How to Manage Our Career

how to manage our career marketing.co.id

Ada banyak alasan mengapa kita perlu mengelola karier sedini mungkin. Persaingan sekarang sangat ketat, para profesional harus bekerja 60-80 jam seminggu bahkan lebih, plus kemacetan di Jakarta yang menyita waktu berkarier. Bisa dibayangkan, kalau bekerja di bidang yang tidak kita sukai dan lingkungan yang kerja tidak nyaman, waktu 60 jam seminggu bakal dihabiskan dengan tidak menyenangkan. Selain itu, tidak sedikit karyawan yang benar-benar menyiapkan masa pensiunnya. Belum lagi masalah karier yang terasa mentok serta masalah sistem kontrak dan outsourcing.

Dengan kondisi demikian, seyogyanya kita bisa bekerja di tempat di mana kita mencintai kerja kita. Untuk itu, dibutuhkan career management, yaitu bagaimana mengembangkan strategi karier yang jelas, brand identity, serta misi dan visi pribadi.

Seperti halnya strategi perusahaan, untuk membuat strategi karier terlebih dahulu perlu ditetapkan visi dan misi. Untuk visi, umpamanya menjadi manajer keuangan bertaraf internasional di perusahaan kelas dunia; dan misinya ikut mengembangkan profesionalisme di perusahaan. Tentu hal itu tidak bisa bertolak belakang dengan misi dan visi perusahaan tempat kita bekerja.

Selanjutnya dari aspek strategi, hal pertama yang perlu dianalisis adalah internal diri kita. Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab. Apa yang ingin kita lakukan? Saat ini kita punya skill apa? Bagaimana kita dapat mengembangkan hard skill dan soft skill kita? Perusahaan, industri dan bidang kerja apa yang akan kita geluti? Apakah pilihan kita akan menjadi entrepreneur, spesialis, generalis atau pimpinan? Setelah faktor internal diketahui, langkah kedua adalah melihat permintaan pasar, seperti: apa yang ditawarkan oleh pasar tenaga kerja, skills apa yang dibutuhkan pasar, apakah keahlian kita bisa menjadi nilai tambah untuk perusahaan?

Permintaan pasar dan faktor internal sudah diketahui. Langkah berikutnya adalah action untuk memperoleh tawaran dari perusahaan. Dengan memperbanyak tawaran, kita punya alternatif pilihan dan alternatif tersebut akan lebih jelas apakah harapan kita realistik atau bukan. Hukum ekonomi tetap berlaku di dunia karier, yaitu semakin kita langka, semakin mahal harga kita. Langka di sini bisa diartikan dari segala aspek (bukan dari sisi hard skill saja), seperti etos kerja  dan kecocokan dengan budaya organisasi. Kenyataannya, banyak perusahaan sulit mencari tenaga kerja. Ini merupakan kesempatan besar bagi kita semua.

Setelah menetapkan strategi, dibutuhkan brand identity berupa persepsi yang ingin kita bentuk di pasar. Tentu saja persepsi yang mempunyai value terhadap perusahaan. Dalam menciptakan brand identity harus ada prinsip pemasaran, yaitu bagaimana potensi dan kompetensi kita dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Sedangkan cara mengomunikasikan brand identity sudah dibahas di artikel terdahulu, antara lain dengan aktif bertanya di dalam seminar, menulis artikel, jadi pembicara, dan sebagainya. Dalam berkarier, pesaing bukan musuh, melainkan teman atau kolega kita. Sehingga kita tidak boleh mengangkat value kita dengan merendahkan atau menjelek-jelekan pesaing.

Dengan me-manage karier, diharapkan kita dapat memperoleh hasil optimal untuk jangka pendek maupun dalam masa pensiun kita. Tidak ada yang lebih bertanggung jawab untuk masalah karier kita kecuali diri kita sendiri.  (Franz Dirgantoro – Jobstreet.com/www.marketing.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.