“Harapan Baru Pengobatan Covid-19 Melalui Secretome dan Stemcell”

Marketing.co.id – Berita Marketing | Kumpul Bahagia Alumni MM FEB UI (KUMBA) hadir mengisi  kebekuan pandemi melalui serial webinar yang diadakan setiap selasa malam. “Hampir segala macam topik kita dapat diskusikan di sini. Bertujuan memunculkan pemikiran-pemikiran baru dengan melepas sekat-sekat latar belakang disiplin ilmu yang sangat beragam. Terutama yang dapat bermanfaat untuk masyarakat luas,” ujar  Bambang Iman Santoso, pengurus KUMBA.

Episode ke 47 (7/9/2021), KUMBA berkolaborasi dengan SCCR UNISULLA (Universitas Islam Sultan Agung) menghadirkan pembicara utama Assoc Prof. Dr. dr. Agung Putra, M.Si. Med.

Dalam webinar tersebut Prof Agung menyatakan, pandemi Covid19 telah melanda Indonesia selama 1,5 tahun lebih. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan yang disebut ‘badai sitokin’. Kondisi di mana paru-paru pasien dipenuhi lendir yang mengakibatkan ‘gagal nafas’.  Hingga membutuhkan ventilator, yang ternyata sering kali malah memperburuk keadaan, karena mendorong virus menyebar ke seluruh tubuh.

Melalui temuan dan penelitiannya, prof Agung menjelaskan, ‘secretome’ merupakan harapan baru untuk pengobatannya. Secretome adalah suatu zat yang dihasilkan oleh stemcell yang isinya adalah growth factor, miRNA, exosome dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang makin ke sini menjadi hal baru yang berguna untuk pengobatan. Sedangkan Mesenchymal Stem Cells (MSCs) atau sel punca mesenkimal telah terbukti menjadi pilihan yang menjanjikan untuk terapi berbasis sel.

“Guna mengatasinya dibutuhkan beberapa tindakan; 1) Biotherapy suntikan biosecretome@sccr®, 2) Preventif dengan biobooster@sccr®, 3) Penyembuhan dengan biosever@sccr®, dan 4) Recovery dengan biorecover@sccr®,” terang prof. Agung.

Saat ini pengetahuan tentang sel punca atau stemcell menjadi sangat penting karena merupakan salah satu dari the future of medicine, selain terapi genetik, dan nanorobotik. Pandemi COVID-19 yang telah berjalan lebih dari setahun merupakan momen terbaik untuk mengevaluasi diri dan terus belajar.

Sementara itu, Dr. Tauhid Nur Azhar, SKed, MKes, salah satu anggota kehormatan Neuronesia menyampaikan bahwa teknologi sel punca dan sekretomnya adalah salah satu genre terapi berbasis pendekatan biomedik yang menjanjikan harapan besar pada ranah kedokteran regeneratif serta pengelolaan kasus-kasus dengan mekanisme patobiologis yang mendasarinya.

Dalam sekretom dari sel punca mesenkimal terdapat beberapa faktor pertumbuhan dan soluble factor lainnya yang memiliki efek terapeutik, antara lain dalam pengelolaan radang dan pengendalian badai sitokin.

“Terjadinya badai sitokin pada penderita infeksi Sars CoV-2 yang ditandai dengan memuncaknya kadar IL-1, IL-6, dan juga TNF-Alfa jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kondisi patologis yang dapat mengancam keselamatan pasien karena dapat mengakibatkan kegagalan fungsi organ terkait. Terapi dengan  sekretom dari sel punca hipoksik diketahui sangat efektif dalam proses pengendalian badai sitokin dan dapat memicu proses regenerasi jaringan terdampak radang dengan sangat baik,” Dr. Tauhid menjelaskan.

Selain menggandeng SCMMUI (Student Committee MMUI) dan Biofarma, webinar ini juga didukung oleh beberapa komunitas yang ikut hadir, seperti; Alumni STAN (D’88, STA’88, STA’89), Alumni SMAN 1 Jakarta (Boedoet’88), Altius ITS (Alumni Teknik Industri), dan komunitas Neuronesia (pencinta ilmu neurosains).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.