Hari Jantung Sedunia: Nyeri Dada Pada Anak, Bahayakah?

Beberapa poin penting terkait Kesehatan jantung anak yang perlu orang tua ketahui.

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Nyeri jantung pada anak, bahaya kah? Menjelang momentum peringatan Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada 29 September 2022, aplikasi Tentang Anak menggelar sesi edukasi bersama ratusan orang tua yang tergabung dalam webinar, membahas mengenai topik kesehatan jantung anak dan bagaimana orang tua dapat mewaspadainya.

Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. dr. Mulyadi M. Djer, Sp.A(K) selaku dokter spesialis anak konsultan kardiologi dan di moderatori oleh dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A selaku dokter spesialis anak dan juga founder dari Tentang Anak.

“Kami memilih untuk memberikan edukasi terkait kesehatan jantung anak yang mungkin sebelumnya belum ramai diperbincangkan oleh orang tua, karena kami ingin terus menjangkau setiap kebutuhan anak Indonesia tanpa terkecuali. Harapannya, orang tua jadi dapat mewaspadai berbagai situasi dan kondisi yang dapat terjadi di waktu mendatang, termasuk pada kesehatan jantung anak ini”, kata dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A.

Dalam webinar tersebut, narasumber memaparkan beberapa poin penting terkait kesehatan jantung anak yang perlu orang tua ketahui, diantaranya seperti nyeri dada.

Nyeri dada adalah keluhan umum yang sering menjadi latar belakang orang tua membawa anak ke dokter spesialis anak, ahli jantung anak dan IGD. Namun sebenarnya, terdapat beberapa penyebab nyeri dada dan itu tidak selalu berkaitan dengan penyakit jantung.

Misalnya seperti kostokondrisis (peradangan pada tulang), kondisi patologis dinding dada (trauma, ketegangan otot), penyakit sistem pernapasan, penyakit jantung, dan penyakit psikis lainnya.

Setelah mengindikasi penyebab nyeri dada yang terjadi pada anak, baru orang tua akan dirujuk ke ahli yang sesuai agar penanganan dapat dilakukan secara maksimal. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir karena nyeri dada tidak selalu berkaitan dengan penyakit jantung.

Penyakit jantung pada anak biasanya terjadi hanya pada 0-4% pasien dengan keluhan nyeri dada. Rujukan ke ahli jantung anak pun harus dilandasi oleh indikasi yang kuat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.