Hari Pangan Sedunia 2021: “Better Life Farming”, Solusi Pertanian Indonesia

Hari Pangan Sedunia 2021, Bayer Indonesia, Program Pemberdayaan Petani Lahan Kecil, Better Life Farming, solusi Pertanian Indonesia, marketing,Program “Better Life Farming” mengedepankan kemitraan pemangku kepentingan di sepanjang rantai nilai, dengan membangun pusat dukungan petani terpadu di tingkat desa sebagai solusi untuk menghadapi tantangan yang dihadapi sektor pertanian Indonesia.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Dalam kegiatan Hari Pangan Sedunia ke-41 yang diselenggarakan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Cirebon, Jawa Barat, Bayer Indonesia mengajukan model program “Better Life Farming” sebagai solusi Pertanian Indonesia.

Model program Better Life Farming diterapkan melalui tiga pendekatan utama, yaitu: kemitraan dengan semua pemangku kepentingan di sepanjang rantai nilai; pengembangan sistem pendukung agro-ekonomi melalui pembentukan one stop solution center bagi petani sebagai penggerak ekonomi desa; pemberdayaan petani melalui akses kepada teknologi pertanian mutakhir.

Bayer Indonesia mendorong partisipasi para pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk mendukung penerapan model program ini di Indonesia, demi mewujudkan tujuan Rencana Pembangunan Nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mengentaskan kemiskinan, memberantas kelaparan, memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan rakyat serta mewujudkan kesetaraan gender.

Patrick Gerlich, Direktur PT Bayer Indonesia dan Country Commercial Lead Crop Science Indonesia & Malaysia, menyatakan Buyer sangat menyadari peran vital petani sebagai garda terdepan penyedia pasokan pangan nasional. Oleh karenanya, Buyer percaya bahwa penting untuk memastikan petani memiliki akses terhadap teknologi pertanian yang mutakhir dan didukung ekosistem bisnis rantai nilai yang berkelanjutan.

Hingga Oktober 2021, Bayer Indonesia telah berhasil mendirikan 270 Better Life Farming Centers (BLFC) atau kios cerdas pertanian, yang 54 di antaranya dimiliki dan dikelola wirausaha perempuan. Keseluruhan BLFC ini tersebar di 63 kabupaten dan 7 provinsi, dan telah menjangkau 162.000 petani kecil.

Dari sisi pencapaian, program ini telah berhasil memberikan solusi holistik kepada petani dan petani perempuan, yaitu meningkatkan produktivitas tanaman rata-rata >20%; meningkatkan pendapatan petani rata-rata >25%; memperkuat ekonomi dan wirausaha desa; membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan yang melibatkan 4 lembaga keuangan, 7 off-taker, 1 asuransi pertanian, 3 penyedia layanan drone, serta retailer dan distributor Agri-Input.

“Dengan bergabung dalam program ini, para petani akan dapat meningkatkan keterampilan melalui pelatihan Praktik Pertanian yang Baik (Good Agriculture Practices) dan akses dukungan infrastruktur rantai nilai yang lengkap. Selain itu, kami menargetkan 20% dari penerima manfaat adalah petani perempuan yang dilibatkan melalui program gender smart training dan diberikan pengetahuan tentang kesehatan secara umum dan kesehatan perempuan khususnya. Tak hanya itu, kami memiliki target setidaknya 10% dari seluruh pemilik dan pengelola BLFC adalah perempuan. Kami berharap program ini juga dapat mendukung peningkatan kualitas hidup para petani dan keluarganya, sehingga dapat terus memberikan kontribusi positif bagi industri pertanian Indonesia, dan mendukung ketahanan pangan nasional,” tambah Patrick.

Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Republik Indonesia yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut. “Ketahanan pangan selalu menjadi prioritas utama pembangunan nasional pada 2020-2024, dan petani memiliki peran besar dalam membantu memastikan ketersediaan bahan pangan dalam negeri. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi program Better Life Farming yang dijalankan Bayer. Model yang dijalankan dalam program tersebut telah terbukti berhasil memberdayakan petani, memastikan akses terhadap jaringan rantai nilai dan menyediakan dukungan untuk kebutuhan petani dengan lebih terjangkau melalui one-stop solution center. Model seperti ini layak diimplementasikan di seluruh wilayah pertanian Indonesia.”

“Kami sangat senang dan mengapresiasi dukungan Kementrian Pertanian dalam implementasi program ini hingga mencapai kesuksesan saat ini. Kami optimis dapat menjangkau 4 juta petani dan mengembangkan 3.000 BLFC di seluruh Indonesia pada tahun 2030,” tutup Patrick.

Pada November 2021, Bayer Indonesia akan meluaskan jangkauan program ke 3 kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yaitu Kupang, Belu dan Timor Tengah Utara. Khusus untuk NTT, Bayer akan menambahkan edukasi kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana dan perawatan kesehatan mandiri bagi keluarga tani untuk menurunkan prevalensi stunting.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.