Yayasan Born Free Foundation mengungkapkan tahun 2012 lalu ada sekitar 32.000 gajah dibunuh di Afrika. Gading gajah dijual di pasar gelap seharga US$1.300 per setengah kilogram. Sebagian besar menjadi cenderamata dan hiasan ukiran.

Dalam tanggapannya kepada kantor berita Associated Press, Google mengatakan, “Iklan-iklan untuk produk yang dibuat dari spesies yang terancam atau langka tidak diizinkan di Google. Begitu kami mendeteksi iklan yang melanggar kebijakan iklan kami, kami akan menghapusnya.”

EIA  – yang berbasis di AS itu – telah meminta Google untuk menghapus iklan-iklan tersebut.

Akhir minggu ini, Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam (CITES) yang beranggotakan 178 negara bertemu di Bangkok  untuk membahas perlindungan keanekaragaman hayati dengan mengatur perdagangan flora dan fauna yang legal untuk memberantas penyelundupan.

CITES melarang perdagangan gading internasional pada 1989, namun langkah itu tidak menyasar pasar domestik.

Kebijakan iklan Google menyatakan bahwa Google “tidak mengizinkan promosi produk-produk yang dibuat dari spesies-spesies yang langka atau terancam.”

Organ spesies-spesies langka yang dimaksud termasuk gading gajah, cula badak dan produk-produk dari ikan paus, hiu dan lumba-lumba. Ada kekhawatiran khalayak yang menduga gading gajah juga dijual di situs-situs lain, termasuk eBay. Pemasarannya mungkin secara terselubung, barang yang ditawarkan lebih dari $1.000 dipasarkan sebagai “tulang sapi” atau “gading tiruan.”

International Fund for Animal Welfare (IFAW) yang berbasis di Inggris mengatakan mereka telah bekerja dengan eBay untuk membantu menegakkan kebijakan anti perdagangan gading. IFAW menunjukkan bagaimana peraturan diremehkan dan meningkatkan upaya untuk mengawasi barang-barang yang mencurigakan.

Pada 2007, IFAW menduga eBay merupakan “salah satu saluran utama bagi perdagangan di alam liar dan perdagangan produk-produk alam liar yang dilakukan secara  online,” namun mereka mengatakan situs belanja tersebut kemudian bekerja sama dengan IFAW menyusul informasi riset mengenai perdagangan ilegal.

( Sumber: Asociated Press dan VOA )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.