Gushcloud Terima Pendanaan 11 juta Dollar AS

Marketing – Gushcloud International, grup agensi influencer dengan fokus di marketing dan entertainment, menerima 11 juta dollar AS dalam rangkaian pendanaan terbaru dari GDP Ventures. Investor lain termasuk raksasa keuangan global, KB Financial Holdings, Golden Equator Capital and Korea Investment Partners (via GEC-KIP Fund), Kejora Ventures, juga beberapa investor individu seperti, Mark Shaw dari Shaw Organisation, Chew Gek Khim, dan Russell Simmons dari Rush Communications.

Rangkaian pendanaan ini akan menyokong Gushcloud International dalam fase berikutnya dari rencana pertumbuhan perusahaan, termasuk ekspansi global ke beberapa pasar utama seperti Amerika dan China, yang secara efektif membangun jembatan peluang bagi banyak influencer, kreator dan perusahaan di Asia Tenggara bisa bekerja sama dengan influencer, kreator, dan pasar hiburan di kedua negara ini, terutama Hollywood.

Perusahaan yang dikenal sebagai perusahaan influencer marketing nomor satu di Asia ini, juga merambah ke bisnis social commerce (SUMMER), label musik hip hop (Pluus Record), dan manajemen bakat (MADE Entertainment) bekerjasama dengan influencer besar dalam lingkup lokal dan regional. Bersamaan dengan fase ini, Gushcloud International mengumumkan beberapa perubahan dalam jajaran manajemen puncaknya.

Grup dan Ketua Dewan Direksi. Ng Siang Hang berperan sebagai Global Brands Director yang mengepalai bidang pemasaran dan periklanan di Amerika Serikat. Sedangkan Oddie Randa dan Chloe Lim dipercaya memimpin Gushcloud di Asia. Kuik Xiaoshi dari Summer International juga terlibat sebagai Chief Strategy Officer bersamaan dengan mantan kapitalis ventura dari Hongkong, Andrew Lim untuk posisi Chief Financial Officer.

“Ada peluang dalam pasar untuk representasi bakat yang efektif dari Barat di Timur dan sebaliknya. Melalui infrastrukturnya yang unik, Gushcloud International akan menjembatani kesempatan tersebut. Dengan melakukan hal tersebut, kami bisa membawa lebih dekat orang-orang dari berbagai macam budaya dengan aspirasi gaya hidup dan tujuan yang sama. Ini akan memberikan sebuah dampak yang kuat dalam bidang fashion, film, televisi, musik, olahraga, bahkan politik,“ ucap Russell Simmons.

Gushcloud
Kika:Gushcloud International’s Director of Sales and Marketing, Oddie Randa; Group Business and Legal Affairs Director, Chloe Lim; President of the Group, Russell Simmons; Group CEO, Althea Lim; Chairman of the Board, Vincent Ha; Chief Strategy Officer, Kuik Xiaoshi; Chief Financial Officer, Andrew Lim; Global Brands Director, Ng Siang Hang.

Investor asal Amerika ini juga akan mengambil peran sebagai Presiden Grup untuk memfasilitasi pendirian kantor agensi ini di Los Angeles, agar dapat lebih memenuhi kebutuhan para kreator, selebritas, dan influencer yang berbasis di AS, membangun daftar bakat dalam skala internasional untuk dibawa ke Asia.

Dengan rangkaian investor regional ini, Gushcloud International semakin memperkuat jejaknya sebagai kekuatan besar di Asia sambil terus menyasar ekspansi pasar utama di Amerika dan China.

“Amerika adalah rumah bagi bakat-bakat dan jenama terbesar di dunia, sementara China manjadi rumah bagi teknologi dan platform – platform utama dunia dengan audiens terbesar. Bersama investor dan mitra baru yang ikut bergabung, kami dapat memanfaatkan jaringan bakat dan cakupan pasar kami yang unik serta kecerdasan budaya kami untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan di tahun-tahun mendatang,” ungkap Vincent Ha, yang baru-baru ini diangkat menjadi Chairman dari Gushcloud International.

Menurut grup konsultasi Analysys International, ekonomi influencer China bernilai lebih dari 15,5 miliar dollar AS pada 2018 dan diperkirakan bahwa lebih dari 70% pemasar akan meningkatkan anggaran mereka di ranah ini pada beberapa tahun mendatang.

Influencer Marketing adalah pasar yang masih terus berkembang di Indonesia, mulai dari perusahaan skala internasional sekelas Nestle dan Unilever yang terus meningkatkan pembelanjaan influencer secara terarah dan terukur, hingga konglomerat lokal seperti Mayora dan Tong Tji yang mulai menggunakan influencer sebagai duta produk mereka ganti selebritas. Setidaknya pertumbuhan pembelanjaan sektor ini rata-rata 30% sejak tahun lalu.

“Gushcloud akan terus mempertajam model bisnisnya untuk mendukung kebutuhan klien – klien globalnya dengan fokus pada pasar utama seperti Indonesia, Korea, Amerika, dan China,” ungkap Oddie Randa, Director of Sales and Marketing untuk Asia Pasifik, yang juga merangkap Country Director untuk Indonesia.

Gushcloud International adalah salah satu pelopor influencer marketing, yang pada awalnya diluncurkan di Asia sebagai platform penghubung influencer dan pengiklan. Pada 2012, perusahaan ini mengubah modelnya menjadi agensi pemasaran influencer yang selanjutnya berkembang menjadi grup agensi influencer dan kreator yang berfokus menjaga kesinambungan bisnis influencer marketing sembari mencetak influencer dan kreator terbaik di tiap negara.

Pada Q4 2018, para pendirinya mengumumkan full buyback sahamnya dari Yello Digital Marketing Group. Dengan mendapatkan kendali penuh, Gushcloud International mampu memusatkan upayanya dalam menjadi pemain kunci di bidang influencer dan kreator global, pemasaran influencer, dan social commerce.

Gushcloud International saat ini memiliki 13 kantor di Asia dan di Amerika Serikat, dan secara strategis dibagi menjadi tiga unit bisnis yaitu Gushcloud Marketing Group, Gushcloud Talent Agency, dan Gushcloud Entertainment Group.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.