Handy Mantis: Si Serba Bisa Nan Cepat!

Ahmad Fathi Hadi, founder Handy Mantis
Ahmad Fathi Hadi, founder Handy Mantis

Tidak sedikit yang berguguran di tengah ketatnya persaingan bisnis seperti sekarang ini. Tapi Handy Mantis tahu bagaimana caranya bertahan.

Mau cari barang yang diinginkan ke mal atau pasar di hari kerja tak sempat, di hari libur kondisinya penuh sesak. Kini, itu bukan lagi soal, kita tinggal masuk ke Google dan barang yang diinginkan ada semua di sana.

Benar sekali, e-commerce Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Hal itu bisa kita lihat dari semakin menjamurnya pemain-pemain e-commerce baru.

Pertumbuhan ini bukan tanpa sebab, belakangan masyarakat Indonesia memang mulai gemar belanja online. Berdasarkan riset Mindshare di 33 negara, Indonesia menduduki peringkat ke-13 dalam hal penggunaan media digital untuk belanja online.

Pertumbuhan e-commerce di Indonesia memang merupakan yang tercepat di dunia. eMarketer memperkirakan, Indonesia akan mengalami pertumbuhan e-commerce yang lebih besar dibanding negara-negara lainnya di dunia. Penjualannya pun diperkirakan akan meningkat 71,3% menjadi US$ 1,8 miliar.

Setali tiga uang, pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia juga berdampak pada bisnis lainnya, jasa antar adalah salah satunya. Kalau bicara soal e-commerce memang tidak bisa lepas dari jasa antar.

Ya, di era e-commerce seperti sekarang ini perusahaan yang bergerak di bisnis jasa antar pun kian marak. Saat ini kita tidak lagi kesulitan jika ingin mengirim barang. Sangat mudah bagi kita menemukan perusahaan jasa antar dengan beragam merek, mulai dari yang lokal hingga internasional.

Di tengah bisingnya bisnis jasa antar, Ahmad Fathi Hadi memberanikan diri memutar roda bisnis dengan bendera Handy Mantis sejak tahun 2013 lalu.

Hadi menceritakan alasannya mendirikan Handy Mantis. Sekian lama bekerja di dunia komputer (IT) membuatnya menjadi ahli. Terlintas dalam pikirannya untuk mendirikan perusahaan di bidang IT.

Tidak berpikir panjang, Hadi pun memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya untuk mewujudkan ide bisnisnya tersebut. Sayang, bisnis yang dibangunnya tidak berjalan sesuai harapan.

Hadi pun mulai bingung, apalagi yang harus dilakukannya. Di tengah kebingungan yang dirasakannya, terlintas dalam pikirannya untuk terjun ke bisnis jasa antar.

“Sebenarnya saya adalah orang IT. Sekian lama berkecimpung di dunia tersebut saya merasa jenuh dan bosan. Saya bingung mau ngapain, akhirnya saya coba terjun ke bisnis kurir,” kata Hadi.

Keputusannya untuk terjun ke bisnis jasa antar sebenarnya masuk akal. Sebelum mendirikan perusahaan IT, Hadi sudah memiliki bisnis lain yang bergerak di bidang makanan (Katering) dan racun serangga.

Jasa antar yang dibangunnya itu bisa mendukung aktifitas bisnisnya tersebut. Namun, tidak sedikit yang meminta jasanya.

“Saya ada beberapa bisnis lain sih, katering dan jualan racun serangga ke restoran. Jadi awalnya, Handy Mantis ini untuk mendukung bisnis saya. Tapi ternyata banyak yang membutuhkan jasa Handy Mantis,” terang Hadi.

Handy Mantis sendiri memfokuskan diri untuk layanan jasa kurir dan transportasi, seperti antar makanan, minuman, dokumen, ASI. Hadi menyebutnya dengan Personal & Delivery Service.

Selain menawarkan jasa tadi, Handy Mantis juga siap melayani jika ada pelanggan yang ingin berbelanja, seperti membeli obat, sayur-sayuran, buku dan lainnya. Bukan itu saja, Handy Mantis juga siap menggantikan Anda mengantri tiket bioskop, klaim asuransi, tiket konser, dan bayar tagihan.

“Kami mempunyai pandangan bahwa waktu Anda sangatlah berharga dan tak ternilai. Tidak hanya waktu saja, tenaga serta pikrian Anda juga sangat lah berharga. Oleh karena itu Anda layak mendapatkan bantuan dari kami untuk banyak hal, mulai dari jasa transportasi, kurir, belanja kebutuhan sehari-hari, mengantri, dan lain sebagainya. Kami ada dan siap untuk melayani Anda,” tutur Hadi berpromosi.

Pria yang suka mengajar ini menjelaskan bahwa Handy itu artinya serba bisa. Sedangkan Mantis diambil dari bahasa Inggris yang artinya belalang sembah (cencorang). Cencorang itu kan cepat. Jadi, Handy Mantis itu adalah kurir yang serba bisa dan cepat. “Impian saya untuk bisnis ini adalah bisa melakukan segala hal,” katanya.

