“Businessman Tangguh Paham Keuangan”

hipmi-bpc-jakarta-pusat-selenggarakan-financial-literacy-day-talkshow-dan-seminarPengusaha-pengusaha baru terus bertambah jumlah dan ragamnya, serta terus didukung pemerintah perkembangannya. Namun sangat disayangkan hanya 4% dari mereka saja yang dapat bertahan hidup selama lima tahun pertama.

Beberapa hal bisa menjadi kendala bagi pendatang-pendatang baru di dunia usaha, seperti strategi pemasaran, market, kurangnya pengetahuan dibidang finansial dan masih ada faktor-faktor lain yang dihadapi para pengusaha baru.

Ketua Umum BPC Hipmi Jakarta Pusat Aaron Sampetoding mengatakan, survei OJK beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa tingkat wawasan keuangan masyarakat Indonesia baru 21.84%. Jumlah tersebut masih jauh dibawah benchmark Bank Dunia yaitu 30%.

Oleh karena itu, perlu adanya langkah nyata untuk memperbaiki literasi keuangan masyarakat dan anggota Hipmi pada khususnya, karena literasi keuangan merupakan satu kemampuan yang sangat penting dimiliki pengusaha muda Indonesia ke depannya.

“Adalah penting bagi sebuah komunitas untuk ikut serta meningkatkan pengetahuan para pengusaha. Khususnya mengenai bidang financial seperti konsep keuangan, kebijakan financial di Indonesia dan juga update produk financial yang dapat digunakan sebagai alat bantu,” ujar Aaron.

Menurut Aaron, ekosistem wirausaha yang baik adalah apabila pengusaha berada dalam lingkungan yang menopang tumbuh kembangnya usaha dan tingkat ketahanan pengusaha dari tantangan alaminya, yaitu akses ke pendanaan, akses ke pasar, kebijakan pemerintah, budaya masyarakat yang mendukung serta sektor pendidikan yang bersahabat dan menopang tumbuh kembang pengusaha pemula dan muda baru.

Untuk itu, HIPMI BPC Jakarta Pusat menggelar talkshow dan seminar Financial Literacy Day “ Businessman Tangguh Paham Keuangan”, di Paramadina Graduate School, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (4/10).

Acara yang dipandu oleh Donke Kahfi (Pakar Investasi Infrastruktur) dan Heru Mahyudin (Pakar Hukum dan Regulasi Keuangan) tersebut menghadirkan Tito Sulistyo – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Friderica Widyasari Dewi – Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Jakarta (KSEI), Kemas Danial  – Direktur Utama LPDB Kementrian UMKM, Muhammad Aaron Sampetoding – Komisaris Siner Reysen Utama, Irwan Abdalloh –  Head Of Islamic Capital Market Development Indonesia Stock Exchange, Rahmat Slamet – Direktur Pemasaran Jasa Raharja Putera, Prasetio – Direktur Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia, Wisnu Dharmawan – Direktur Valbury Securitas, Bastary Pandji Indra – Asdep Pendanaan Infrastruktur Menko Perekonomian, Prof Firmanzah, PhD – Rektor Universitas Paramadina, Suwito Haryanto – Direktur Investasi MNC Asset Management, dan Iskandarsyah Rama Datau – Ketua Umum HIMPI Jaya sebagai pembicara.

Ketua Pelaksana acara Ariguna Napitupulu menambahkan, aspek finansial dalam menjalankan bisnis masih butuh untuk ditingkatkan. Para anggota HIPMI sebagai salah satu ujung tombak dunia usaha nasional harus selalu update dengan segala hal yang dapat berpengaruh pada kelangsungan bisinisnya, khususnya di bidang keuangan..

Selain seminar dan talkshow tersebut, HIPMI BPC Jakarta Pusat juga melakukan MOU dengan LPDB, Valbury Asia Securities, MNC Asset Management, dan Universitas Paramadina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.