Google Serius Garap Energi Ramah Lingkungan

foto istimewa

Berita tentang Google tidak melulu berhubungan dengan inovasi atau layanan internet. Belum lama ini Google kembali menegaskan komitmennya untuk mengembangkan energi alternatif ramah lingkungan. Google dikabarkan setuju menggelontorkan investasi sebesar 280 juta dolar AS kepada SolarCity, sebuah perusahaan leasing panel surya yang berkedudukan di California, AS.

Kucuran dana dari Google tersebut rencananya akan digunakan untuk ekspansi bisnis SolarCity. Dengan dana tersebut SolarCity dapat melebarkan sayap bisnisnya di 11 negara bagian AS guna melayani permintaan panel surya segmen rumah tangga, bisnis, dan sekolah. Demikian berita yang dilansir dari reuters.com.

Investasi Google ini tidak hanya akan meningkatkan ketersediaan energi matahari, namun juga menekan pengeluaran untuk energi konsumen rumah tangga dan bisnis. Pihak Google mengatakan investasi ini merupakan langkah yang baik. Google berharap investasinya akan menguntungkan, sekaligus meningkatkan pasokan energi terbarukan. Google dan SolarCity juga berharap investasi di bidang energi terbarukan akan mengurangi energi non renewable, seperti minyak bumi dan batubara serta mengurangi efek gas rumah kaca.

Bukan kali ini saja Google melakukan investasi di luar core bisnisnya.  Pada April 2011 lalu Google juga telah mengeluarkan 100 juta dolar untuk Shepherds Flat Wind Farm, sebuah ladang pembangkit listrik tenaga angin di Oregon, AS.  Masih di bulan April, Google juga mengumumkan investasi 168 juta dolar juta untuk pengembangan menara pembangkit listrik tenaga surya di gurun Mojave, California. Sampai saat ini, Google diperkirakan sudah menginvestasikan dana sekitar 630 juta dolar AS untuk proyek energi alternatif ramah lingkungan.

Selama ini Google dikenal sebagai perusahaan yang irit energi. Untuk menghidupi 900 server miliknya, Google hanya mengonsumsi 0,01 persen listrik dari seluruh pasokan dunia. Demikian diungkapkan Jonathan Koomey, yang baru saja menuliskan hasil risetnya mengenai pemakain sumber daya listrik untuk data center. (Tony Burhanudin/www.marketing.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.