Potensi bisnis di bidang ini masih sangat besar. Handy Mantis sendiri mengaku sering menolak orderan, karena 20 armada yang dimilikinya tidak mampu memenuhi permintaan pasar.

“Kita mendingan nolak orderan ketimbang terima tapi ancur. Nama (brand) itu penting. Makanya orang itu tahunya Handy Mantis mahal, tapi pelayanan yang kita berikan memang berbeda,” kata jebolan Universitas Budi Luhur ini percaya diri.

Meski begitu, Hadi tidak menampik bahwa persaingannya sangat ketat. Tidak sedikit pemain yang berguguran lantaran tak mampu bersaing, apalagi dengan pemain yang lebih besar.

Meski menawarkan banyak layanan, Handy Mantis lebih memfokuskan diri ke kurir. Oleh karenanya, target utamanya adalah UKM. “Orang tidak setiap hari naik ojek, tapi jika mereka punya usaha, pasti setiap hari kirim barang,” katanya.

Yang membedakannya dari pemain yang lain, Handy mantis bisa mengantarkan makanan panas atau dingin. Pasalnya, armada yang dimilikinya dilengkapi dengan box khusus. Kapasitanya pun lumayan besar.

Handy Mantis sendiri memiliki program unggulan, yaitu kemitraan bisnis dan UKM. “Misalnya, jika ada perusahaan katering ingin mengirimkan pesanan makanan ke lebih dari 50 alamat, mereka tidak perlu repot meng-input satu persatu alamatnya. Cukup serahkan pada kita dan kita yang akan kerjakan semuanya,” lanjut Hadi.

Untuk semakin mempopulerkan Handy Mantis ke masyarakat. Hadi sangat aktif menggunakan media sosial, utamanya Facebook (ads), Twitter, dan Instagram. Selain media sosial, untuk memudahkan konsumen Handy Mantis juga menyediakan BBM, WhatsApp dan Line.

Baginya, pasar Indonesia ini sangat unik. Secanggih apapun bisnis menyediakan teknologi (aplikasi mobile), jika mereka malas, mereka akan lebih memilih melakukan telepon langsung.

Pun begitu, ketika kita sediakan, mobile payment, kartu kredit dan yang lainnya, mereka malah lebih memilih COD atau transfer. “Kita nggak mau terlalu berpikir terlalu canggih, tapi kita lebih ingin ngertiin mereka,” tuturnya.

situs handy Mantis
Tampilan situs Handy Mantis

Perkuat brand

Handy Mantis sendiri memiliki aturan yang cukup ketat, dimana jika ada kurirnya yang merokok atau melanggar lalu lintas, mereka akan di skorsing. Apalagi jika kurirnya sampai membawa lari uang perusahaan, mereka akan langsung di blacklist.

Hadi mengaku, sampai saat ini penetrasi bisnisnya sangat cepat, dalam 6 bulan pertama setelah berdiri, Handy Mantis sudah memiliki 18 kurir. Saat ini Handy Mantis sedang memperbaiki diri, mulai dari kantor, SDM dan sistem. “Jika ada dana segar mungkin bisa kita gunakan untuk berkembang lebih jauh lagi,” tuturnya.

Utamakan layanan ketimbang perang harga

Hadi melanjutkan bahwa yang pelanggan inginkan adalah barangnya cepat sampai, tepat waktu dan tidak rusak. Sementara tambahan lainnya, seperti respon cepat dan ganti rugi itu sudah pasti.

Misalkan, jika ada barang yang dikirim rusak, Handy Mantis tidak akan berpikir panjang dan langsung menggantinya. Hal itu dimaksudkan agar pelanggan merasa yakin dan aman ketika menggunakan Handy mantis.

Hadi mengaku kebanyakan pelanggannya sangat loyal. Mereka bisa saja menggunakan jasa kurir lain yang menawarkan harga lebih murah. Tapi nyatanya mereka tetap setia dengan Handy Mantis.

Meski begitu, sampai saat ini Handy Mantis tidak menggunakan kartu loyalty untuk mempertahankan pelanggannya. Pelanggan lama dan baru semua diperlakukan sama. Mereka setia kepada Handy Mantis karena Handy Mantis tahu apa yang mereka butuhkan.

Hadi pun tidak menampik jika complain dari pelanggan selalu ada. Tapi dalam pengalamannya, setiap pelanggan yang complain justru semakin lengket dan loyal. “Pelanggan kita setia karena kita tahu bagaimana menjaga mereka. Saya selalu menganggap pelanggan adalah teman. Kita membangun kedekatan dengan konsumen dari sisi emosionalnya,” jelas Hadi.

Sampai akhir tahun ini Handy Mantis ingin membangun sistem booking online. Hal ini perlu dilakukan mengingat keterbatas SDM yang dimilikinya. Selain itu, Handy Mantis juga akan bergabung dengan asosiasi jasa kurir.

Sehingga, nantinya antar pemain kurir bisa saling bekerja sama dan membangun kekuatan yang lebih besar untuk menghadapi MEA ketimbang saling bersaing dan “membunuh”. (Cecep Supriadi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.