Aaron: Indonesia Punya Segalanya!

hipmi - indonesia punya segalanyaEra 80-an, fundamental ekonomi Indonesia begitu bergantung terhadap boom minyak. Era 90-an, ekonomi Indonesia begitu bergantung terhadap manufaktur dan perkayuan. Era 2000-an, keberuntungan Indonesia berlanjut ke penjualan komoditas, sawit, karet, dan pertambangan.

Akan tetapi, beberapa waktu belakangan ini Indonesia telah mengalami penurunan harga komoditas yang signifikan, minyak Indonesia sudah menipis dan industri andalan Indonesia pun mulai berkurang, di mana harga komoditas jatuh dititik yang rendah.

Ditengah melambatnya konsumsi ekonomi Tiongkok dan global, Indonesia dihadapi dengan tantangan ekonomi baru.

M. Aaron Annar Sampetoding, Ketua Umum Hipmi BPC Jakarta Pusat mengatakan, Hipmi sebagai pengusaha pejuang yg cinta tanah air harus memimpin reorientasi arah ekonomi Indonesia dan menciptakan sumber pendapatan ekonomi baru yang lebih berkelanjutan ke depannya.

“Indonesia adalah negara yang mempunyai segalanya, tanah yang subur dan klimat yang tropis. Indonesia juga memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar di antaranya, mini/micro hydro, Biomass, energi surya, energi angin dan energi nuklir,” kata Aaron.

Dengan bekal pemberian Tuhan yang begitu berlimpah, lanjut Aaron, dengan tanah yang subur dan alam yang mendukung sebagai keunggulan komparatif dibadingkan ekonomi lain, Indonesia sudah selayaknya Berdaulat di sektor energi maupun pangan.

Menurut Aaron, saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% . Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD.

Dengan tingkat bauran 17-25% dan terus meningkat, diharapkan Indonesia akan melepas ketergantungan bauran energinya dari fossil fuel dan mungkin saja batubara ke depannya. Karena, komoditas tersebut adalah komoditas yang dapat habis dan mempunyai dampak lingkungan yang besar, yaitu efek rumah kaca yang besar dan emisi karbon.

“Sudah saatnya Hipmi mengambil peran yang lebih besar dalam peningkatan penggunaan energi bersih di Indonesia, selain mendukung program elektrifikasi pemerintah 35.000 MW, Hipmi diharapkan menjadi katalis pertumbuhan energi bersih yang ramah lingkungan, tentunya diharapkan kecukupan elektrifikasi nasional akan memberikan efek multiplier terhadap ekonomi nasional, pertumbuhan industrilisasi dan ketahanan ekonomi nasional dalam jangka panjang,” terang Aaron.

Untuk mendukung program pemerintah meningkatkan rasio bauran energi menggunakan Energi Terbarukan, HIPMI BPC Jakarta Pusat baru saja menyelenggarakan :    Jakarta Green Energy Initiatives – Talkshow Mega Proyek 35.000 MW “Peran Pengusaha Muda untuk Energi Bersih Indonesia” di Ritz Carlton, Pacific Place, SCBD (30/9).

Lebih lanjut Aaron mengatakan, sektor EBT adalah salah satu sektor energi yang dikenal sulit dibandingkan sektor lainnya, maka untuk mengatasi hal ini mutlak diperlukan sinergi dari berbagai pihak yang terkait. Sebagai follow up dari talkshow tersebut, salah satu bentuk kongkritnya dibentuk Jakarta Green Energy Initiatives (JGEI) yg diinisiasi HIPMI BPC Jakarta Pusat .

Di mana membernya adalah berbagai pihak seperti dari unsur perbankan, asuransi, konsultan, vendor teknologi dan sebagainya. Diharapkan upaya untuk mendorong sektor EBT bisa segera terwujud melalui JGEI.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.