www.marketing.co.id – Teknologi bukan lagi milik kalangan minoritas. Pelanggan Anda tidak lagi pasif. Dalam tiga tahun ke depan akan ada 100 juta pengguna internet di Indonesia. Akses Wi-fi meningkat dua kali lipat. Enam puluh persen telepon genggam digunakan untuk mengakses internet. Terdapat 45 juta pengguna Facebook dan 20 juta pengguna Twitter di Indonesia. Enam juta dari total 50 juta tweets per hari berasal dari Indonesia. YouTube menjadi situs penelusur nomor dua di Indonesia setelah Google. Semakin banyak perusahaan yang memiliki akun Facebook dan Laman Fans Facebook telah menciptakan jutaan fans.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, bagaimana cara Anda meraih penjualan dan pemasaran secara maksimal? Lebih jauh lagi, bagaimana caranya untuk menciptakan sebuah hubungan romantis dengan para pelanggan Anda sehingga mereka akan selalu antusias untuk menggunakan produk dan layanan yang Anda tawarkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab oleh para pembicara Alphaterra Digital Marketing Conference 2012 yang berasal dari Frontier Consulting Group, ComScore, BBH Asia Pacific, 7Langit, Kreavi, Linkedin, WebinTravel, Sparkline Analytics, Youtube, Layaria dan masih banyak lagi.
Dalam acara yang dihadiri oleh para pemilik bisnis, marketer, pemilik merek, pakar dan para pemangku kepentingan di industri digital, terlihat adanya interaksi yang positif antara para pembicara dengan audiens. Mereka terlibat dalam diskusi aktif dengan tujuan menghidupkan romansa digital sebagai bagian integral dari strategi komunikasi bagi para pelanggan.
Nah, bagaimanakah romansa digital tersebut dihidupkan? Kami telah melakukan wawancara langsung dengan para pembicara Alphaterra Digital Marketing Conference 2012 dan berikut ini adalah ulasan singkat artikel-artikel yang kami sajikan untuk Anda:
Kerry Brown, VP ComScore, Inc. Asia Tenggara – Hapus Keraguan dengan Data yang Tepat
Dalam presentasinya, Kerry Brown, VP ComScore, Inc. Asia Tenggara membeberkan bahwa Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan populasi online terbesar kedua di dunia setelah Cina. Saat ini konsumen digital Indonesia telah mencapai angka 246 juta. Sayangnya para marketer Indonesia masih ragu-ragu untuk merangkul digital marketing dikarenakan begitu banyaknya data dan alat ukur.
Rasa ragu tersebut dapat dihapus dengan data yang tepat, pengertian bahwa digital marketing bukan semata data dan angka, namun juga berkaitan dengan pemahaman mendalam mengenai konten di media daring. Penguasaan data dan konten yang tepat akan memberikan keputusan bisnis yang tepat.
David Webster dan James Sowden, BBH Asia Pacific – A Good Campaign= 80% Idea + 80% Execution
Betulkah kreativitas semata yang membuat sebuah kampanye di media online sukses? “Tidak” adalah jawaban tegas yang diberikan oleh David Webster, Digital Business Development Director BBH Asia Pacific. Menurut David, sebuah kampanye perlu ditunjang oleh ide dan data. Keduanya harus berjalan seiring. Adalah kesalahan besar bila kita melihat ide dan data sebagai dua hal terpisah.
James Sowden, Engagement Planning Director BBH Asia Pacific,turut berpendapat bahwa kita harus memiliki satu ide kampanye yang kuat sebagai pusatnya, apapun platform yang kita pilih untuk menjalankannya. Hal yang juga penting adalah eksekusi yang tepat agar sebuah ide menggema secara maksimal.
Vinoaj Vijeyakumaar, Chief Consultant and Founder Sparkline Analytics – Bekerjalah dengan Urutan yang Benar
Memasuki era digital, pengukuran menjadi isu yang sangat penting dan karenanya, ada tiga masalah utama yang dihadapi digital marketer berkaitan dengan pengukuran, yaitu data, terjebak dalam matriks yang rumit dan mengetahui titik yang tepat untuk mulai.
Menurut Vinoaj, para marketer perlu menentukan apa yang mereka tuju agar mengetahui apa yang ingin diukur, ukuran apa yang perlu digunakan, dan apa yang harus dilakukan dengan hasil pengukuran tersebut. Sayangnya para marketer saat ini cenderung bekerja dalam urutan yang terbalik.
Kini, silahkan membaca artikel-artikel yang kami sajikan untuk Anda secara lebih lengkap dan selamat menghidupkan romansa digital dengan pelanggan Anda. (Andika Priyandana – Chief Editor Marketing.co.id)
