Hatsune Miku : Diva Android Masa Depan

www.marketing.co.id – Vocaloid adalah sebuah software untuk mengolah suara, dengan hanya memasukkan lirik dan nada, pengguna bisa membuat sebuah lagu. Konsep yang ditawarkan Vocaloid itu sendiri adalah “Singer in a Box”, yaitu pengguna dapat membuat lagu tanpa harus memiliki penyanyi aslinya.

Pada awalnya Vocaloid dikembangkan di Spanyol dan menciptakan 2 edisi Vocaloid pertama mereka, yang diberi nama Lola untuk suara perempuan dan Leon untuk suara laki-laki. Leon dan Lola dirancang untuk menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris dan Crypton memang semula membidik para pemusik muda yang ingin menciptakan musik tapi tidak memiliki fasilitas yang memadai.

Leon dan Lola dianggap kurang sukses karena mereka kurang menarik perhatian dari orang awam yang bukan merupakan pemusik. Karena itulah Crypton menciptakan Hatsune Miku, sebuah Vocaloid yang dirancang untuk menyanyikan lagu Jepang.

Tidak seperti Leon dan Lola yang dititikberatkan pada pengembangan suaranya, Miku sengaja dirancang dengan penampilan moe ala anime Jepang dan memiliki suara high-pitch yang identik dengan J-pop. Ia digambarkan sebagai seorang gadis berusia 16 tahun dengan pigtails panjang berwarna hijau kebiruan, wajah bulat dengan mata besar khas anime Jepang, kostum yang menyerupai seragam sekolah. Miku diperkenalkan pada pasar sebagai ‘diva android masa depan di mana lagu-lagu mulai hilang’. Crypton pun membidik composer indie dan para otaku di Jepang untuk menjadi target pasarnya.

Salah satu kesuksesan dalam marketing digital yang dilakukan Crypton adalah dia mengubah haluan dari pasar Amerika yang serius ke pasar Jepang yang lebih muda, fleksibel dan berwarna-warni. Konsep Vocaloid yang semula ditujukan untuk para komposer muda pun berubah haluan menjadi “Everyone is a Creator”. Tidak hanya komposer muda yang membuat lagu, tetapi Crypton juga mengajak para komikus muda, cosplayer, koreografer dan lainnya untuk ikut serta berpartisipasi membuat promotional video untuk Hatsune Miku ini sendiri.

Beberapa faktor yang membuat Vocaloid sedemikian suksesnya adalah keberhasilan Crypton dalam mengadaptasi budaya anime dan manga dalam diri Hatsune Miku. Dengan demikian para pecinta anime dan manga (yang lebih dikenal dengan julukan otaku, meskipun kata ini sering dikonotasikan negatif) akan tertarik untuk menggunakan Vocaloid.

Dan karena sebagian besar otaku aktif dalam forum-forum dan jejaring sosial, maka semakin maraklah keberadaan Hatsune Miku ini di internet. Kebanyakan dari para otaku ini memiliki sifat pemalu dan susah bergaul, sehingga mereka memerlukan media untuk mengekspresikan perasaannya. Karena itulah mereka mengekspresikan dalam bentuk lagu tanpa perlu merasa malu karena mereka tidak harus menunjukkan suara mereka.

Software Hatsune Miku bisa dengan mudah didapat melalui website official Crypton. Crypton memperbolehkan pengguna men-download Hatsune Miku secara gratis sebagai bagian dari promosinya. Sedangkan untuk Vocaloid lain, pengguna tetap harus membeli, tetapi harga yang ditawarkan terjangkau dan proses pembelian pun sangat mudah dengan tingginya level internet adoption. Konsep yang ditawarkan adalah pengguna bisa mendapatkan software yang mereka inginkan tanpa harus meninggalkan computer.

Crypton pun menawarkan Hatsune Miku sebagai brand endorsement untuk berbagai produk lainnya. Sebagai contoh, Google Chrome dan Toyota Corolla. Google Chrome membuat sebuah video promotional dengan Hatsune Miku untuk mempromosikan slogan mereka “the web is what you make it”. Toyota Corolla membuat sebuah mobil yang dihiasi dengan berbagai gambar Miku di seluruh badan mobilnya, dan juga menyumbang sebuah desain baru untuk Miku sendiri yang dikenal sebagai Miku Racing.

Vocaloid juga sukses membawa nama beberapa komposer muda yang semula tidak memiliki nama di dunia industri musik di Jepang menjadi cukup terkenal. Sebutlah Supercell, Livetune, DECO*27, sasakure.UK dan berbagai pemusik lainnya. Banyak lagu Miku yang bertemakan bagaimana orang yang dianggap sebagai pecundang dalam masyarakat dan dipandang sebelah mata menjadi seseorang yang bisa sukses, seperti pada lagu Double Lariat. Lagu-lagu ini seringkali menjadi motivasi bagi para remaja.

Akankah keberadaan Hatsune Miku dapat menggeser popularitas artis-artis nyata? Tingginya perkembangan teknologi dapat membuat hal ini jadi nyata.

Penulis: Martha Adela – STIE Prasetiya Mulya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.