Graph Search, Panaskan Persaingan Facebook vs Google

Photo: Stephen Lam/ Getty images

Marketing.co.id – Google sepertinya akan kembali berkompetisi dengan Facebook. Bukan di jejaring sosial, tapi di ranah mesin pencari.

Raksasa jejaring sosial itu telah meluncurkan sebuah layanan pencarian yang mereka sebut Graph search. Namun, Facebook tidak berusaha untuk melengserkan Google sebagai raja ‘mesin pencari’ dalam waktu dekat.

Namun, itu merupakan awal dari kampanye jangka panjang Facebook untuk mengerogoti monopoli Google dari bisnis yang paling kuat dan paling menguntungkan di internet.

Apabila sukses, Graph search akan menawarkan alternatif bagi para pengguna Google yang mungkin akan bekerja lebih baik untuk berbagai pertanyaan.

Graph search bukanlah pencarian Web,” kata Mark Zuckerberg, co-founder dan CEO Facebook, saat konferensi pers di kantor pusat Facebook di Menlo Park, California seperti dikutip cnn.com.

Graph search hanya mencari sesuatu yang telah terjadi di situs jejaring sosial saja. Saat ini, Graph search memusatkan perhatian pada empat jenis pencarian: orang, foto, minat, dan tempat.

Pengguna dapat “menemukan teman-teman yang suka sepak bola” atau “menemukan teman-teman yang suka sepak bola di kota Anda”. Pengguna juga dapat menemukan semua foto yang mereka sukai. Hal-hal tersebut tidak bisa dilakukan di Google.

“Seiring berjalannya waktu, Graph search bisa berpotensi menjadi sebuah bisnis,” kata Zuckerberg. “Untuk saat ini, Graph search memang belum memiliki iklan. Tetapi jika orang mulai mencari restoran dan toko dalam jumlah besar, banyak dari bisnis tersebut akan bersedia memasang iklan,” lanjutnya.

Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook akan fokus memperbaiki produk, mobile, dan lainnya, sebelum mempertimbangkan iklan. “Ini adalah salah satu hal paling keren  yang telah kita lakukan sejauh ini,” kata Zuckerberg. Pernyataan Zuckerberg tersebut juga diamini oleh banyak analis.

Sementara itu Google – yang mencoba menjadi tempat di mana orang menemukan bukan saja halaman situs, tetapi juga restoran atau situs lainnya – patut khawatir.

Namun, perusahaan ini juga telah memiliki jaringan sosial sendiri, Google+. Meskipun jejaring sosial ini tidak memiliki tingkat aktivitas setinggi Facebook, setidaknya itu bisa berfungsi sebagai dasar Google untuk membangun layanan “graph search” tandingan.

Layanan Graph search dibangun oleh satu tim terdiri dari 50 insinyur yang dipimpin oleh dua eks Google. Sebagai permulaan, itu bisa memperluas pemanfaatan Facebook, mengubahnya dari alat berinteraksi menjadi salah satu yang membantu pengguna menemukan hal baru.

Saat ini, “graph search” masih dalam versi beta, dan baru diterapkan pada beberapa pengguna saja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.