Gravel Dorong Digitalisasi Manajemen Konstruksi

Marketing.co.id  –  Berita Digital Techno |Di tengah gencarnya pembangunan di Indonesia, sektor konstruksi dituntut untuk lebih agile dalam beradaptasi terhadap perkembangan teknologi digital. Transformasi digital di sektor ini pun tak terelakkan lagi agar mampu mengikuti derap percepatan pembangunan di tanah air.

Transformasi digital sebenarnya sudah masuk dalam daftar prioritas para pelaku sektor konstruksi, terutama yang berskala besar, namun masih belum optimal implementasinya. Meski menawarkan efisiensi dan produktivitas yang lebih besar, masih ada alasannya yang menghalangi perusahaan konstruksi untuk bergeser ke digital, yaitu kompleksitas ekosistemnya antara pemilik, kontraktor, pekerja, dan pemangku kepentingan lainnya. Alasan lain yang tak kalah pentingnya yakni tantangan dalam mengubah budaya atau kebiasaan kerja di sektor ini.

Secara historis, perekrutan pekerja konstruksi atau ahli bangunan (tukang) berlangsung berdasarkan sistem kekeluargaan atau pertemanan. Ketika ada proyek bangunan, tukang akan bekerja dalam satu paguyuban atau rombongan, tapi ketika proyek sepi serombongan itu pula menganggur. Siklusnya terus seperti ini hingga sekarang.

Baca juga: Tukang Bangunan GNETION Pergi Umroh Gratis

Informasi pekerjaan konstruksi pun masih dikelola dan dikomunikasikan secara verbal, dari mulut ke mulut. Selain itu, manajemen pekerja proyek juga masih belum terorganisir dan banyak miskomunikasi antara pemilik proyek konstruksi yang berada di kantor dengan tukang yang berada di lapangan. Akibatnya terjadi penundaan penyelesaian proyek hingga terbuangnya waktu dan biaya.

Aplikasi Pencari Tukang

Berbagai tantangan di atas sebenarnya dapat terselesaikan apabila para pemangku kepentingan di sektor konstruksi mulai bergeser dari metode tradisional ke solusi manajemen konstruksi digital. Saat ini solusi digital dalam konstruksi masih banyak berfokus di perencanaan pembangunan atau rantai pasok.

Belum banyak yang menawarkan solusi dalam aspek pengelolaan SDM, khususnya manajemen jasa tukang bangunan atau pekerja konstruksi. Padahal dalam ekosistem sektor konstruksi, tukang punya peran penting. Di ceruk inilah Gravel hadir dengan mengedepankan inovasi digital manajemen konstruksi yang fokus menyediakan tukang ahli dan berpengalaman melalui aplikasi.

Aplikasi Gravel
Gravel menawarkan solusi digital yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan tukang di sebuah proyek konstruksi

Kehadiran Gravel untuk sektor konstruksi tak hanya sebagai penyedia tukang saja. “Yang kami tawarkan lebih dari itu. Gravel menawarkan solusi digital yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan tukang di sebuah proyek konstruksi. Solusi ini dapat menghemat waktu, biaya dan tugas kerja kontraktor, jadi kontraktor lebih fokus dengan proyek. Urusan pencarian, pengelolaan, pembayaran dan administrasi tukang, Gravel yang menangani”, Chief Product Officer Gravel, Fredy Yanto menjelaskan.

Dari aspek perekrutan tukang, kontraktor dapat memilih tukang berdasarkan informasi keahlian dan pengalaman tukang cukup dari aplikasi. Ketika proyek berjalan, kontraktor dapat melacak absensi tukang, kapan absen masuk dan absen keluar, hingga detail lokasi titik koordinatnya.

Gravel juga mengelola dan mendistribusikan pembayaran upah tukang secara terjadwal dengan sistem pembayaran hari ini kerja, besok gajian. Setiap tukang yang menjadi mitra Gravel juga secara otomatis sudah terproteksi oleh asuransi kecelakaan kerja dan kematian yang disediakan oleh Gravel. Jadi secara keseluruhan, Gravel mendukung pengelolaan tukang secara end to end, sehingga proyek lebih terpantau, penjadwalannya lebih akurat, dan perencanaan anggarannya pun lebih terukur.

“Solusi-solusi digital Gravel ini hadir untuk mendukung kinerja produktivitas dan efisiensi pelaku usaha konstruksi agar semakin optimal, profitabilitasnya meningkat dan berkelanjutan. Diharapkan Gravel juga dapat memberikan kontribusi nyata kepada sektor konstruksi dan mendorong kemajuan transformasi digital di Indonesia.” CEO Gravel, Georgi Putra, menyampaikan harapannya.

Baca juga: Ancaman Siber Meningkat, Berikut Panduan Pertahanan Siber untuk Melindungi Industri Konstruksi dan Teknik 

Pengembangan Sumber Daya Tukang

Sebagai bagian dari kontribusi nyata mendukung produktivitas para tukang, Gravel secara rutin mengadakan Gravel Terampil, yang merupakan pelatihan gratis bagi para pekerja konstruksi. “Untuk membangun Indonesia dengan membangun manusianya, kita perlu membangun ekosistem yang baik dulu antara manufaktur, tukang, dan Gravel sendiri. Gravel Terampil adalah ekosistem dimana kami dan partner bersama-sama untuk mengedukasi dan membangun skill tukang,” jelas William Panjaitan Head of Commercial Gravel.

Dalam pelaksanaannya, Gravel menggandeng para mitra manufaktur untuk bersama-sama meningkatkan kualitas tukang di Indonesia. Meskipun baru dilaksanakan di dua kota, Jakarta dan Surabaya, antusiasme partisipan Gravel Terampil cukup tinggi, baik dari sisi mitra maupun tukang.

“Bagi tukang, Gravel Terampil sangat membantu mereka, tidak hanya tentang skill tapi juga wawasan perusahaan manufaktur yang bekerjasama dengan kita. Jadi, ke depannya, kita ingin menjangkau lebih banyak tukang dengan mengadakan Gravel Terampil di seluruh Indonesia,” tambah William.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.