Gotrade Meluncur di Indonesia setelah Kumpulkan Pendanaan $15,5 juta

Marketing.co.id  –  Berita Financial Services | Aplikasi investasi Gotrade berhasil mengumpulkan $15,5 juta dalam putaran seri A yang dipimpin oleh Velocity Capital Fintech Ventures. Putaran investasi ini juga diikuti partisipasi dari investor seluruh dunia, seperti Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) [Jepang], BeeNext [Singapura], Kibo Ventures [Spanyol], Picus Capital [Jerman], dan juga investor yang sudah terlibat sebelumnya, seperti LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptor [US]. 
Pendanaan ini diungkapkan satu tahun setelah Gotrade diluncurkan. Dana tersebut akan membantu Gotrade mengembangkan timnya yang terdiri dari 40 orang dan meluncurkan versi lokal produknya di berbagai pasar, dimulai dengan Asia Tenggara. Peluncuran versi lokal Gotrade akan memungkinkan perusahaan untuk memulai pemasaran, menawarkan produknya dalam bahasa lokal dan mengaktifkan metode deposit lokal di seluruh wilayah yang diharapkan perusahaan akan membuka daya tarik yang signifikan.  
Dalam periode yang sama, Gotrade juga sudah mengumpulkan lebih dari 500,000 pengguna dari 140 negara tanpa melakukan pemasaran. Pertumbuhan viral dari aplikasi ini terjadi secara natural dari word of mouth dan juga referral para pengguna. Hingga saat ini, para pengguna Gotrade sudah melakukan transaksi senilai lebih dari $400 juta dollar dengan jumlah trade sebanyak 5 juta trade.  
Baca juga: Memahami Investasi Saham: Pengertian, Tips, Keuntungan, dan Kerugian untuk Pemula
Gotrade didirikan pada tahun 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto dan juga David Grant. Gotrade didirikan dengan misi untuk membuat investasi dapat diakses oleh semua orang, di mana saja. Mereka bertiga bekerja bersama untuk mengembangkan aplikasi Gotrade untuk memungkinkan pengguna di seluruh dunia untuk membeli saham fractional dari perusahaan-perusahaan raksasa yang listing di NYSE dan NASDAQ hanya dari $1. 
Gotrade mendapatkan investasi seed-round sebesar $7 juta pada tahun 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage, yang keduanya merupakan investor awal Robinhood. Setelah mendapat izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan (invite-only) pada Maret 2021, dan diikuti oleh peluncuran secara global pada September 2021. 
Gotrade tidak membebankan biaya komisi pada trade mereka dan tidak mengadopsi praktik kontroversial dengan memonetisasi pembayaran order flow. Gotrade mendapatkan pemasukan dengan membebankan 0,50% hingga 1,20% dalam biaya FX (jumlahnya tergantung dari mata uang asal) ketika pengguna memilih untuk deposit dengan mata uang lokal yang kemudian dikonversikan menjadi dolar AS untuk diperdagangkan. 

Gotrade
Para Pendiri Gotrade

Biaya ini juga sudah termasuk biaya setoran instan – dimana ini akan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dahulu. Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberi penggunanya akses ke grafik candlestick, rating analis, target price, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan $2. 
“Semua orang memiliki hak untuk berinvestasi untuk masa depan mereka, untuk mengontrol ‘financial destiny’ mereka. Sejak pertama kali kami bertemu dengan Rohit dan tim Gotrade yang fantastik, kami tahu bahwa mereka akan sukses memberikan kemampuan [untuk berinvestasi pada masa depan mereka] ini kepada masyarakat Indonesia, Asia Tenggara, dan banyak negara lainnya,” sebut Don Montanaro dari Capital Fintech Ventures.
“Dengan menggabungkan kemudahan, keamanan dan mobile app yang friendly, yang dilengkapi dengan fractional shares tanpa komisi, ini merupakan sebuah winning formula di seluruh dunia. Sebagai investor yang berpengalaman, dan dengan pengalaman operasional kami di bidang ini, kami sangat senang untuk memimpin putaran pendanaan ini, dan kami juga senantiasa akan mendukung Gotrade di perjalanan mereka kedepannya!” lanjut Montanaro. 
Akses ke pasar saham AS 
Sehubungan dengan pendanaan Seri A, Gotrade mengumumkan peluncuran Gotrade Indonesia – sebuah platform yang dibangun untuk memungkinkan pengguna di Indonesia untuk berinvestasi mulai dari $1 seperti Tesla, Apple, Google dan lain-lain pada platform yang mudah digunakan dan bebas komisi. 
Gotrade Indonesia adalah platform pertama di Indonesia yang menawarkan akses pasar langsung ke saham AS. Sebelumnya, orang yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau pialang derivatif lokal yang biasanya memiliki biaya tersembunyi yang substansial hingga 1% per trade yang dibangun ke dalam bid-ask spread. 
Menariknya, broker lokal tidak diperbolehkan menawarkan saham asing di Indonesia, tetapi diperbolehkan menawarkan derivatif dari saham asing. Hal ini membuat Gotrade bermitra dengan Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta dan Rumah Kliring Berjangka Indonesia – semuanya diatur oleh Bappebti, regulator derivatif di Indonesia, untuk merancang derivatif yang didukung penuh yang memberikan akses pasar langsung ke saham AS. 
Baca juga: BCA dan MAMI Tawarkan Peluang Investasi Menarik di Kawasan Asia Pasifik Melalui Reksa Dana MANSYAF
Sesuai peraturan setempat, dana dikirim ke Lembaga Kliring Berjangka Indonesia yang didukung negara dengan perdagangan yang dilakukan melalui Valbury dan terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta. 
Semua perdagangan dikirim ke Alpaca Securities LLC, broker-dealer berlisensi FINRA di AS dan dieksekusi pada Penawaran dan Penawaran Terbaik Nasional sesuai dengan peraturan US Securities Exchange Commission. Saat perdagangan dieksekusi langsung di AS, semua kontrak di Gotrade sepenuhnya didukung oleh saham nyata yang dipegang di AS. Pengaturan ini diawasi oleh Bappebti, regulator derivatif di Indonesia. 
Investing in Southeast Asia is broken. Lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Mereka tunduk pada reksa dana dengan rasio pengeluaran melebihi 5%, produk tabungan seperti emas dengan spread 3% dan banyak biaya tersembunyi di seluruh portofolio mereka – tidak hanya oleh pemain lama tetapi juga oleh perusahaan yang seharusnya memberikan perubahan. Kami percaya berinvestasi harusnya lebih adil, dan pengguna seharusnya tidak perlu menanggung biaya yang bersifat predatorial ini.” kata pendiri Gotrade Rohit Mulani. 
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.