Gunakan Strategi Door to Door Education

www.marketing.co.id – AR&Co. memenuhi kebutuhan masyarakat akan inovasi teknologi melalui augmented reality. Tak hanya menghibur, tapi juga mampu membuat takjub orang.

Mungkin sebagian besar dari Anda sudah tak asing lagi mendengar kata augmented reality. Bahkan, Teh Celup Sosro pernah memperkenalkan teknologi baru ini melalui kemasan produk guna mendukung program kampanye “Quality Tea Quality Life”. Ya, augmented reality packaging tersebut merupakan terobosan teknologi yang mampu memukau seseorang karena dapat menampilkan citra tiga dimensi pada Teh Celup Sosro ketika kemasan diarahkan ke kamera video.

“Teh Celup Sosro merupakan klien pertama Augmented Reality & Co. (AR&Co). Setelah menangani itu, kami melihat bahwa teknologi augmented reality adalah sesuatu yang dibutuhkan dan akan menjadi bagian dari masyarakat di masa depan. Ini bisa dilihat melalui respons yang memuaskan dari klien tersebut serta animo orang yang menggunakannya. Tak hanya menghibur, tapi juga mampu membuat takjub,” kata Peter Shearer, Managing Director Augmented Reality & Co.

AR&Co. merupakan perusahaan yang menawarkan produk berupa jasa augmented reality. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk kepentingan marketing dan event. Misal saat peluncuran produk dan juga presentasi, penggunaan pada website, implementasi pada mobile phone, bahkan pada theme park attraction.

“Tujuan awalnya adalah ketika kami melihat media konvensional tidak lagi menarik bagi orang, sedangkan informasi yang terdapat di dalamnya sebenarnya bermanfaat bagi mereka. Atas alasan tersebut, kami merasa perlu adanya suatu inovasi berupa teknologi yang dapat mendorong minat orang untuk berinteraksi,” imbuh Peter.

Melalui teknologi augmented reality, seseorang dapat berinteraksi dengan suatu produk atau menjembatani konsumen dengan merek dan informasi yang ingin disampaikan. Selain itu, Peter pun melihat bahwa teknologi augmented reality ini akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Peter menegaskan, awalnya positioning perusahaan adalah khusus untuk teknologi augmented reality. Namun, seiring perkembangan teknologi dan keterbukaan masyarakat terhadap hal baru—terutama bidang teknologi—tak tertutup kemungkinan AR&Co. akan terus berinovasi membawa teknologi-teknologi baru yang belum pernah ada di Indonesia.

Dengan mengusung visi memperkenalkan teknologi yang dikerjakan oleh anak bangsa kepada seluruh dunia, AR&Co. pun membuat kantor representatif di Singapura dan sudah menyelesaikan sejumlah project di beberapa negara di Asia Tenggara, di antaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, dan Filipina.

“Target kami adalah agar semua orang dapat menggunakan teknologi ini dalam keseharian. Kemudian, tak hanya sebatas perusahaan nasional yang menggunakan jasa kami, tapi perusahaan multinasional,” kata dia. Beberapa klien yang pernah menggunakan jasa AR&Co. adalah Teh Celup Sosro, Disney seperti Toy Story, Princess, dan Cars, Kompas, Nutrisari, Momogi, SGM, Djarum, Telkom, dan lainnya.

Dia menuturkan, memperkenalkan dan memasarkan AR&Co. tidaklah cukup sebatas above the line dan below the line saja. Sejatinya, pengenalan augmented reality jauh lebih dimengerti jika dilakukan melalui demo presentasi secara langsung. Oleh karena itu, pada tahun pertama sejak berdiri Februari 2009 lalu, AR&Co. menggunakan strategi door to door education kepada sejumlah klien dan partner.

“Strategi gerilya tersebut dilakukan dalam skala cukup besar, seperti mengadakan seminar, menjadi pembicara dalam acara yang terkait dengan teknologi, membuka kelas di universitas-universitas. Tak lupa, kami juga melakukan sosialisasi melalui media digital, sehingga ketika masyarakat mencari tahu tentang teknologi augmented reality, mereka akan menemukan AR&Co.

Peter menambahkan, sebagai salah satu strategi dalam positioning, dipilihlah nama Augmented Reality & Co. Tentunya dengan pertimbangan bahwa nama tersebut pun akan memperkuat image dalam benak masyarakat sebagai perusahaan yang bergerak pada teknologi augmented reality. Sehingga, ketika mendengar teknologi augmented reality, masyarakat akan mengasosiasikan langsung kepada AR&Co.

“Target kami adalah ingin menjadi perusahaan Indonesia yang dikenal akan karya-karya. Tak hanya di Indonesia, namun merambah internasional. Rencananya, setelah mempunyai kantor di Singapura kami akan terus membuka kantor di beberapa negara dan menunjukkan bahwa perusahaan Indonesia juga mampu bersaing dalam bidang teknologi di percaturan global,” ujar dia.

Peter pun optimistis bahwa ke depannya potensi pasar augmented reality akan lebih baik lagi. Ini ditandai dengan berkembangnya beberapa perangkat digital yang mendukung teknologi augmented reality serta respons masyarakat Indonesia yang semakin terbuka dan menerima kehadiran teknologi baru.

“Sejak memulai tahun 2009, pada tahun berikutnya kami mencapai peningkatan untuk pemasukan yang cukup signifikan, yakni 150%. Untuk saat ini, kami memperoleh peningkatan pemasukan yang luar biasa, yakni 175% dari tahun sebelumnya. Hal ini didukung dengan market yang besar, pertumbuhan ekonomi yang baik, serta berkembangnya perangkat digital,” ungkap dia. (Fisamawati)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.